Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

42 Pada awal berdirinya SMA 2 Sleman mempunyai 7 orang Guru tetap dan 11 orang guru tiduk tetap yang juga merupakan guru pada SMA 6 Yogyakarta, Sedangkan karyawan tenaga Tata Usaha sebanyak 3 orang. Pada tahun 1997 terjadi perubahan nama dari Sekolah Menengah Atas 2 Sleman menjadi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Depok.Berkat kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan orangtuawali murid berhasil dibentuk susunan pengurus BP3 SMA 2 Sleman periods 19771978 yang diketuai oleh bapak Masri Al Rasyid. Untuk pertama kalinya BP3 telah menyurnbang sarana berupa meja kursi siswa. Pada bulan Desember 1977 unit gedung baru SMA 1 Depok telah selesai dibangun. Pada hari Kamis tanggal 5 Januari 1978 unit gedung baru beserta tanah seluas 6773 m2, diserahkan dari Pimpinan Proyek Drs.Sunardjo kepada Drs. GBPH Poeger selaku Kakanwil Depdikbud Prop. DI Yogyakarta. Dengan demikian secara resmi SMA 1 Depok telah mulai menempati unit gedung barunya di Babarsari, Yogyakarta. Saat ini yang menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA N 1 Depok adalah Drs.H.Maskur. SMA N 1 Depok menempati tanah seluas 7939 m2. Terdiri dari 8 unit bangunan. Kondisi fisik bangunan di SMA N 1 Depok cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar dan mempunyai tata letak gedung yang efisien. Terdapat juga fasilitas olahraga seperti lapangan basket dan volley. Adapun Lapangan Upacara yang cukup luas. Beberapa ruangan yang ada sudah cukup bagus namun juga masih terdapat ruangan yang kurang pencahayaan sehingga kurang menunjang kegiatan KBM. Ruang workshop yang biasa digunakan untuk acara maupun kegiatan KBM, namun harus memesan terlebih dahulu. 43 Gedung yang dimiliki SMA N 1 Depok terdiri dari 26 ruang kelas, 2 ruang kantor guru, 1 ruang UKS, 1 ruang Perpustakan, 1 ruang lab. Komputer, 1 ruang musik, langan olahraga dan aula Jumlah siswa SMA N 1 Depok pada tahun ajaran 20142015 khususnya kelas XI dan XII adalah 192 siswa. SMA N 1 Depok memilik Kepala Sekolah bernama Drs. H. Maskur. Sekolah memiliki 54 tenaga pengajar yang terdiri dari 44 guru tetap, 1 DPK, dan 9 guru tidak tetap. Hampir 90 tenaga pengajar adalah lulusan kependidikan dengan jenjang S1 serta terdapat 2 tenaga kependidikan dengan pendidikan jenjang S2. Masing-masing guru mengajar satu Mata Pelajaran. Guru pengajar disediakan oleh dinas pendidikan kabupaten sesuai kebutuhan sekolah. Mayoritas guru-guru di SMA N 1 Depok berada di umur 40 tahun sampai 50 tahun dan dalam keadaan yang mapan sehingga agak sulit untuk menerima perubahan – perubahan kebijakan terutama tentang kurikulum. Penerimaan siswa baru tahun ajaran 20142015, SMA Negeri 1 Depok menerima siswa SMP dengan jumlah nilai ujian terendah 34,85. Sementara yang paling tertinggi adalah 38.35. Apalagi dengan kegiatan ekstrakurikuler yang akademis maupun non akademis. Adapun kegiatan non akademis meliputi : pramuka, Cheerleading, bola basket, bola voli, sepak bola, baca tulis Al Quran, KIR, paduan suara, karate, bahasa Jepang dan jurnalistik. Sementara ekstrakulikuler yang akademik adalah: Kegiatan pengayaan Bahasa Inggris bagi kelas X, XI, dan XII, Kegiatan Lab. Komputer, Pembinaan kegiatan Olimpiade Sains, Kegiatan Lab. Bahasa, Kegiatan Lab. IPA meliputi Fisika, Kimia dan Biologi. 44 Beberapa prestasi yang pernah didapatkan SMA N 1 Depok adalah Juara 1 Putra lomba lari tingkat Provinsi DIY pada tahun 2008, Juara 3 olimpiade ekonomi tingkat nasional tahun 2009, juara 1 lomba lari cepat 100 meter tingkat Kabupaten Sleman tahun 2008, juara 1 lomba akademik tingkat Provinsi DIY tahun 2009, juara 3 lomba cipta lagu dan pembuatan jingle tingkat Provinsi DIY tahun 2009, dan juga juara 1 lomba Adzan tingkat Kabupaten Sleman tahun 2010. Visi dan misi Sekolah SMA N 1 Depok menjadi fokus orientasi terhadap seluruh sistem dan program pendidikan SMA N 1 Depok di adalah sebagai berikut : 1. Visi Berprestasi Tinggi, Berkepribadian dan Kreatif 2. Misi a. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien b. Melaksanakan pembinaan iman dan taqwa warga sekolah c. Mengembangkan manajemen kelembagaan berdasarkan MPMBS d. Membina minat dan kreatifitas siswa SMA N 1 Depok adalah salah satu sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013 pada awal tahun 2014, namun pada akhirnya ketika kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru yaitu Anies Baswedan bahwa sekolah yang baru menerapkan kurikulum selama 1 semester harus kembali menggunakan kurikulum KTSP, maka SMA N 1 Depok menggunakan kembali kurikulum KTSP yang sebelumnya pernah mereka gunakan. 45 B. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan data - data yang di dapatkan oleh peneliti , maka hasil akan dijabarkan dalam 4 bagian yaitu : persepsi guru terhadap implementasi kurikulum 2013, persepsi siswa terhadap implementasi kurikulum 2013, dan kendala yang dialami oleh guru serta solusinya, dan dan kendala yang dialami oleh siswaserta solusinya,yang mana bagian hasil angket akan disertai dengan tabel dan alasan nya. berikut penjelasan dari hasil penelitian :

1. Persepsi guru terhadap implementasi kurikulum 2013

a. Perencanaan implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah Tentang perubahan kurikulum dari kurikulum KTSP ke kurikulum 2013, Pak Johan mengatakan tidak masalah namun banyak hal yang harus dipersiapkan ketika sebuah kurikulum berubah. CL 1 Berkaitan dengan perubahan kurikulum Pak Sigit mengungkapkan hal yang senada bahwa tidak menjadi masalah jikalau ada perubahan kurikulumhal itu bukanlah masalah.CL 2 Berkaitan dengan mengapa kurikulum sebelumnya harus diganti Pak Johan mengatakan bahwa itu adalah kewenangan dari pembuat kebijakan dalam hal ini adalah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan karena idealnya kurikulum itu direvisi setiap 10 tahun sekali. Hal senada diungkapkan oleh Pak Sigit tetapi sebaiknya pembuatan kurikulum seharusnya melibatkan para guru di sekolah sehingga bisa diterapkan di sekolah dan namun pada kenyataan nya Kurikulum 2013 menjadi sesuatu yang bagus namun tidak mampu untuk dilaksanakan..