Kendala dan solusi dari guru dalam implementasi kurikulum 2013

64 bersangkutan agar bisa fokus belajar dan juga ada yang berpendapat bahwa mereka mencari materi sendiri agar materi yang tidak mereka dapatkan di sekolah bisa mereka ketahui salah satu contoh nya adalah dengan mencari via internet atau browsing sehingga mereka bisa melengkapi pengetahuan mereka yang belum didapat di sekolah. Para siswa juga mengatakan bahwa mereka meminta soft copy materi kepada guru sehingga mereka bisa mempelajari lagi dirumah apa yang sudah di dipelajari di sekolah. Kelas XII IPS yang melakukan tindakan untuk mengatasi kendala yang mereka alami mengatakan bahwa solusi yang mereka ambil adalah bertanya kepada guru tentang materi yang kurang jelas sehingga mereka mendapat penjelasan yang lengkap dari guru dan memahami materi yang dipelajari, ada juga yang mengatakan bahwa mereka bertanya kepada teman yang lebih tahu dan meminta teman mereka untuk menjelaskan materi tersebut agar mereka lebih paham dan kebanyakan mereka berpendapat bahwa mereka memilih belajar sendiri dan mencari materi yang di rasa sulit baik melalui internet, perpustakaan dan media lain yang mereka anggap dapat membantu mereka memahami materi.

C. Pembahasan

1. Persepsi guru terhadap implementasi kurikulum 2013

a. Perencanaan implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah Berdasarkan hasil penelitian para guru mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan berubahnya kurikulum 2006 KTSP ke kurikulum 65 2013. Pernyataan ini sesuai dengan teori persepsi diamana proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun persepsi ini juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan pengetahuannya terhadap sesuatu. 60 Di sini para guru sudah mengalami sendiri bagaimana melaksanakan kurikulum 2013 tersebut di sekolah dan mereka pernah merasakan, mengalami sehingga terjadi persepsi atau anggapan menurut masing masing guru terhadap pendapat mereka tentang perubahan kurikulum. Ketika membahas masalah alasan berubahnya kurikulum guru mengatakan bahwa itu adalah kewenangan dari pemerintah yaitu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan hal ini juga sesuai dengan Landasan yuridis kurikulum yaitu Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. 61 Dan juga ditambahkan oleh guru bahwa seharusnya mereka dilibatkan dalam penyusunan kurikulum karena mereka menganggap mereka mengerti dengan pendidikan karena status mereka sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik. 60 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta, hlm.102. 61 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013; Rasional, Kerangka Dasar, Struktur, Implementasi, dan Evaluasi Kurikulum, hlm. 30.