Kendala dan solusi dari siswa dalam implementasi kurikulum 2013

65 2013. Pernyataan ini sesuai dengan teori persepsi diamana proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun persepsi ini juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan pengetahuannya terhadap sesuatu. 60 Di sini para guru sudah mengalami sendiri bagaimana melaksanakan kurikulum 2013 tersebut di sekolah dan mereka pernah merasakan, mengalami sehingga terjadi persepsi atau anggapan menurut masing masing guru terhadap pendapat mereka tentang perubahan kurikulum. Ketika membahas masalah alasan berubahnya kurikulum guru mengatakan bahwa itu adalah kewenangan dari pemerintah yaitu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan hal ini juga sesuai dengan Landasan yuridis kurikulum yaitu Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. 61 Dan juga ditambahkan oleh guru bahwa seharusnya mereka dilibatkan dalam penyusunan kurikulum karena mereka menganggap mereka mengerti dengan pendidikan karena status mereka sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik. 60 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta, hlm.102. 61 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013; Rasional, Kerangka Dasar, Struktur, Implementasi, dan Evaluasi Kurikulum, hlm. 30. 66 Pernyataan ini juga diperkuat oleh teori konsep kurikulum dimana kurikulum sebagai bidang studi merupakan bidang kajian para ahli hukum dan ahli pendidikan dan pengajaran dan tujuannya sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. 62 Dari pernyataan ini terungkap bahwa para guru mengikuti program yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam hal ini adalah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan namun mereka berharap bahwa mereka juga ikut dilibatkan karena orang yang setiap hari bertatap muka dengan peserta didik adalah guru sehingga mereka mengetahui kebutuhan pembelajaran siswa. Untuk masalah tujuan pemerintah dengan berubahnya kurikulum para guru menjawab bahwa itu semua demi peningkatan kualitas pendidikan sehingga nantinya menghasilkan output siswa atau peserta didik yang bagus hal ini juga didukung oleh penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 35 bahwa “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai den gan standar nasional yang telah disepakati”. 63 Yang artinya bahwa pemerintah punya tujuan untuk meningkatkan daya saing sehingga para peserta didik nantinya mampu menghadapi tantangan ke depan dan juga Kurikulum 2013 dirancang untuk menghasilkan peserta didik yang mempunyai produktifitas dan penuh 62 Abdul Majid, Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis, Bandung : Interes Media, 2014, hal 3 63 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah, hlm .3. 67 inovasi melalui penguatan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang terintegrasi. Dilihat dari pemaparan para guru ini mereka mendukung tujuan pemerintah yaitu untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan siap untuk mengikuti apapun tujuan dari pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk masalah diklat pendidikan dan pelatihan para guru mengaku sebenarnya belum mendapatkan pelatihan yang cukup bagaimana melaksanakan kurikulum 2013, mereka memamparkan bahwa mereka hanya mendapatkan pelatihan sebanyak 2 sampai 3 kali dengan durasi 4 sampai 5 hari yang di rasa kurang cukup untuk persiapan mengimplementasikan kurikulum 2013, padahal Mulyasa mengatakan bahwa Sosialisasi kurikulum dilakukan terhadap pihak yang terkait dalam implementasinya, serta terhadap seluruh warga sekolah, bahkan terhadap masyarakat dan orang tua peserta didik. Sosialisasi ini penting terutama agar warga sekolah mengerti tentang kurikulum yang akan diimplementasikan. 64 Dari pernyataan diatas para guru mengakui bahwa sebenarnya mereka menginginkan lebih banyak pelatihan lagi untuk melaksanakan kurikulum 2013 karena hal tersebut menjadi salah satu cara yang digunakan untuk menunjang keberhasilan kurikulum 2013 dan juga para tutor yang mendampingi guru harus orang –orang yang menguasai secara 64 E.Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, hlm 7 68 utuh tentang kurikulum agar dapat mengajari mereka sehingga ada kepastian penafsiran. Ketika ditanyakan tentang langkah-langkah penyusunan RPP para guru menjawab bahwa pada dasarnya hampir sama seperti KTSP hanya saja dalam RPP kurikulum 2013 ada tambahan berupa KI Kompetensi Inti . Hal ini sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran dimana kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi organizing elements kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. 65 Para guru sudah mulai memahami cara penyusunan RPP paling tidak tentang penambahan Kompetensi Inti yang merupakan salah satu bagian dari penyusunan RPP kurikulum 2013. Sementara dalam hal modul dan sumber guru mengatakan bahwa dalam kurikulum 2013 sejarah dibagi menjadi 2 yaitu sejarah wajib dan peminatan, buku wajib sudah ada sebagai sumber, tetapi justru yang peminatan tidak ada sampai ditutupnya kurikulum 2013 di SMA N 1 Depok, padahal menurut Mulyasa yang perlu dikembangkan dalam mendukung kurikulum 2013 adalah laboratorium, pusat sumber belajar, perpustakaan. 65 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah. hlm 3-4