18 dan kegiatan-kegiatan mencari lainnya.
c. Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif untuk mendapatkan alternatif terbaik yang akan digunakan untuk mengambil
keputusan pembelian d. Keputusan membeli, yaitu melakukan keputusan pembelian terhadap hasil
dari evaluasi alternatif. Ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi tujuan dan keputusan membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain, dimana faktor ini mempengaruhi keputusan dengan 2 hal yaitu : intensitas sikap orang lain tersebut terhadap alternatif
pilihan konsumen dan motivasi untuk menuruti keinginan orang lain itu. 2. Keadaan yang tidak terduga, seperti pendapatan keluarga yang tidak
terduga, harga yang diharapkan, manfaat produk yang diharapkan, dll e. Perilaku konsumen setelah pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah
pembelian terhadap suatu produk, maka pelanggan akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan pembeli
merupakan fungsi dari dekatnya harapan pembeli tentang produk dan kemampuan produk tersebut dalam memenuhi harapan pembeli.
2.2.5 Pengertian Atribut
Produk
Menurut Fandy Tjiptono 2001 : 103 “ Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian “. Atribut produk dapat meliputi kualitas, kemasan, merek, jaminan dan pelayanan.
19 Konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang
atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan perhatian yang terbesar terhadap produk yang memberikan manfaat yang
dicarinya. Pasar sebuah produk sering dapat disegmentasikan berdasarkan atribut yang menonjol dalam kelompok konsumen yang berbeda-beda.
Di dalam Atribut produk terdapat variabel-variabel yaitu sebagai berikut :
1. Kualitas produk
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar orang berbicara masalah kualitas misalnya kualitas sebagian produk yang berharga mahal akan
lebih baik daripada produk berharga murah. Beberapa pakar telah mendefinisikan kualitas, seperti yang dikutip
oleh James W. C. 1996 : 8 menurut W. Edwards Deming, seorang guru terkenal di bidang kualitas, menyebut kualitas sebagai “perbaikan
berkesinambungan, sementara pakar lain Philip Crosby, menyebutkan “ kesesuaian dengan persyaratan”.
Definisi dari America Society for quality Control seperti yang dikutip Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran 1997 : 49
mengemukakan bahwa “ Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Ini jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada pelanggan.Kita dapat mengatakan bahwa
20 seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual
memenuhi harapan pelanggan. Menurut Dewan Standardisasi Nasional Indonesia “ Kualitas adalah
gambaran dari karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diinginkan
atau yang tersirat”. Widyaningtyas Sistaningrum, 2002 : 12 Konsep kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif
kebaikan suatu produk yang terditi dari kualitas desain dan kualitas kesesuaian.Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasinya produk.Sedangkan
kualitas kesesuaian adalah ukuran seberapa jauh salah satu produk memnuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan. Fandy Tjiptono,
Anastasia Diana : 1998 : 2 2.
Kemasan Produk Kemasan mempunyai fungsi atau peranan yang sangat
penting.Pentingnya pengemasan ini tidak dapat diabaikan, mengingat yang dilaksanakannya adalah untuk melindungi produk dan menarik pelanggan.Oleh
karena itu, kemasan harus menarik perhatian, menjelaskan kemampuan produk, menciptakan keyakinan konsumen dan menimbulkan kesan menyeluruh yang
menyenangkan.
21 Philip Kotler 1997 : 77 mendefinisikan “ pengemasan adalah
mencakup semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus untuk suatu produk “. Wadah atau pembungkus ini disebut
kemasan. Menurut Fandy Tjiptono 2001 : 106, tujuan menggunakan kemasan
antara lain meliputi : a.
Sebagai pelindung isi protection, misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadarisi dan sebagainya.
b. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan operating,
misalnya supaya tidak tumpah, ringan dan mudah dibawa dll c.
Bermanfaat dalam pemakaian ulang reusable, misalnya untuk diisi kembali refill atau untuk wadah lain.
d. Memberikan daya tarik promotion, yaitu aspek artistic, warna,
bentuk maupun desainnya. e.
Sebagai identitas image produk, misalnya berkesan kokohawet f.
Distribusi shipping, misalnya mudah disusun, dihitung dan ditangani
g. Informasi labelling, yaitu menyangkut isi, pemakaian dan kualitas
h. Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan
teknologi dan daur ulang.
22 Berbagai faktor berperan dalam meningkatnya penggunaan
kemasan sebagai alat pemasaran : Kotler dan A.B. Susanto, 2001 : 593
a. Swalayan
b. Kemampuan konsumen
c. Citra perusahaan dan merek
d. Kesempatan inovasi
3. Merek Produk
Menurut American Marketing Association yang dikutip oleh Philip Kotler, 1997 : 63, “ Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol atau
rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan
untuk membedakan dari produk pesaing “. Dalam undang-undang merek UU No. 19 tahun 1992 dinyatakan pada
Bab I ketentuan umum Pasal 1 ayat 1 Buchari Alma, 1998 :105 bahwa merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda yang digunakan dalam kegiatan perdagangan barang
atau jasa “. Sedangkan menurut Widyaningtyas Sistaningrum 2002 : 8 “ Merek
adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau gabungan semua unsur-unsur tersebut yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang
23 penjual atau sekelompok penjual dan diharapkan akan membedakan barang
atau jasa dari produk-produk lain . Jadi merek mengidentifikasikan penjual atau pembuat. Merek dapat
berupa nama, merek dagang, logo atau symbol lain. Berdasarkan UU merek dagang penjual diberikan hal eksekutif untuk menggunakan merek selamanya.
Jadi merek berbeda dengan aktivitas lain seperti paten dan hak cipta yang mempunyai batas waktu.
Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan manfaat dan jasa tertentu pada pembeli.Merek-merek terbaik
memberikan jaminan kualitas. Tetapi merek lebih dari sekedar simbol, merek dapat memiliki enam tingkat pengertian : Widyaningtyas Sistaningrum, 2002 :
10.
2.2.6 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli