laku individu untuk menyesuaikan diri dengan baik atau justru membentuk individu yang sulit menyesuaikan diri.
5. Penyesuaian Diri di Sekolah
Sekolah memegang peranan penting dalam proses penyesuaian diri bagi para siswa, hal ini karena sekolah sebagai lembaga formal yang
bertanggung jawab atas pendidikan anak selain keluarga. Mahmud 2005 mengatakan bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
secara sistematis melaksanakan program pendidikan dan membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Ketika memasuki lingkungan yang baru, siswa diharapkan mampu menyesuaiakan diri dengan baik. Sama halnya dengan ketika seorang siswa
baru memasuki lingkungan sekolah maka dia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya itu. Yusuf 2011
mengatakan bahwa di sekolah siswa diharapkan untuk mampu bersikap respek dan mau menerima serta mentaati peraturan sekolah, berpartisipasi
dengan mata pelajaran, menjalin hubungan inrtepersonal yang baik dengan teman-teman, guru, dan karyawan sekolah serta membantu sekolah
memelihara dan memanfaatkan fasilitas sekolah. Wilis 1981 mengatakan bahwa hal-hal penying yang harus diperhatikan dalam penyesuaian diri di
sekolah mencakup:
a. Penyesuaian Diri dengan Guru
Penyesuaian diri siswa dengan guru tergantung pada sikap guru dalam menghadapi murid-muridnya yang mecakup; mampu bersahabat
dengan siswa, menunjukan sikap yang terlalu keras, dan juga pilih kasih. Selain itu menurut peneliti termaksud juga bagaimana cara guru dalam
mengatasi masalah yang berkaitan dengan siswa, dan sikap siswa terhadap guru yang sopan, dan hormat. Interaksi yang terjalin bukan hanya dengan
wali kelas, guru mata pelajaran saja, tetapi juga dengan guru pembimbing atau konselor yang ada di sekolah.
b. Penyesuaian diri Dengan Teman Sebaya
Penyesuaian diri dengan teman sebaya berarti siswa harus mampu menjalin hubungan dan kerja sama yang baik dengan teman-teman di
sekolah. Karena ketika memasuki dunia sekolah, siswa akan dihadapkan pada masalah penerimaan dan penolakan kehadirannya dalam pergaulan.
Siswa akan mengalami kekecewaan apabila ditolak oleh teman sebayanya. Pembentukan hubungan yang erat di antara teman-teman akan
membuat siswa dapat saling membantu dan berbagi dengan teman yang lain, dan saling memberikan dukungan yang positif. Dengan begitu siswa
mampu menemukan bagaimana cara menyesuaiakan diri dengan teman- teman yang ada di sekolah.
c. Penyesuaian diri dengan karyawan sekolah
Selain guru dan teman-teman, penyesuaian diri juga dapat dijalin dengang karyawan sekolah. Siswa dapat bersikap ramah dan sopan
terhadap satpam, karyawan TU, petugas kebersihan, dan petugas perpustakaan.
d. Penyesuaian Diri terhadap Lingkungan Sekolah
Siswa dapat mengenal dengan baik keadaan dan fasilitas yang ada di sekolah seperti: ruang kelas, WC, perpustakaan, halaman dan lapangan
sekolah yang mendukung proses belajar mengajar, sehingga siswa merasa nyaman dan tenang pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
e. Penyesuaian Diri dengan Mata Pelajaran
Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan usia siswa, hal ini disebabkan karena tingkat kecerdasan dan kebutuhan siswa yang
berbeda-beda. Dengan
demikian siswa
dapat dengan
mudah menyesuaikan diri dengan mata pelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan
belajar-mengajar, siswa diharapkan mampu mengikuti mata pelajaran dengan baik.
f. Penyesuaian Diri terhadap Tata Tertib Sekolah
Siswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan peraturan sekolah. Dimana siswa harus mampu mematuhi tata tertib yang berlaku
di sekolah seperti; datang ke sekolah tepat waktu, berpakyan yang rapi, memakai atribut sekolah dengan lengkap, siswa tidak boleh memakai
perhiasan yang berlebihan dan siswa tidak bolen mewarnai rambut. Tata tertib hal-hal yang dilarang sekolah, seperti dilarang kerjasama dengan
teman pada saat ulangan, meminta ijin pada saat keluar kepada guru piket dan memberikan surat keterangan tidak masuk kepada guru piket.
B. Siswa sebagai Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja menurut Mappiare Hartinah 2008 berlangsung antara umur 12 sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai 22 tahun bagi
pria. Rentang usia remaja tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 1213 sampai 1718 tahun adalah masa remaja awal dan usia 1718 sampai
2122 tahun adalah masa remaja akhir. Siswa kelas X SMA termaksud remaja awal. Pada masa remaja terjadi perkembangan dalam berbagai aspek, seperti:
perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan kepribadian sosial.
2. Karakteristik Remaja
Desmita 2009 mengatakan masa remaja 12-21 tahun merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Masa remaja sering
dikenal dengan masa pencarian jati diri. Terdapat sejumlah karakteristik yang penting pada usia remaja, antara lain: