Pengertian Penyesuaian Diri Penyesuaian Diri

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi uraian tentang pengertian penyesuaian diri, aspek-aspek yang mempengaruhi penyesuaian diri, faktor-faktor penyesuaian diri, ciri-ciri penyesuaian diri, penyesuaian diri di sekolah, tingkat perkembangan siswa sebagai remaja, dan bimbingan pribadi-sosial.

A. Penyesuaian Diri

1. Pengertian Penyesuaian Diri

Setiap individu dituntut untuk menyesuaiakan diri dengan lingkungannya. Hartinah 2008 mengatakan bahwa penyesuaian diri merupakan salah satu bentuk interaksi yang didasari oleh adanya penerimaan atau saling mendekatkan diri. Tuntutan-tuntutan kenyataan dari luar akan diselaraskan dengan tuntutan-tuntutan motivasi dari dalam sehingga terbentuklah proses penyesuaian diri Semiun,2006. Ada berbagai rumusan pengertian penyesuaian diri. Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjusment atau personal adjusment. Penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang Schneiders 2005 yaitu: a. Penyesuaian diri sebagai adaptasi adaptation, pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi, padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis atau biologis. b. Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas conformity, penyesuaian diri juga diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konformitas terhadap suatu norma. Pemaknaan penyesuaian diri sebagai suatu usaha konformitas, menyiratkan bahwa disana individu seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku baik secara moral, sosial, maupun emosional. c. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan mastery, penyesuaian diri diartikan sebagai usaha penguasaan, yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan dan frustasi tidak terjadi. Selain itu Schneider dalam Yusuf, 2011: 210 mengemukakan bahwa penyesuaian diri adalah proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, konflik dan frustrasi secara sukses, serta keseuaian antara kebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan tempatnya hidup. Desmita 2009 mengatakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu konstruk psikologi yang luas dan kompleks, serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan baik dari lingkungan luar maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Fahmi dalam Desmita, 2009 mengemukakan bahwa penyesuaian diri terbentuk sesuai dengan hubungan individu dengan lingkungan sosialnya. Individu dituntut untuk tidak hanya mengubah kelakuannya dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhannya dan keadaan lingkungan tempat di hidup, tetapi juga dituntut untuk menyesuaiakan diri terhadap orang lain dan macam-macam kegiatan mereka. Kartono 2000 mengatakan bahwa Pada dasarnya manusia senantiasa berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri yang baik ditandai dengan kematangan emosional yang baik yang akan mempermudah siswa dalam menyesuaikan diri, dan kematangan emosional yang kurang baik akan menghambat siswa dalam menyasuaikan diri di lingkungan sekolah Desmita 2009. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah sebuah proses yang melibatkan kemampuan individu dimana individu dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, materi pelajaran, peraturan sekolah, guru pergaulan teman sebaya dan lingkungan sekitar. Selain itu individu juga dituntut agar dapat mengatasi setiap masalah yang berhubungan dengan proses penyesuaian diri individu sehingga dapat diterima dengan baik di lingkungannya.

2. Ciri-ciri Penyesuaian Diri di Sekolah

Dokumen yang terkait

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi

0 5 148

Hubungan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling di SMA PGRI 109 Tangerang

2 15 105

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29