4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri
Menurut Desmita 2009 Faktor-faktor penyesuaian diri dapat dilihat dari konsep psikogenik dan sosiopsikogenik.
Psikogenik memandang bahwa penyesuaian diri dipengaruhi oleh riwayat kehidupan sosial individu, terutama pengalaman yang membentuk
perkembangan psikoligi. Pengalaman ini lebih berkaitan dengan latar belakang kehidupan keluarga, terutama menyangkut aspek:
a. Hubungan orangtua-anak seperti penerimaan-penolakan orangtua terhadap
anak, perlindungan dan kebebasan yang diberikan kepada anak, sikap dominatif-integratif, dan pengembangan sikap mandiri-ketergantungan.
b. Hubungan intelektual keluarga seperti, kesempatan untuk berdialog dan
bertukar pendapat, kegemaran membaca dan minat kultur, pengembangan kemampuan memecahkan masalah, pengembangan hobi, dan perhatian
orangtua terhadap kegiatan belajar anak. c.
Iklim emosional dalam keluarga juga dibutuhkan karena dalam ikatan emosional orangtua dan anak akan terjalin komunikasi yang baik yang
mencakup, identitas kehadiran orangtua dalam keluarga, hubungan persaudaraan dalam keluarga, dan kehangatan hubungan ayah-ibu.
Sementara itu, dilihat dari konsep sosiopsikogenik, penyesuaian diri terbentu dari iklim lembaga sosial dimana individu terlibat di dalamnya. Bagi
siswa, faktor sosiopsikogenik yang mempengaruhi adalah sekolah, yaitu;
a. hubungan guru-siswa seperti penerimaan dan penolakan guru terhadap
siswa, sikap dormatif atau integratif, dan hubungan bebas ketegangan atau penuh ketegangan.
b. Hubungan intelektual sekolah yang mencakup, perhatian terhadap
perbedaan individu siswa, intensitas tugas-tugas belajar, kecenderungan untuk mandiri atau berkonformitas pada siswa, sistem penilaian, kegiatan
ekstrakurikuler, dan pengembangan inisiatif siswa. Menurut Schneiders 1964 faktor-faktor yang mempengaruhi
penyesuaian diri adalah : a.
Keadaan Fisik, Kondisi fisik individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, sebab keadaan sistem-sistem tubuh yang
baik merupakan syarat bagi terciptanya penyesuaian diri yang baik. b.
Keadaan Psikologis, yang termasuk dalam keadaan psikologis adalah pengalaman, pendidikan, konsep diri, dan keyakinan diri.
c. Keadaan lingkungan, keadaan lingkungan yang baik, damai, tenteram,
aman, penuh penerimaan dan pengertian, serta mampu memberikan perlindungan bagi anggota-anggotanya merupakan lingkungan yang akan
memperlancar proses penyesuaian diri. d.
Tingkat religiusitas dan kebudayaan, religiusitas merupakan faktor yang memberikan suasana psikologis yang dapat digunakan untuk mengurangi
konflik, frustasi dan ketegangan psikis lainnya. Kebudayaan pada suatu masyarakat merupakan suatu faktor yang membentuk watak dan tingkah
laku individu untuk menyesuaikan diri dengan baik atau justru membentuk individu yang sulit menyesuaikan diri.
5. Penyesuaian Diri di Sekolah