Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial Unsur-unsur Bimbingan Pribadi-Sosial di Jenjang Pendidikan Menengah Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial

Santrock dalam Desmita, 2007 menyatakan bahwa studi-studi kontemporer tentang remaja menunjukan bahwa hubungan yang positif dengan teman sebaya diasosiasikan dengan penyesuaian sosial yang positif. Kelly dan Hansen Desmita 2007 menyebutkan 6 fungsi positif dari hubungan remaja dengan teman sebaya, yaitu: a. Mengontrol impuls-impuls agresif. b. Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independen. c. Meningkatkan keterampilan-ketrampilan sosial. d. Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai. e. Meningkatkan harga diri.

C. Bimbingan Pribadi-Sosial

1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial

Menurut Winkel Sri Hastuti 2004: 118 bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri. Adapun yang tergolong masalah pribadi-sosial adalah hubungan dengan sesama teman, guru, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat tinggal, serta penyelesaian konflik. Masalah lain yang tergolong masalah pribadi-sosial antara lain: mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual, dll.

2. Unsur-unsur Bimbingan Pribadi-Sosial di Jenjang Pendidikan Menengah

Atas Bimbingan pribadi-sosial yang di berikan di jenjang pendidikan menengah atas sebagian disalurkan melalui bimbingan kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual, serta mengandung unsur-unsur sebagai berikut Winkel Hastuti, 20014: 118: a. Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang sedang dilalui oleh siswa remaja, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang cara bergaul yang baik. b. Penyadaran akan keadaan masyarakat dewasa ini, yang semakin berkembang kearah masyarakat modern, antara lain ciri-ciri kehidupan modern, dan makna ilmu pengetahuan serta tegnologi bagi kehidupan manusia. c. Pengaturan diskusi kelompok mengani kesulitan yang dialami oleh kebanyakan siswa, misalnya menghadapi orangtua yang taraf pendidikannya lebih rendah dari anaknya. Khususnya siswa remaja dapat merasa legah bila dia menyadari bahwa teman-temannya mengalami masalah yang sama. d. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal kepribadian siswa, misalnya sifat-sifat kepribadian yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang kelurga dan keadaan kesehatan.

3. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial

Juntik 2005, merumuskan beberapa tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan spek-aspek pribadi-sosial sebagai berikut: a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap TUhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya. b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing. c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupanyang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis. e. Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain. f. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat. g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. h. Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan kewajibannya. i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial human relationship, yang dijuwudkan dalam bentuk persahabatan, persaudaraan, atau silaturahmi dengan sesama manusia. j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik masalah baik bersifat internal dalam diri sendiri maupun orang lain. k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

4. Fungsi Bimbingan Pribadi-Sosial

Dokumen yang terkait

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi

0 5 148

Hubungan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling di SMA PGRI 109 Tangerang

2 15 105

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29