23
Selain mendatangkan kebaikan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, bertambahnya pengetahuan masyarakat dan munculnya
kesadaran sikap serta perilaku sebagaimana inti pesan juga dapat menguntungkan pengiklan itu sendiri, selain mendapatkan citra baik di
tengah masyarakat. Widyatama, 2007:105 Dewasa ini di dunia bisnis, iklan layanan masyarakat juga telah
ditempatkan secara khusus karena dapat digunakan untuk mendukung kepentingan bisnis perusahaan. Keuntungan sosial yang didapat dari iklan
layanan masyarakat dapat menjadi sasaran antara yang membantu lancarnya keuntungan ekonomi. Logikanya, dengan citra baik di tengah
masyarakat yang telah didapat oleh perusahaan, pada akhirnya juga akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih, membeli dan
menggunakan produk. Sehingga keuntungan bisnis yang ingin diraih dalam iklan ini terjadis ecara tidak langsung. Hal ini dapat terjadi
mengingat keputusan dan perilaku konsumen banyak pula dipengaruhi olej seberapa besar citra baik perusahaan tersebut secara sosial di mata
konsumennya. Widyatama, 2007:107
2.1.8. Trafficking
2.1.8.1. Pengertian
Trafficking
Persatuan Bangsa-Bangsa PBB mendefinisikan trafiking sebagai: Perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan
24
seseorang, dengan ancaman, atau penggunaan kekerasan, atau bentuk- bentuk pemaksaan lain, penculikan, penipuan, kecurangan,
penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau memberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang
mempunyai wewenang atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi. Protokol PBB tahun 2000 untuk Mencegah, Menanggulangi dan Menghukum
Trafiking terhadap Manusia, khususnya perempuan dan anak-anak; Suplemen Konvensi PBB mengenai Kejahatan Lintas Batas Negara
Meskipun KUHP Pasal 297 telah mengancam hukuman enam tahun penjara bagi siapapun yang memperdagangkan perempuan dan anak
di bawah umur, ini dianggap tidak efektif untuk menjerat pelaku perdagangan orang atau yang lebih populer dengan istilah trafficking
terorganisir. Dengan demikian, urgensi dilahirkannya UU khusus terkait dengan ini sebagai akibat dari meluasnya jaringan kejahatan yang
terorganisir dan tidak terorganisir, baik yang bersifat antar-negara, maupun dalam negeri, sehingga menjadi ancaman terhadap masyarakat,
bangsa dan negara, serta penghormatan terhadap hak azasi manusia. Oleh karenanya, pemerintah berkeinginan untuk mencegah dan menanggulangi
tindak pidana trafficking yang didasarkan pada komitmen nasional dan internasional untuk melakukan upaya pencegahan sejak dini, penindakan
terhadap pelaku, perlindungan korban, dan peningkatan kerja sama. Selain
25
itu, peraturan perundang-undangan terkait dengan trafficking belum memberikan landasan hukum yang menyeluruh dan terpadu bagi upaya
pemberantasan tindak pidana trafficking. http:www.stoptrafiking.or.id
2.1.8.2. Faktor Penyebab
Trafficking
Tidak ada satupun yang merupakan sebab khusus terjadinya trafiking manusia di Indonesia. Trafficking disebabkan oleh keseluruhan
hal yang terdiri dari bermacam-macam kondisi serta persoalan yang berbeda-beda. Termasuk kedalamnya adalah
http:www.stoptrafiking.or.id: 1.
Kurangnya Kesadaran: Banyak orang yang bermigrasi untuk mencari kerja baik di Indonesia ataupun di luar negeri tidak mengetahui adanya
bahaya trafiking dan tidak mengetahui cara-cara yang dipakai untuk menipu atau menjebak mereka dalam pekerjaan yang disewenang-
wenangkan atau pekerjaan yang mirip perbudakan. 2.
Kemiskinan: Kemiskinan telah memaksa banyak keluarga untuk merencakanan strategi penopang kehidupan mereka termasuk
bermigrasi untuk bekerja dan bekerja karena jeratan hutang, yaitu pekerjaan yang dilakukan seseorang guna membayar hutang atau
pinjaman. 3.
Keinginan Cepat Kaya: Keinginan untuk memiliki materi dan standar hidup yang lebih tinggi memicu terjadinya migrasi dan membuat
orang-orang yang bermigrasi rentan terhadap trafficking.
26
4. Faktor Budaya: Faktor-faktor budaya berikut memberikan kontribusi
terhadap terjadinya trafficking: a.
Peran Perempuan dalam Keluarga: Meskipun norma-norma budaya menekankan bahwa tempat perempuan adalah di rumah sebagai
istri dan ibu, juga diakui bahwa perempuan seringkali menjadi pencari nafkah tambahanpelengkap buat kebutuhan keluarga. Rasa
tanggung jawab dan kewajiban membuat banyak wanita bermigrasi untuk bekerja agar dapat membantu keluarga mereka.
b. Peran Anak dalam Keluarga: Kepatuhan terhadap orang tua dan
kewajiban untuk membantu keluarga membuat anak-anak rentan terhadap trafiking. Buruhpekerja anak, anak bermigrasi untuk
bekerja, dan buruh anak karena jeratan hutang dianggap sebagai strategi-strategi keuangan keluarga yang dapat diterima untuk
dapat menopang kehidupan keuangan keluarga. c.
Perkawinan Dini: Perkawinan dini mempunyai implikasi yang serius bagi para anak perempuan termasuk bahaya kesehatan, putus
sekolah, kesempatan ekonomi yang terbatas, gangguan perkembangan pribadi, dan seringkali, juga perceraian dini. Anak-
anak perempuan yang sudah bercerai secara sah dianggap sebagai orang dewasa dan rentan terhadap trafiking disebabkan oleh
kerapuhan ekonomi mereka. d.
Sejarah Pekerjaan karena Jeratan Hutang: Praktek menyewakan tenaga anggota keluarga untuk melunasi pinjaman merupakan
27
strategi penopang kehidupan keluarga yang dapat diterima oleh masyarakat. Orang yang ditempatkan sebagai buruh karena jeratan
hutang khususnya, rentan terhadap kondisi-kondisi yang sewenang-wenang dan kondisi yang mirip dengan perbudakan.
5. Kurangnya Pencatatan Kelahiran: Orang tanpa pengenal yang
memadai lebih mudah menjadi mangsa trafiking karena usia dan kewarganegaraan mereka tidak terdokumentasi. Anak-anak yang
ditrafik, misalnya, lebih mudah diwalikan ke orang dewasa manapun yang memintanya.
6. Kurangnya Pendidikan: Orang dengan pendidikan yang terbatas
memiliki lebih sedikit keahlian atau skill dan kesempatan kerja dan mereka lebih mudah ditrafik karena mereka bermigrasi mencari
pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian. 7.
Korupsi Lemahnya Penegakan Hukum: Pejabat penegak hukum dan imigrasi yang korup dapat disuap oleh pelaku trafiking untuk tidak
mempedulikan kegiatan-kegiatan yang bersifat kriminal. Para pejabat pemerintah dapat juga disuap agar memberikan informasi yang tidak
benar pada kartu tanda pengenal KTP, akte kelahiran, dan paspor yang membuat buruh migran lebih rentan terhadap trafiking karena
migrasi ilegal. Kurangnya budgetanggaran dana negara untuk menanggulangi usaha-usaha trafiking menghalangi kemampuan para
penegak hukum untuk secara efektif menjerakan dan menuntut pelaku trafficking.
28
2.1.8.3. Bentuk-Bentuk