53
tersebut ditayangkan untuk mencegah semakin meluasnya sindikat dan korban perdagang manusia, terutama yang terjadi di Indonesia.
Berdasarkan UU No, 212007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang PTPPO, definisi perdagangan orang adalah tindakan
perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan,
penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat,
sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar-
agama, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitas. Sisanya sebanyak 30 responden atau sebesar 30 tidak mengetahui Voice
Over “waspadalah terhadap sindikat perdagangan orang di sekitar kita” dalam iklan layanan masyarakat versi ”Trafficking” di televisi, hal ini
menurut responden memang sebelum ada iklan tersebut responden sudah selalu berjaga – jaga tentang adanya kemungkinan perdagangan manusia
di lingkungan sekitar.
4.2.3.2. Talent
Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100
responden maka dapat diperoleh hasil yang direkap sebagai berikut :
54
Tabel 4.9. Model Dari Iklan
n=100 No.
Kategori Jawaban Frekuensi
Prosentase
1 Tahu 33 33
2 Tidak Tahu
67 67 Jumlah
100 100 Sumber : Data lampiran Kuesioner No. 3
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 67 orang responden atau 67 orang dari jumlah keseluruhan tidak mengetahui tentang maksud
penggunaan model dari iklan layanan masyarakat versi “Trafficking” di televisi tersebut. Karena kebanyakan respoden tidak begitu kenal dan
mengetahui maksud penggunaan model dalam iklan tersebut, mereka terfokus pada informasi yang disampaikan dalam iklan saja. Sehingga
tidak terlalu memperhatikan model iklan yang ada dalam iklan layanan masyarakat versi “Trafficking” di televisi tersebut. Sisanya sebanyak 37
orang responden atau sebesar 37 mengetahui maksud penggunaan model dalam iklan layanan masyarakat versi “Trafficking” di televisi. Responden
mengetahuinya karena menurut responden melihat tayangan iklan layanan masyarakat versi “Trafficking” di televise tersebut sudah sering, sehingga
mereka lebih memperhatikan model yang digunakan dalam iklan tersebut dan mengerti maksud yang disampaikan oleh model tersebut.
55
Tabel 4.10. Adanya Anak Perempuan Yang Menjadi Model
n=100 No.
Kategori Jawaban Frekuensi
Prosentase
1 Tahu 46 46
2 Tidak Tahu
54 54 Jumlah
100 100 Sumber : Data lampiran Kuesioner No. 4
Dari tabel 4.10 tersebut di atas menunjukkan bahwa sebanyak 54 orang responden atau 54, responden tidak mengetahui adanya anak
perempuan yang menjadi model dalam iklan layanan masyarakat versi “trafficking” di televisi. Adanya anak perempuan yang menjadi model
dalam iklan tersebut menampilkan karakter perannya saja sebagai para pelaku dan korban dalam aksi trafficking. Karakter tersebut untuk
menunjukkan kepada masyarakat bagaimanakah aksi para pelaku dalam menjaring dan penipu para korbannya. Hal ini perlu diketahui mengingat
traffcking tidak mengenal pria, wanita ataupun anak-anak dapat menjadi korban. Modus yang dipakai dalam iklan adalah dengan menggunakan
iming-iming gaji besar dan pekerjaan yang mudah. Kemisikinan merupakan faktor utama, karena kemiskinan telah memaksa banyak
keluarga untuk merencakanan strategi penopang kehidupan mereka termasuk bermigrasi untuk bekerja dan bekerja karena jeratan hutang. Aksi
trafficking tersebut berjalan selama ini karena korupsi dan lemahnya penegakan hukum. Pejabat penegak hukum dan imigrasi yang korup dapat
disuap oleh pelaku trafiking untuk tidak mempedulikan kegiatan-kegiatan yang bersifat kriminal. Para pejabat pemerintah dapat juga disuap agar
56
memberikan informasi yang tidak benar pada kartu tanda pengenal KTP, akte kelahiran, dan paspor yang membuat buruh migran lebih rentan
terhadap trafiking karena migrasi ilegal. Kurangnya budget atau anggaran dana negara untuk menanggulangi usaha-usaha trafficking menghalangi
kemampuan para penegak hukum untuk secara efektif menjerakan dan menuntut pelaku trafficking. Sisanya sebanyak 46 orang responden atau
sebesar 46, responden mengetahui mengenai adanya anak perempuan yang menjadi model dalam iklan layanan masyarakat versi “Trafficking” di
televisi, karena memang saat ini paling banyak disorot yang selalu jadi korban trafficking adalah seorang perempuan.
4.2.3.3. Props