43
3. Kelurahan Simokerto
:
100 068
. 102
15.814 x
15,49 = 15
4. Kelurahan Simolawang
:
100 068
. 1102
14.410 x
14,11 = 14
5. Kelurahan Rungkut Tengah
:
100 068
. 102
15.170 x
14,86 = 15
6. Kelurahan Gunung Anyar
:
100 068
. 102
9.403 x
9,21 = 9
7. Kelurahan Medokan Ayu
:
100 068
. 102
10.164 x
9,95 = 10
8. Kelurahan Penjaringan Sari
:
100 068
. 102
7.759 x
7,60= 8
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang
memberikan jawaban-jawaban dari kuesioner, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku penunjang penelitian.
Jenis kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup dan terbuka yang berupa angket. Yang dimaksud kuisioner tertutup
adalah kemungkinan jawaban sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lain. Dan kuisioner
terbuka adalah jawaban yang menjelaskan kuisioner tertutup.Singarimbun, 1989:45.
44
3.4. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari
hasil wawancara berdasarkan penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden.
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk mendiskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner
terdiri dari: mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan
yang diajukan. Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus :
100 N
F P
Keterangan : P : Persentase Responden
F : Frekuensi Responden N : Jumlah Responden
Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya
dilampirkan dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah diinterpretasikan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Televisi Republik Indonesia TVRI lahir dan untuk pertama kalinya beroperasi. Dengan pemancar berkekuatan 100 watt, siaran
pertama dilakukan untuk menyiarkan peringatan ulang tahun ke 17 proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dari halaman Istana Merdeka
Jakarta. Pada awalnya TVRI adalah proyek khusus untuk menyukseskan penyelenggaraan Asian Games ke 4 di Jakarta. Siaran TVRI sehubungan
dengan Asian Games dikoordinir oleh Organizing Comitte Asian Games IV yang dibentuk khusus untuk event olah raga itu, di bawah naungan Biro
Radio dan Televisi Departemen Penerangan. Mulai 12 November 1962 TVRI mengudara secara reguler setiap hari. Pada 1 Maret 1963 TVRI
mulai menayangkan iklan seiring dengan ditetapkannya TVRI sebagai televisi berbadan hukum yayasan melalui keputusan presiden RI nomer
215 tahun 1963. Namun pada tahun 1981 dengan berbagai alasan politis TVRI tidak diijinkan lagi menayangkan iklan.
Mulai tahun 1988 TVRI mulai mendapat teman dalam penyiaran di Indonesia. Pemerintah telah mulai mengijinkan televisi swasta beroperasi
di Indonesia, RCTI 1988, SCTV 1989, TPI 1990, ANTV 1993, INDOSIAR 1995 dan seterusnya.
45