3. Asumsi yang dipakai tepat
network planning sebagai metode perencanaan mau tidak mau harus menggunakan asumsi, karena keberhasilan network planning tergantung pada
ketepatan asumsi yang digunakan. 4.
Sikap pelaksana Diperlukan dukungan dari sikap pelaksana agar penyelenggara proyek dapat
berhasil.
2.2.1. Hubungan Proyek dan Kegiatan
Proyek adalah lintasan kegiatan yang dimulai pada suatu saat awal dan selesai pada suatu saat akhir, yaitu pada saat tujuan proyek tercapai Tubagus H
1997 ; 7. Bila proyek dianggap sebagai suatu system, maka inputnya adalah
keadaan awal dan outputnya adalah keadaan akhir sedangkan prosesnya adalah teknologi. Kegiatan pada hakekatnya adalah proses interaksi input yaitu
sumberdaya dengan ketrampilan untuk menghasilkan output, yang berupa produk tertentu. Jadi kegiatan juga dapat dikatakan adalah kegiatan yang merupakan
komponen-komponen system yang tersusun membentuk sebuah proyek, sedangkan proyek adalah hasil integrasi dari beberapa kegiatan.
2.3. Network Diagram
Network atau sering disebut dengan jaringan kerja merupakan teknik baru yang dikembangkan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada
Gantt Chart. Yang dimaksud dengan metode jaringan kerja, yaitu metode yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menjelaskan hubungan antar kegiatan dan waktu yang secara grafis mencerminkan urutan pelaksanaan kegiatanpekerjaan proyek Budi Santoso,
2003; 52. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jaringan kerja
adalah 1.
Macam-macam aktivitas yang ada 2.
ketergantungan antar aktivitas, mana yang lebih dahulu diselesaikan dan mana yang menyusul.
3. Urutan logis dari masing-masing aktivitas.
4. Waktu penyelesaian tiap aktivitas.
Network diagram adalah visualisasi proyek berdasarkan network planning. Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan
urutan –urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Dengan network diagram dapat diketahui kegiatan-kegiatan atau lintasan-lintasan mana
saja yang kritis sehingga dengan mengetahui tingkat kekritisannya dapat ditetapkan skala prioritas mengenai masalah-masalah yang timbul selama
penyelenggaraan proyek. Dengan demikian Network diagram adalah visualisasi proyek berdasarkan
network planning yang berupa diagram yang berisi lintasan-lintasan yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan dan terdiri dari peristiwa-peristiwa
yang harus terjadi selama penyelenggaraan proyek.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3.1. Simbol dalam Network Diagram
Simbol-simbol yang digunakan dalam network diagram, minimum berjumlah dua macam dan maksimum tiga macam yaitu anak panah, lingkaran,
dan anak panah terputus-putus.
Ketiga macam simbol tersebut adalah
1. Anak panah
Anak panah menyatakan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan disini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan duration jangka waktu
tertentu dalam pemakaian sejumlah resources sumber tenaga, peralatan, material, biaya. Baik panjang maupun kemiringan anak panah ini sama
sekali tidak mempunyai arti. Jadi tidak perlu menggunakan skala. Kepala anak panah menjadi pedoman arah tiap kegiatan, yang menunjukkan
bahwa suatu kegiatan dimulai dari permulaan dan berjalan maju sampai akhir dari arah kiri ke kanan.
Anak panah dapat digambarkan menjadi enam alternatif yaitu: a.
Horizontal b.
Miring keatas c.
Miring kebawah d.
Garis patah keatas e.
Garis patah kebawah f.
Garis lengkung
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.4. Simbol anak panah Sumber : Dimyati, Tjuju Tarliah–Ahmad, 2003
Keterangan: X
1
= Horizontal X
2
= Miring keatas X
3
= Miring kebawah X
4
= Garis patah keatas X
5
= Garis patah kebawah X
6
= Garis lengkung L = Lama kegiatan
2. Lingkaran
Lingkaran yang melambangkan peristiwa selalu digambarkan berupa lingkaran yang terbagi atas tiga ruangan yaitu ruang sebelah kiri, ruang
sebelah kanan atas, dan ruangan sebelah kanan bawah. Ruangan sebelah kiri merupakan tempat bilangan atau huruf yang menyatakan nomor
peristiwa. Ruangan sebelah kanan atas merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor hari untuk satuan waktu hari yang merupakan saat
paling awal peristiwa yang bersangkutan mungkin terjadi. Nomor hari tersebut dapat diterjemahkan kedalam bentuk tanggal hari yang
X X
X X
X X
L L
L L
L L
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bersangkutan. Ruangan sebelah kanan bawah merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor hari untuk satuan hari yang merupakan saat
paling lambat peristiwa yang bersangkutan boleh terjadi. Seperti halnya saat paling awal, nomor hari saat paling lambat ini bisa diterjemahkan dan
dinyatakan dalam bentuk tanggal hari yang bersangkutan.
a b c
Gambar 2.5. Simbol Lingkaran Sumber : Dimyati, Tjuju Tarliah–Ahmad, 2003
keterangan:
a. n = nomor peristiwa
SPAn = saat paling awal peristiwa n mungkin terjadi SPLn = saat paling lambat peristiwa n mungkin terjadi
b. n = 5 = nomor peristiwa
SPAn = 105 hari = saat paling awal peristiwa n mungkin terjadi SPLn = 120 hari = saat paling lambat peristiwa n mungkin terjadi
c. n = 5 = nomor peristiwa
SPAn = 011208 = tanggal 01 desember 2008 adalah saat paling awal peristiwa nomor 5 mungkin terjadi.
SPA
n
SPL
n
n 105
120 5
11208 91208
n
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SPLn = 091208 = tanggal 09 desember 2008 adalah saat paling lambat peristiwa nomor 5 mungkin terjadi.
3. Anak panah terputus-putus
Anak panah terputus-putus melambangkan hubungan antara peristiwa. Sama halnya dengan anak panah yang melambangkan kegiatan, anak
panah terputus-putus dummy selalu digambarkan dengan ekor di sebelah kiri dan kepala disebelah kanan.
Gambar 2.6. Simbol anak panah terputus-putus
Sumber : Dimyati, Tjuju Tarliah–Ahmad, 2003, OPERATION RESEARCH
Dalam penggunaannya simbol-simbol ini digunakan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
1. Diantara dua event yang sama hanya boleh digambarkan dengan satu anak
panah. 2.
Nama suatu aktivitas dengan huruf atau dengan nomor event. 3.
Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor tinggi.
4. Diagram hanya memiliki sebuah initial event dan sebuah terminal event.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.7.
Network Diagram
Sumber : Tubagus Haedar Ali.
1997
2.3.2. Hubungan Antar Simbol
Dalam network diagram terdapat dua buah hubungan antar simbol yaitu anak panah dengan lingkaran yang melambangkan hubungan kegiatan dengan
peristiwa dan hubungan antara dua anak panah terputus-putus dengan lingkaran yang melambangkan hubungan antara dua peristiwa. Sedangkan hubungan antara
anak panah terputus-putus tidak pernah ada. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam pemberian lambing
pada network diagram adalah Tubagus H.A, 1997
; 15 1.
Bila nomor-nomor peristiwa terdiri dari bilangan, angka nomor peristiwa awal harus lebih kecil daripada nomor peristiwa akhir, baik untuk kegiatan
maupun dummy. 2.
Bila nomor-nomor peristiwa terjadi dari huruf, maka nomor peristiwa dalam sebuah network diagram tidak boleh ada yang sama.
3. Antara dua buah peristiwa hanya boleh ada satu kegiatan saja atau saru
dummy saja. 4.
Satu anak panah hanya melambangkan satu kegiatan saja. 1
2
4 6
8
7 5
3 Initial
event Terminal
event
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Satu kegiatan hanya dilambangkan oleh satu anak panah saja.
2.4. Kegunaan Jaringan Kerja