BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Manajemen Proyek
Istilah proyek biasanya adalah suatu aktifitas yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu. Mengelola kegiatan dengan
menggunakan konsep manajemen proyek merupakan langkah yang relative baru, yang dimulai secara intensif pada pertengahan abad ke-20 Budi Santosa, 1999;
19. Hal ini ditandai dengan diterapkannya suatu pendekatan, metode dan teknik tertentu pada pemikiran-pemikiran yang sebelumnya telah dikenal, dengan tujuan
untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang tersedia di perusahaan didalam menghadapi tantangan yang timbul.
Henry Fayol 1841-1925, seorang industrialis perancis adalah orang yang pertama menjelaskan secara sistematis bermacam-macam aspek pengetahuan
manajemen dengan menghubungkan fungsi-fungsinya. Fungsi-fungsi tersebut antara lain merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan Budi
Santosa, 1999; 21. Fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Merencanakan
Merencanakan diartikan sebagai pemilihan dan penentuan langkah- langkah kegiatan yang akan datang yang diperlukan untuk mencapai
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Mengorganisir
Mengorganisir dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan cara mengatur dan mengalokasikan kegiatan serta sumberdaya
dalam suatu organisasi perusahaan agar dapat mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.
c. Memimpin
Kepemimpinan adalah aspek yang penting dalam mengelola suatu usaha, yaitu mengarahkan dan mempengaruhi sumberdaya manusia dalam
organisasi perusahaan agar mau bekerja dengan sukarela untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mengarahkan dan mempengaruhi ini
mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi, koordinasi dan konsultasi.
d. Mengendalikan
Mengendalikan dapat diartikan sebagai pemantauan, pengkajian, dan pengkoreksian agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan. Budi Santosa, 1999. H. Koontz 1982 mendefinisikan manajemen sebagai proses
merencanakan mengorganisir, memimpin dan megendalikan kegiatan anggota serata sumberdaya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi
perusahaan yang telah ditentukan Budi Santosa, 1999.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.1.1. Pengertian Proyek
Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang direncanakan yang didalamnya menggunakan masukan Input untuk mendapatkan manfaat benefit
atau hasil return dimasa yang akan datang Evaluasi Proyek dan Perencanaan Usaha; 1. Kegiatan suatu proyek selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan
objective dan mempunyai titik tolak starting point dan titik akhir ending point, baik biaya maupun hasil yang diperoleh biasanya dapat diukur. Proyek
juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan alokasi sumberdaya terbatas dan dimaksudkan untuk
melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan. wulfram I Ervianto, , 2004 Menurut D.I. Cleland and W.R. King 1987 “Proyek adalah gabungan
berbagai sumberdaya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara, untuk mencapai suatu sasaran tertentu”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
proyek adalah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumber-sumber untuk memperoleh manfaat benefit.
2.1.2. Macam Proyek
Dilihat dari komponen kegiatan utamanya, proyek dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Proyek Engineering – Konstruksi
Komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan dan konstruksi. Contohnya adalah
pembangunan gedung, jembatan, pelabuhan, jalan raya, fasilitas industri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Proyek Engineering – Manufaktur
Proyek ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk baru yaitu hasil usaha kegiatan proyek. Dengan kata lain proyek manufaktur merupakan proses
untuk menghasilkan produk baru. Kegiatan utamanya meliputi desain engineering, pengembangan produk, pengadaan, manufaktur, perakitan, uji
coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan. Contohnya adalah pembuatan ketel uap, generator listrik, mesin pabrik, kendaraan.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan
Proyek penelitian dan pengembangan bertujuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu.
4. Proyek Pelayanan Manajemen
Proyek pelayanan manajemen ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, diantaranya:
a. Merancang sistem informasi manajemen, meliputi perangkat lunak
maupun perangkat keras. b.
Merancang program efisiensi dan penghematan. c.
Melakukan diversifikasi, penggabungan dan pengambilalihan.
2.1.3. Pengertian Manajemen Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam rangkaian kegiatan
tersebut, ada suatu proses yang mengolah sumberdaya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan itu tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan
antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. Dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam
proyek konstruksi, maska potensi terjadinya konflik sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa proyek konstruksi mengandung konflik yang cukup tinggi.
wulfram I Ervianto, 2003 hal 9 Proyek konstruksi mempunyai tiga karakteristik yang dapat dipandang
secara tiga dimensi. Tiga karakteristik tersebut adalah: 1.
Bersifat unik Keunikan dari proyek konstruksi adalah: tidak pernah terjadi rangkaian
kegiatan yang sama persis tidak ada proyek identik , yang ada adalah proyek sejenis, proyek bersifat sementara, dan selalu terlibat grup pkerja yang
berbeda-beda. 2.
Dibutuhkan sumberdaya resources Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumberdaya, yaitu pekerja dan
“sesuatu” uang, mesin, metode, material. Pengorganisasian semua sumber daya dilakukan oleh manajer proyek. Dalam kenyataannya
mengorganisasikan pekerja lebih sulit dibandingkan dengan sumberdaya lainnya, apalagi pengetahuan yang dipelajari seorang manajer proyek bersifat
teknis, seperti mekanika rekayasa, fisika bangunan, computer science, construction management. Pengetahuan tentang teori kepemimpinan sacara
tidak langsung dibutuhkan oleh manajer proyek dan harus dipelajari sendiri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Organisasi
Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana didalamnya terlibat sejumlah individu dengan keahlian yang bervariasi, perbedaan ketertarikan,
kepribadian yang bervariasi, dan ketidakpastian. Langkah awal yang harus dilakukan oleh manajer proyek adalah menyatukan visi menjadi satu tujuan
yang ditetapkan oleh organisasi. wulfram I Ervianto, 2003 hal 10
Gambar 2.1. Three dimention objective Sumber : wulfram I Ervianto. 2003.
Proses penyelesaian proyek konstruksi harus berpegang pada tiga kendala triple constraint, sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan sesuai dengan time
schedule dan sesuai dengan biaya yang direncanakan. Ketiganya diselesaikan secara simultan. Ciri-ciri tersebut menyebabkan industri jasa konstruksi berbeda
dengan industri lainnya misalnya manufaktur.
Melibatkan organisasi
Melibatkan sumberdaya
Unik
PROYEK KONSTRUKSI
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.2. Triple Constraint Sumber : wulfram I Ervianto. 2003
2.1.4. Dinamika dalam Siklus Proyek
Setiap proyek memiliki pola tertentu yang merupakan ciri pokok yang melekat dan membedakannya dari kegiatan operasional rutin, yaitu dalam hal
kompleksitas, ukuran, dan sumber daya yang diperlukan. Semakin besar dan kompkleks suatu proyek ciri tersebut semakin terlihat. Ciri pokok ini dikenal
sebagai dinamika kegiatan sepanjang siklus proyek. Dalam siklus proyek, kegiatan-kegiatan berlangsung mulai dari titik awal, kemudian jenis dan
intensitasnya meningkat sampai puncak, turun dan berakhir. Disamping naik turunnya intensitas kegiatan, terjadi pula perubahan dalam
aspek lain seperti kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Misalnya pada tahap konseptual proyek diperlukan tenaga kerja yang ahli dibidang perencanaan dan
engineering sedangkan pada tahap akhir proyek dibutuhkan lebih banya tenaga inspektor dilapangan.
Tepat mutu
Tepat waktu
Tepat biaya
PROYEK KONSTRUKSI
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bila dibuat grafik maka siklus proyek dapat digambarkan seperti grafik dibawah
ini
Gambar 2.3. Hubungan keperluan sumberdaya terhadap waktu dalam siklus Sumber : Iman Soeharto. 1999
2.1.5. Jenis-jenis Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis kelompok bangunan yaitu:
1. Bangunan gedung : rumah, kantor, pabrik dan lain-lain.
Sumber daya
Keperluan Sumber daya
KONSEPTUAL - Sasaran
- lingkup kerja - kelayakan
PPDEFINISI - Rencana
- Anggaran - Jadwal
- Peserta - Perangkat
IMPLEMENTASI - mobilisasi
- Engineering - pengadaan
- Konstruksi - Penggendalian
TERMINASI OPERASI - pra kondisi
- Start up - Demobilisasi
- Penutupan Siklus
proyek
waktu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ciri-ciri dari kelompok bangunan ini adalah: a.
Proyek konstruksi menghasilkan tempat orang bekerja atau tinggal. b.
Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang ralatif sempit dan kondisi pondasi umumnya sudah diketahui.
c. Dibutuhkan manajemen terutama untuk progressing pekerjaan.
2. Bangunan Sipil : jalan, jembatan, bendungan dan infrastruktur lainnya.
Ciri-ciri dari kelompok bangunan ini adalah: a.
Proyek konstruksi dilaksanakan untuk mengendalikan alam agar berguna bagi kepentingan manusia
b. Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang luas atau panjang dan
kondisi pondasi sangat berbeda satu sama lain dalam suatu proyek. c.
Manajemen dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan. Kedua kelompok bangunan tersebut sebenarnya saling tumpang tindih
tetapi pada umumnya kedua kelompok tersebut direncanakan dan dilaksanakan oleh disiplin ilmu perencana dan pelaksana yang berbeda. wulfram I Ervianto
,2003 hal 12
2.2. Network Planning