Kerangka Pemikiran Penelitian yang Relevan
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti melakukan pendataan bahan dan alat yang akan digunakan selama proses penelitian. Sampel tanaman Keji Beling
diambil dalam kondisi yang baik dan daun yang sudah tua. Isolat murni yang didapatkan dari Balai Kesehatan Lingkungan Daerah
Istimewa Yogyakarta, dilakukan kultur ulang terlebih dahulu agar dapat memperbanyak populasi mikroorganisme uji. Langkah kerja
yang akan dilakukan adalah menyiapkan media NA miring steril dalam tabung reaksi. Bakteri uji digoreskan secara zig-zag pada media NA
miring steril. Hasil perbanyakan kultur bakteri dapat diamati setelah inkubasi selama 24 jam pada suhu 37,5
C dengan pH 6-8 Maksum, 2010.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Sterilisasi Alat dan Media
Sebelum melakukan penelitian, semua alat yang akan digunakan disterilisasi menggunakan autoklaf dan setelah
disterilisasi alat tersebut diletakkan dalam oven atau refgenerator. Hal ini dimaksudkan agar alat yang akan digunakan tidak
terkontamisasi dengan bakteri atau mikroorganisme lain. Sterilisasi alat dengan autoklaf dilakukan pada tekanan 1 atm, suhu 121
C selama 15 menit. Untuk bahan yang akan digunakan seperti daun
Keji Beling dapat dicuci hingga bersih kemudian direndam dengan
natrium karbonat selama 15 menit setelah itu dibilas dengan aquades. Sedangkan untuk sterilisasi media dapat dilakukan
menggunakan autoklaf selama 10 menit. Untuk alat yang tidak tahan panas dapat dilakukan sterilisasi menggunakan alkohol atau
pembakaran di atas api bunsen Jutono dkk, 1980.
b. Pembuatan Ekstrak Daun Keji Beling
Dalam pengambilan sampel tidak diperlukan penanganan khusus karena bahan yang digunakan hanya daun yang sudah tua
berwarna hijau tua. Daun Keji Beling dipetik satu persatu secara manual dan dicuci bersih menggunakan air mengalir kemudian
dipisahkan antara daun yang baik dan yang rusak. Kriteria baik adalah daun segar, daun berwarna hijau tua pada bagian atas
permukaan dan berwarna hijau muda pada bagian bawah permukaan dan tidak terdapat bercak, Sedangkan kriteria rusak
adalah daun layu, terdapat bercak pada bagian permukaan daun dan diserang hama. Daun Keji Beling dengan kriteria baik disterilkan
secara kimia. Sterilisasi dilakukan dengan melarutkan 10 ml Natrium hipoklorit dalam 3 liter aquades dan merendam daun
selama 15 menit, kemudian dibilas dengan menggunakan aquades. Ekstrak Keji Beling diperoleh dengan melakukan metode
ekstraksi dimana sampel ditimbang, untuk pembuatan ekstrak 10 digunakan daun Keji Beling sebanyak 3,5 gr yang ditambahkan