Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
bulat, dan ukurannya kecil. Sistem perakarannya tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan berwarna putih. Tanaman Keji Beling adalah tanaman
yang biasa ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia Jaka, 2013.
4. Habitat
Tumbuhan Keji Beling mudah berkembangbiak pada tanah subur, agak terlindung dan di tempat terbuka. Tumbuhan ini dapat hidup di
daerah dengan kondisi ekologis sebagai berikut : ketinggian tempat 1 - 1.000 m di atas permukaan laut dengan curah
hujan tahunan 2.500 - 4000 mmtahun, iklimnya bulan basah di atas 100 mmtahun 8-9 bulan,
bulan kering di bawah 60 mmbulan 3-4 bulan, hidup di suhu udara 20
C – 25
C dengan kelembaban sedang, penyinaran sedang,
tekstur tanah pasir sampai liat, drainase sedang-baik,
kedalaman air tanah 25 cm dari permukaan tanah, kedalaman perakaran 5 cm dari permukaan tanah, kemasaman pH
5,5-7 kesuburan sedang Jaka, 2013
5. Kandungan Kimia dan Manfaat
Tanaman Keji Beling mengandung zat-zat kimia antara lain: kalium, natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida,
dan polifenol. Menurut Sirait 2007, flavonoida terdapat pada seluruh bagian tanaman termasuk pada buah, tepung sari dan akar. Mekanisme
kerja flavonoida
adalah mengganggu
aktivitas transpeptidase
peptidoglikan sehingga pembentukan dinding sel terganggu dan sel mengalami lisis Cowan, 1999.
Tanaman Keji Beling banyak dimanfaatkan dalam kehidupan masyarakat. Tanaman Keji Beling dipercaya mampu mengobati diabetes
dan juga menyembuhkan penyakit tipus. Masyarakat mengkonsumsi Keji Beling dengan cara direbus dan kemudian air rebusannya diminum hingga
penyakitnya sembuh. Masyarakat memilih untuk direbus karena akan lebih mudah dan lebih bersih dalam penyajiannya.