Obesitas juga berpengaruh terhadap sensitifitas insulin dengan cara menurunkan produksi adiponektin dan adipokin yang berfungsi untuk
meningkatkan sensitifitas insulin dengan cara meningkatkan efek insulin sehingga sensitifitas insulin menurun, dihasilkannya hormon resistin dari jaringan lemak
yang memicu terjadinya resistensi insulin dengan cara mengganggu kerja insulin, dan adanya peningkatan jaringan lemak menyebabkan peningkatkan jumlah asam-
asam lemak bebas yang menumpuk secara abnormal pada otot sehingga menyebabkan terganggunya kerja insulin Sherwood, 2011.
E. Resistensi Insulin
Resistensi insulin merupakan suatu keadaan di mana konsentrasi insulin yang dihasilkan kurang untuk memenuhi aktifitas biologis yang diharapkan
Olatunbosum, 2013. Pada resistensi insulin, otot, lemak, dan sel-sel hati tidak dapat merespon insulin dengan baik dan menyebabkan kesulitan dalam
mengabsorpsi glukosa dari aliran darah, sehingga diperlukan insulin yang lebih banyak lagi untuk mengikat glukosa National Diabetes Information
Clearinghouse , 2012.
Insulin dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas. Dalam keadaan resisten sel- sel beta pankreas berusaha untuk memproduksi insulin lebih banyak lagi karena
tubuh membutuhkan insulin yang lebih banyak untuk mengabsorpsi glukosa agar dapat masuk ke dalam sel, namun jika sel-sel beta mampu memproduksi insulin
yang cukup untuk mengatasi resistensi insulin, kadar glukosa darah akan tetap pada kisaran normal. Resistensi insulin lama-kelamaan dapat menyebabkan
penyakit diabetes melitus tipe 2. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan
kegagalan sel-sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin yang cukup untuk memenuhi peningkatan kebutuhan insulin dalam tubuh National Diabetes
Information Clearinghouse , 2012.
Faktor risiko yang merupakan kontributor utama pada resistensi insulin adalah kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Beberapa faktor lain
yang dapat menimbulkan resistensi insulin antara lain etnis, penyakit tertentu, hormon, penggunaan steroid, beberapa obat, usia, masalah tidur, dan merokok.
Akumulasi lemak perut memproduksi hormon dan zat lain yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti resistensi insulin, tekanan darah
tinggi, ketidakseimbangan kolesterol, dan penyakit kardiovaskular. Kelebihan berat badan terutama pada bagian perut dapat berpengaruh pada resistensi insulin.
Lemak perut memainkan bagian dalam mengembangkan tahan lamanya atau kronisnya suatu proses peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis dapat
merusak tubuh dari waktu ke waktu, tanpa tanda-tanda atau gejala. Interaksi kompleks dalam jaringan lemak menarik sel imun ke daerah peradangan dan
memicu peradangan kronis tingkat rendah sehingga peradangan ini dapat memberikan kontribusi pada perkembangan resistensi insulin, diabetes melitus
tipe 2, dan CVD National Diabetes Information Clearinghouse, 2014.
F. HbA1c