1. Perumusan masalah
a. Bagaimana karakteristik responden penelitian?
b. Bagaimana profil responden berdasarkan LFG dengan formula CG,
MDRD, dan CKD-EPI? c.
Apakah terdapat perbedaan hasil yang signifikan dari rerata LFG dengan formula CG, MDRD, dan CKD-EPI?
2. Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan adalah : a.
“Laju Filtrasi Glomerulus Pada Lansia Berdasarkan Tes Klirens Kreatinin
dengan Formula
Cockcroft-Gault, Cockcroft-Gault
standarisasi, dan Modification of Diet in Renal Disease ” Fenty, 2010.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya perbedaan bermakna rerata nilai klirens kreatinin pada lansia dengan perhitungan
menggunakan formula Cockcroft-Gault, Cockcroft-Gault standarisasi, dan Modification of Diet in Renal Disease. Perbedaan penelitian yang
dilakukan adalah penelitian dilakukan pada 57 lansia di dusun Burikan, desa Sumberadi, Yogyakarta.
b. “Comparison of Measured Creatinine Clearence and Clearence
Estimated by Cockcroft-Gault and MDRD Formulas in Patient with a Single Kidney
” Filho, Cardoso, Castro, Oliveira, and Rodrigues, 2011. Hasil penelitian tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak
signifikan antara pengukuran menggunakan urin tampung 24 jam, Cockcroft-Gault, dan MDRD. Perbedaan dengan penelitian yang
dilakukan adalah penelitian menggunakan urin tampung 24 jam dan dibandingkan dengan formula Cockcroft-Gault dan MDRD.
c. “Assessment of Glomerular Filtration rates by Cockcroft-Gault and
Modification of Diet in Renal Disease Equations in a Cohort of Omani Patients
” Al-Osali, Al-Qassadi, and Al-Harthi, 2013. Pada penelitian ini nilai laju filtrasi glomerulus yang dihitung menggunakan formula
Cockcroft-Gault CG, Cockcroft-Gault CG standarisasi dan MDRD dibandingkan dengan nilai klirens kreatinin dari urin tampung 24 jam.
Hasil penelitian ini menunjukkan formula CG, CG standarisasi, MDRD berkorelasi dengan klirens kreatinin dari urin tampung 24 jam.
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah pengukuran LFG menggunakan
formula CG, CG standarisasi dan MDRD dibandingkan dengan urin tampung 24 jam.
d. “A Comparison of Prediction Equations for Estimating Glomerular
Filtration Rate in Adults Without Kidney Disease ” Lin, Julie., Knight,
E.L., Hogan, M.L., and Singh, A.K., 2003. Penelitian ini dilakukan pada 117 dewasa sehat dengan membandingkan beberapa formula untuk
memprediksi laju filtrasi glomerulus seperti MDRD1, MDRD2, Cockcroft-Gault CG, CG koreksi GFR CG-GFR dan beberapa
formula lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula MDRD lebih akurat dibandingkan dengan formula CG dan CG-GFR. Perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan adalah menggunakan beberapa formula yaitu MDRD1, MDRD2, CG, CG-GFR dan beberapa formula lainnya.
e. “Assessing Glomerular Filtration Rate in Healthy Indian Adults: A
Comparison of Various Prediction Equation” Mahajan, Mukhiya, Singh, Tiwari, et al., 2005. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
MDRD1 dan MDRD2 yang paling tepat dan CG-GFR yang paling bias pada populasi India. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah
menggunakan beberapa formula yaitu MDRD1, MDRD2, CG-CrCl, CG- GFR dan urin tampung 24 jam urin-CrCl yang dievaluasi dengan
DTPA. f.
“Comparison Between Three Different Equations for the Estimation of Glomerular Filtration Rate in Omani Patients with Type 2 Diabetes
Melitus” Maqbali and Abed, 2014. Tujuan penelitian adalah membandingkan
nilai laju
filtrasi glomerulus
yang dihitung
menggunakan 3 formula yaitu original MDRD, revised MDRD, dan CKD-EPI pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Oman. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai laju filtrasi glomerulus dengan menggunakan formula original MDRD dan CKD-
EPI. Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah penelitian dilakukan pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan menggunakan original
MDRD, revised MDRD, dan CKD-EPI.
3. Manfaat penelitian