E. Landasan Teori
Laju filtrasi glomerulus LFG adalah volume cairan yang difiltrasi ke dalam kapsula Bowman per satuan waktu. Pengukuran fungsi ginjal sangat
penting untuk mendeteksi penurunan fungsi ginjal sehingga dapat mencegah Chronic Kidney Disease CKD. Chronic Kidney Disease CKD merupakan
keadaan dimana ginjal mengalami penurunan fungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh Dipiro et al., 2008. Parameter terbaik yang digunakan
untuk mengukur fungsi ginjal adalah laju filtrasi glomerulus. Penurunan laju filtrasi glomerulus mengindikasikan terjadinya penurunan fungsi ginjal Dipiro et
al., 2008. LFG dapat diukur secara tidak langsung menggunakan klirens ginjal. Parameter yang digunakan untuk mengukur klirens ginjal dapat berasal dari
senyawa endogen seperti kreatinin yang digunakan pada praktek klinik Johnson, 2005.
Pengukuran klirens kreatinin dapat dilakukan dengan menggunakan urin tampung 24 jam atau dapat menggunakan perhitungan formula. Formula yang
paling sering digunakan untuk menghitung LFG berdasarkan klirens kreatinin adalah dengan menggunakan formula Cockcroft-Gault CG dan Modification of
Diet in Renal Disease MDRD Ali, Asif, and Rais. 2013. Formula ini banyak diterapkan pada pasien dewasa dengan mencakup variabel usia, jenis kelamin,
berat badan dan nilai sCr serum kreatinin. Keakuratan perhitungan formula CG dapat ditingkatkan dengan menggunakan faktor BSA. Formula Chronic Kidney
Disease Epidemiology Collaboration CKD-EPI juga menyesuaikan BSA, namun formula ini merupakan formula baru sehingga belum banyak dilakukan
pengukuran menggunakan formula ini NKF, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rerata nilai LFG antara formula CG, MDRD, dan CKD-
EPI.
F. Hipotesis
Terdapat perbedaan hasil yang tidak signifikan antara rerata nilai Laju Filtrasi Glomerulus LFG berdasarkan formula Cockcroft-Gault CG,
Modification of Diet in Renal Disease MDRD, dan Chronic Kidney Disease Epidemiology Collaboration CKD-EPI.
21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian observasional analitik dengan studi
perbandingan merupakan penelitian yang hanya melakukan pengamatan saja tanpa melakukan intervensi yang kemudian dianalisis dengan studi perbandingan
yang bertujuan untuk membandingkan dua atau lebih kelompok tentang variabel tertentu Sastroasmoro dan Ismael, 2011.
Rancangan cross sectional merupakan penelitian yang mempelajari hubungan faktor risiko dengan efek dengan cara observasi pada suatu waktu
Notoatmodjo, 2010.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel penelitian
a. Variabel bebas
: Formula CG, MDRD, dan CKD-EPI b.
Variabel tergantung : Laju Filtrasi Glomerulus 2.
Variabel pengacau a.
Terkendali : Usia, jenis kelamin dan kondisi puasa
b. Tak terkendali
: Kondisi patologis, gaya hidup atau lifestyle responden
C. Definisi Operasional
1. Karakteristik penelitian meliputi demografi, kondisi responden, pengukuran
antropometri, hasil laboratorium dan nilai LFG. Karakteristik demografi responden yaitu usia 40-50 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Kondisi