Hasil Penelitian HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

95

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei-Juni 2015. Objek dalam penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional kepala sekolah, pelatihan guru mata pelajaran dan komitmen guru di SMA Katolik Giovanni Kupang dan SMA Negeri 4 Kupang. Responden dalam penelitian ini adalah guru-guru di SMA Katolik Giovanni Kupang dan SMA 4 Kupang yang berjumlah 60 responden dan dari masing-masing sekolah berjumlah 30 responden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran terhadap komitmen guru dalam implementasikan Kurikulum 2013. Bab ini menyajikan hasil penelitian, karakteristik responden, analisis deskriptif variabel, pengujian prasyarat analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan.

A. Hasil Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyebar kuesioner untuk mendapat data dari para guru tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, pelatihan guru mata pelajaran dan komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dalam penelitian ini meliputi karakteristik responden dan analisis statistik deskriptif ketiga variabel yang meliputi kepemimpinan transformasional kepala sekolah, pelatihan guru mata pelajaran dan komitmen guru. Adapun pembahasan mengenai masing-masing analisis deskriptif adalah sebagai berikut: a. Karakteristik Responden Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, umur, masa kerja, pendidikan terakir dan status kepegawaian. 1 Jenis Kelamin Responden Berdasarkan jenis kelamin responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukan pada tabel berikut : Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1 Laki-laki 26 43 2 Perempuan 34 57 Jumlah 60 100 Sumber: Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 34 responden 57 dan sisanya sebanyak 26 43 adalah laki-laki. Dengan demikian responden penelitian dengan sampel sebanyak 34 responden didominasi oleh responden yang berjenis kelamin perempuan. 2 Usia Responden Dalam penelitian ini, usia responden dikelompokan menjadi empat kelompok umur, seperti yang tercantum pada tabel berikut : Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Usia tahun Jumlah Presentase 1 21 – 30 20 33 2 31 – 40 23 38 3 41 – 50 16 27 4 ≥ 51 1 2 Jumlah 60 100 Sumber: Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas, jumlah responden berdasarkan usia dalam penelitian ini guru yang berusia 21 – 30 tahun sebanyak 20 orang 33, usia 31-40 tahun sebanyak 23 orang 38, usia 41-50 tahun sebanyak 16 orang 27 dan ≥ 51 tahun sebanyak 1 orang 2. Dengan demikian responden dengan kriteria usia didominasi oleh usia 31 – 40 tahun sebanyak 23 responden 38. 3 Masa Kerja Dalam penelitian ini masa kerja responden dikelompokkan menjadi empat kelompok masa kerja, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini : Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja No Masa Kerja tahun Jumlah Presentase 1 – 3 2 3 – 5 12 20 3 ≥ 5 48 80 Jumlah 60 100 Sumber : Data Primer, diolah 2015 Dari tabel diatas jumlah responden dengan masa kerja 3-5 tahun sebanyak 12 orang 20, dengan masa kerja 5 tahun sebanyak 48 orang 80. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masa kerja dari responden dengan kriteria lama bekerja didominasi oleh responden yang berpengalaman dalam bekerja sebanyak 48 orang 80. 4 Pendidikan Terakhir Dalam penelitian ini, pendidikan terakhir responden dikelompokkan menjadi dua kelopok pendidikan terakhir, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini: Tabel V.4 Karakter Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Tingkat pendidikan Jumlah Presentase 1 Diploma D 3 0 0 2 Sarjana S 1 60 100 Jumlah 60 100 Sumber : Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh tingkat pendidikan terakir dari responden adalah Sarjana s1 sebanyak 60 orang 100. 5 Status Kepegawaian Dalam penelitian ini, status kepegawaian responden dikelompokan menjadi tiga kelompok status kepegawaian, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini: Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian No Status Kepegawaian Jumlah Presentase 1 Tetap yayasan 23 38 2 PNS 35 59 3 Honorer 2 3 Jumlah 60 100 Sumber: Data Primer, diolah 2015 Tabel diatas menunjukan bahwa responden berstatus kepegawaian tetap yayasan sebanyak 23 orang 38, PNS sebanyak 35 orang 59 dan honorer sebanyak 2 orang 3. b. Deskripsi Variabel Deskripsi variabel menggambarkan tanggapan responden mengenai kepemimpinan transformasional kepala sekolah, pelatihan guru mata pelajaran, dan komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013. Untuk pengkategorian variabel pada penelitian ini menggunakan rumus: Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam lima kelompok kepemimpinan transformasional kepala sekolah dinilai sangat transformatif, transformatif, cukup transformatif, tidak transformatif dan sangat tidak transformatif dan pelatihan guru mata pelajaran yaitu dinilai sangat baik, baik, cukup baik, cukup dan kurang baik. Sedangkan komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013 yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Hasil kategorisasi adalah sebagai berikut: a Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Hasil analisis deskriptif variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah diperoleh dengan cara: 1 Mencari nilai tertinggi dan nilai terendah Karena terdapat 16 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 16 item x 5 = 80 Nilai terendah = 16 item x 1 = 16 2 Mencari nilai Interval kelas = 12 Maka diperoleh nilai interval kelas variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah adalah 12. Penilaian responden atas kepemimpinan kepala sekolah yang memiliki kharisma yang disertai visi, keahlian dan tindakan yang mendahulukan kepentingan bawahan, memiliki pandangan dan wawasan yang luas, kemampuan mengasah kreativitas bawahan, memberikan pelatihan kerja dalam program kerja yang akan dilaksanakan, kemampuan menghargai dan memperhatikan bawahan secara individual sesuai dengan karakter, latar belakang dan kebutuhan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel V.6 Kategorisasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Transformatif 68 – 80 28 46,7 Transformatif 55 – 67 32 53,3 Cukup Transformatif 42 – 54 Tidak Transformatif 29 – 41 Sangat tidak Transformatif 16 – 28 Jumlah 60 100 Sumber:Data diolah 2015 Tabel diatas menunjukkan responden menilai kepemimpinan kepala sekolah sangat transformatif sebanyak 28 responden 46,7, sedangkan penilaian transformatif sebanyak 32 responden 53,3. Dengan melihat hasil analisis deskripsi kepemimpinan transformasional kepala sekolah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala SMA Katolik Giovanni dan SMA Negeri 3 Kupang bersifat transformatif. b Pelatihan Guru Mata Pelajaran Hasil analisis deskriptif pada variabel pelatihan guru mata pelajaran diperoleh dengan cara: 1 Mencari nilai tertinggi dan nilai terendah Karena terdapat 31 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 31 x 5 = 155 Nilai terendah = 31 x 1 = 31 2 Mencari nilai Interval kelas = 24 Penilaian responden dalam pelaksanaan pelatihan guru mata pelajaran berkaitan dengan tujuan pelatihan, manfaat pelatihan, kemampuan instruktur pelatihan, alokasi waktu, materi pelatihan, fasilitas penunjang pelatihan, metode pelatihan, dan hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pelatihan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: perhitungan tersebut dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel sebagai berikut: Tabel V.7 Kategori Pelatihan Guru Mata Pelajaran Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Baik 131 – 155 23 38,3 Baik 106 – 130 36 60,0 CukupBaik 81 – 105 1 1,7 Tidak Baik 56 – 80 Sangat Tidak Baik 31 – 55 Jumlah 60 100 Sumber: Data diolah 2015 Tabel diatas menunjukan bahwa sebanyak 23 responden 38,3 memberikan penilaian sangat baik atas pelaksanaan pelatihan guru mata pelajaran. Sedangkan 36 responden 60,0 memberikan penilaian baikterhadap pelaksanaan pelatihan guru mata pelajaran dan 1 responden 1,7 memberikan penilaian cukupbaik terhadap pelaksanaan pelatihan guru mata pelajaran. Dengan melihat hasil analisis deskripsi pelatihan guru mata pelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan guru mata pelajaran yang dilaksanakan oleh sekolah kepada para guru dalam implementasi Kurikulum 2013 baik. c Komitmen Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Hasil analisis deskriptif pada variabel komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013 diperoleh dengan cara: 1 Mencari nilai tertinggi dan nilai terendah Karena terdapat 33 item pertanyaan dengan Skala Liket 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 33 item x 5 = 165 Nilai terendah = 33 item x 1 = 33 2 Mencari nilai Interval kelas = 26 Penilaian resonden atas komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013 berasal dari tujuan-tujuan pribadi yang ingin dicapai, keyakinan terhadap kemampuan diri, keyakinan konteks berupa penghargaan dari pimpinan, bantuan sumber bacaan,materi kurikulum, adanya pelatihan serta dukungan dari rekan kerja dan proses munculnya emosional berupa reaksi dari para siswa, strategi- strategi mengajar baru, mengembangkan pemahaman tentang perubahan Kurikulum 2013, dan guru menikmati pekerjaannya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel V.8 Kategori Komitmen Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 140 – 165 22 36,7 Tinggi 114 – 139 36 60,0 Cukup Tinggi 87 – 113 2 3,3 Tidak Tinggi 60 – 86 Sangat Tidak Tinggi 33 – 59 Jumlah 60 100 Sumber: Data diolah 2015 Tabel diatas menunjukan bahwa mayoritas responden sebanyak 36 responden 60,0 memberikan penilaian tinggi atas komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013. Sedangkan 22 responden 36,7 memberikan penilaian sangat tinggi terhadap pernyataan komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013 dan 2 responden 3,3 memberikan penilaian cukup tinggi dalam implementasi Kurikulum 2013. Dengan melihat hasil analisis deskripsi komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMA Katolik Giovanni dan SMA Negeri 4 Kupang adalah tinggi. Hal ini menunjukan bahwa responden memiliki kemampuan yang tinggiuntuk siap melaksanakan Kurikulum 2013. 2. Analisis Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Pengujian normalitas menggunakan uji sample Kolmogrov- Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel skor yang diobeservasi dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan besar, artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel acak dari distribusi teoritis. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov dengan tingkat kepercayaan 5 atau 0,05. Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau tidak dapat dilihat dengan ketentuan sebagai berikut: - Jika nilai probabilitas asym.sig 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal. - Jika nilai probabilitas asym.sig 0,05 maka distribusi tersebut tidak normal. Output dari hasil olah data menggunakan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel V.9 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kep_Transfor masional Pel_Guru Kom_Guru N 60 60 60 Normal Parameters a,,b Mean 67.13 129.58 137.37 Std. Deviation 7.002 11.244 11.329 Most Extreme Differences Absolute .116 .102 .137 Positive .074 .102 .094 Negative -.116 -.073 -.137 Kolmogorov-Smirnov Z .895 .789 1.062 Asymp. Sig. 2-tailed .399 .562 .210 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan output yang diperoleh dari olah data, dapat dilihat nilai Asymp. Sig. 2-tailed pada variabel Kepemimpinan Transformasional kepala Sekolah X1 sebesar 0,399, variabel Pelatihan Guru Mata Pelajaran X2 sebesar 0,562 dan variabel Komitmen Guru Y sebesar 0,210. Apabila dibandingkan dengan signifikansi 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data kepemimpinan transformasional kepala sekolah, pelatihan guru mata pelajaran dan komitmen guru berdistribusi normal. Sumber: Data diolah 2015 b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel komitmen guru. Uji linearitas ini digunakan dengan analisis varians dengan menggunakan rumus F. Output dari hasil uji linearilitas pada SPSS dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel V.10 Hasil Uji Linearitas No Variabel Sig Deviation from Linearity Kesimpulan 1. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah 0,000 Linier, karena nilai signifikansi 0,000 0,05 2. Pelatihan Guru Mata Pelajaran 0,000 Linier, karena nilai signifikansi 0,000 0,05 Sumber : Data diolah 2015 Pada tabel ANOVA diperoleh nilai signifikansi deviation from linearity pada variabel Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah sebesar 0,000 jika dibandingkan dengan signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Komitmen guru dinyatakan linier. Pada variabel Pelatihan Guru Mata Pelajaran diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 jika dibandingkan dengan signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Pelatihan Guru Mata Pelajaran dengan Komitmen Guru dinyatakan linier. c. Analisis Uji Asumsi Klasik a Uji Multikoliniearitas Multikoliniearitas adalah situasi adanya hubungan antara variabel bebas yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya sama dengan nol. Apabila terdapat korelasi yang sempurna di antara sesama varaibel-variabel bebas ini sama dengan satu, maka koefisien regresinya tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien menjadi tidak terhingga. Untuk mendeteksi multikolinieritas digunakan rumus korelasi. Adapun rumusnya sebagai berikut: Selanjutnya dengan bantuan program SPSS dilakukan analisis Collinearity Statistics. Dari analisis Collinearity Statistics akan diperoleh VIF Variance Inflation Factor. Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas. Hasil output dari uji multikolinieritas adalah sebagai berikut: Tabel V.11 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Kep.Transformasional .624 1.603 Pelatihanguru_MP .624 1.603 a. Dependent Variable: Komitemen_guru Sumber :Data diolah 2015 Berdasarkan hasil output maka dapat dilihat nilai tolerance pada variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran memiliki nilai yang sama yaitu 0,624 dan nilai tersebut lebih dari 0,1. Sedangkan nilai VIF variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran juga memiliki nilai yang sama yaitu masing-masing 1,603. Oleh karena VIF 5 maka disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas di antara variabel bebas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel bebas Supranto, 2004. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan uji korelasi Rank Spearman. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, tetapi jika signifikansi kurang dari 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil output dari uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Tabel V.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations Unstandardiz ed Residual Kep.Transf ormasional Pelatihanguru_ MP Spearmans rho Unstandardize d Residual Correlation Coefficient 1.000 .015 .096 Sig. 2- tailed . .912 .464 N 60 60 60 Kep. Transformasio nal Correlation Coefficient .015 1.000 .700 Sig. 2- tailed .912 . .000 N 60 60 60 Pelatihanguru_ MP Correlation Coefficient .096 .700 1.000 Sig. 2- tailed .464 .000 . N 60 60 60 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Data diolah 2015 Dari hasil output tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,912. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pada variabel kepemimpinan transformasional tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Sedangkan untuk variabel pelatihan guru mata pelajaran didapat nilai sebesar 0,464. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel dalam model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. c. Kesimpulan Uji Asumsi Klasik Dengan melihat hasil uji asumsi klasik maka dapat dilihat kesimpulan dari uji asumsi klasik pada tabel dibawah ini: Tabel V.13 Kesimpulan Hasil uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik Kesimpulan Uji Multikolinieritas Tidak Terjadi Uji Heteroskedastisitas Tidak Terjadi Sumber: Data diolah 2015 Berdasarkan uji asumsi klasikyang telah dilakukan dan didasarkan output yang diperoleh dari olah data yang dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas dan heteroskedastisitas. d. Uji F Tabel V.15 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1882.897 2 941.449 9.433 .000 a Residual 5689.036 57 99.808 Total 7571.933 59 a. Predictors: Constant, Pel_Guru, Kep_Transformasional b. Dependent Variable: Kom_guru Sumber : Data diolah 2015 Berdasarkan hasil perhitungan uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 9,433 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena p 0,05 maka model regresi ini dapat dikatakan baik, artinya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran dapat digunakan untuk memprediksi komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran secara bersama-sama berpengaruh terhadap komitmen guru dalam implemtasi Kurikulum 2013 di SMA Katolik Giovanni dan SMA Negeri 4 Kupang. Tabel. V.16 Sumber: Data diolah 2015 Hasil uji R 2 pada penelitian ini diperoleh nilai R sebesar 0,499 dan koefisien Determinasi R Square sebesar 0,249 adalah pengkuadratan dari nilai 0,499 2 = 0,249. Artinya, komitmen guru dalam implementasikan Kurikulum 2013 Y dipengaruhi sebesar 24,9 oleh kepemimpinan transformasional kepala sekolah X1 dan pelatihan guru mata pelajaran X2 dan sisanya 100 - 24,9 = 75,1 dipengaruhi oleh variabel lain Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .499 a .249 .222 9.990 a. Predictors: Constant, Pel_Guru, Kep_Transformasional yang tidak diteliti dalam penelitian ini misalnya, disiplin kerja, motivasi, pengalaman kerja, penempatan pegawai dan lingkungan kerja. e. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk menguji dan menganalisis variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran terhadap komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013. Output dari hasil uji hipotesis pada SPSS dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel V.14 Hasil Uji Hipotesis Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 70.546 15.607 4.520 .000 Kep_ Transformasional .414 .235 .256 1.762 .083 Pel_Guru .301 .146 .299 2.055 .044 a. Dependent Variable: Kom_guru Sumber :Data diolah 2015 Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel di atas, maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 70.546 + 0,414X1 + 0,301X2 Dengan melihat persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa: a. Konstanta Nilai konstanta sebesar 70.546 menunjukkan bahwa dengan asumsi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran guru SMA Katolik Giovanni Kupang dan SMA Negeri 4 Kupang adalah nol, maka komitmen guru pada guru SMA Katolik Giovanni Kupang dan SMA Negeri 4 Kupang untuk melakukan implementasi Kurikulum 2013 sebesar 70.546 b. Koefisien regresi kepemimpinan transformasional kepala sekolah b 1 Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah ditunjukkan dengan nilai koefisien b 1 sebesar 0,414 artinya jika kepemimpinan transformasional kepala sekolah X 1 ditingkatkan satu satuan, maka akan meningkatkan komitmen guru sebesar 0, 414 satuan. c. Koefisien regresi pelatihan guru mata pelajaran b 2 Pengaruh pelatihan guru mata pelajaran ditunjukkan dengan nilai koefisien b 2 sebesar 0,301 artinya jika pelatihan guru X 2 ditingkatkan satu satuan, maka akan meningkatkan komitmen guru sebesar 0,301 satuan. a. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah X1 Rumusan masalah dalam variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebagai berikut: Ho : tidak ada pengaruh signifikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMA Katolik Giovanni Kupang dan SMA Negeri 4 Kupang. Ha: ada pengaruh signifikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMA Katolik Giovanni Kupang dan SMA Negeri 4 Kupang. Berdasarkan tabel V.14 dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013 b = 0414; sig 0,05. Oleh karena sig 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan H a ditolak. Artinya, tidak ada pengaruh signifikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap komitmen guru dalam melakukan implementasi Kurikulum 2013 di SMA Katolik Giovanni dan SMA Negeri 4 Kupang. b. Pelatihan Guru Mata Pelajaran X2 Rumusan masalah dalam variabel pelatihan guru mata pelajaran adalah sebagai berikut : H : tidak ada pengaruh signifikan pelatihan guru mata pelajaran terhadap komitmen guru dalam mengimplementasi Kurikulum 2013 di SMA Katolik Giovanni dan SMA Negeri 4 Kupang. H a : ada pengaruh signifikan pelatihan guru mata pelajaran terhadap komitmen guru dalam mengimplementasi Kurikulum 2013 di SMA Katolik Giovanni dan SMA Negeri 4 Kupang. Berdasarkan tabel V.14 dapat disimpulkan bahwa pelatihan guru mata pelajaran berpengaruh signifikan terhadap komitmen guru dalam implementasi Kurikulum 2013 b = 0,301; sig 0,05. Oleh karena sig 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H a diterima. Artinya, ada pengaruh signifikan pelatihan guru mata pelajaran terhadap komitmen guru dalam melakukan implementasi Kurikulum 2013 di SMA Katolik Giovanni dan SMA Negeri 4 Kupang. . c. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Pelatihan Guru Mata Pelajaran . Rumusan masalah dalam variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran adalah sebagai berikut: H : tidak ada pengaruh signifikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran terhadap komitmen guru dalam mengimplementatasi Kurikulum 2013 di SMA Katolik Giovanni dan SMA Negeri 4 Kupang. H a : ada pengaruh signifikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran terhadap komitmen guru dalam mengimplementasi Kurikulum 2013 di SMA Katolik Giovanni Kupang.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dengan Komitmen Kontinuans Guru

0 58 113

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN PEMALANG

1 20 203

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DIKLAT GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU EKONOMI SMA NEGERI KABUPATEN PEMALANG

0 18 127

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 2 12

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 3 7

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP KOTA SIBOLGA.

1 3 42

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMITE SEKOLAH, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 PURWOREJO.

0 0 13

Pengaruh Komitmen Guru dan Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Di Kota Sawahlunto.

0 1 15

Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru dan kinerja guru.

0 4 185