3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi adanya hubungan variabel- variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini
disebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya
sama dengan nol. Apabila terdapat korelasi yang sempurna di antara sesama variabel-variabel bebas ini sama dengan satu, maka
koefisien regresinya tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien menjadi tidak terhingga. Untuk mendeteksi
multikolinieritas digunakan rumus korelasi. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Selanjutnya dengan bantuan program komputer SPSS dilakukan analisis Collinearity Statistics. Dari analisis
Collinearity Statistics akan diperoleh VIF Variance Inflation
Factor . Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinearitas,
digunakan ketentuan sebagai berikut: Jika VIF 5, maka terjadi multikolinearitas
Jika VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas b.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu
variabel bebas Supranto, 2004. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan uji korelasi
Rank Spearman. Rumus korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:
Keterangan: d
1
= perbedaan pada rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena
ke-1 n = banyaknya individu atau fenomena yang diberikan
kepada rank Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS, untuk
menentukan terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut:
Jika r
s
hitung r
s
tabel, maka terjadi heteroskedastisitas
Jika r
s
hitung r
s
tabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Pada analisis ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh dari beberapa variabel independen X terhadap variabel dependen Y Santoso, 2000. Dalam penelitian
ini analisis regresi berganda digunakan untuk melihat pengaruh variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah, dan
pelatihan guru mata pelajaran terhadap komitmen guru. Analisis ini akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Keterangan :
Y = Komitmen Guru
b
1
,
2
= Koefisien regresi variabel X1, X2 X
1
= Kepemimpinan Transformasional kepala sekolah X
2
= Pelatihan Guru Mata Pelajaran e = error variabel pengganggu
b. Uji F
Uji F merupakan pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dengan
variabel independen
X1,X2, yaitu
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata
pelajaran dapat mempengaruhi variabel dependen Y, yaitu komitmen guru.
Langkah-langkah yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut: Santoso, 2000
a Menggunakan rumus uji F
Keterangan : F
reg
= harga F garis regresi yang dicari R
= koefisien korelasi antara X
1,
X
2
dan Y m
= banyak prediktor N
= Jumlah anggota sampel b
Menentukan formulasi Ho dan Ha Ho = Model regresi dengan variabel bebas X
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran tidak dapat digunakan
untuk memprediksi variabel terikat Y yaitu komitmen guru.
Ha = Model regresi dengan variabel bebas X kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan
pelatihan guru mata pelajaran dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat Y yaitu komitmen
guru.
Taraf nyata α = 95 Derajat kebebasan F tabel α, k, n-k-1.
Dimana, α = 0,005. k = Jumlah variabel bebas.
n = jumlah sampel. c
Menguji Hipotesis Kriteria pengujian hipotesis:
1. f
hitung
≥ f
tabel
pada α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti model regresi dengan variabel bebas X
kepemimpinan transformasional kepala sekolah, dan pelatihan guru mata pelajaran dapat digunakan untuk
memprediksi variabel terikat Y, komitmen guru. 2.
f
hitung
f
tabel
pada α 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti model regresi dengan variabel bebas X
kepemimpinan transformasional kepala sekolah, dan pelatihan guru mata pelajaran tidak dapat digunakan untuk
memprediksi variabel terikat Y, komitmen guru. c.
Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan variabel
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pelatihan guru mata pelajaran berpengaruh terhadap variabel komitmen guru,
dapat dihitung dengan rumus koefisien determinasi. Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan
kepemimpinan transformasional dan pelatihan guru mata pelajaran mempengaruhi Y, komitmen guru. Besarnya koefisien determinasi
adalah kuadrat dari koefisien korelasi Suharyadi Purwanto, 2004.
79
BAB IV GAMBARAN UMUM