bentuk media massa ini dan keyakinan mereka bahwa apa saja yang diceritakan di buku atau diperlihatkan di layar itu benar.
4. Aspek-aspek Perkembangan Seksualitas
Tukan 1985 menyatakan perkembangan seksualitas manusia terdiri dari aspek biologis, aspek psikologis, dan aspek sosial.
a. Biologis
Anak diharapkan mampu memiliki perkembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang
berkembang. Pada masa ini, anak dituntut mengenal dan dapat memelihara kesehatan dan keselamatan dirinya termasuk
mengenal organ-organ reproduksi yang mulai berkembang secara biologis, menyayangi dirinya, senang berolahraga, dan
berekreasi untuk menjaga kesehatan dirinya, serta memiliki sikap yang tepat terhadap jenis kelamin lain.
b.
Psikologis
Memiliki konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, serta memiliki kemerdakaan pribadi. Anak
mampu memilih, merencanakan, dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tuanya atau orang
dewasa lainnya.
c.
Sosial
Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki atau perempuan. Anak dituntut melakukan peranan-peranan sosial
yang diharapkan masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya, serta memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga-lembaga
dan unit atau kelompok-kelompok sosial yang ada dalam
masyarakat.
Jadi, ada 3 aspek yang dianggap mendukung dan sesuai dengan judul yang telah diangkat yakni, aspek biologis merupakan
mengenal organ-organ reproduksi yang mulai berkembang secara biologis, aspek psikologis merupakan konsep-konsep yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, dan aspek sosial yang merupakan belajar melakukan sosial sebagai laki-laki dan
perempuan.
5. Karakteristik Perkembangan Fisik Anak SD Sekolah Dasar
Hurlock 1978 menyatakan bahwa karakteristik perkembangan fisik pada anak, yakni;
a. Perubahan ukuran
Termasuk di sini perubahan fisik dalam tinggi, berat, organ dalam dan sekelilingnya serta perubahan mental dalam memori,
penalaran, persepsi, dan imajinasi kreatif. b.
Perubahan proporsi Anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa dalam proporsi
fisiknya. Mereka juga tidak memiliki miniatur mental orang dewasa. Kemampuan imajinatif mereka berkembang lebih baik
daripada kemampuan penalarannya, sedangkan pada orang dewasa yang terjadi justru sebaliknya.
c. Hilangnya ciri lama
Bila ciri fisik tertentu, misalnya kelenjar thymus setelah pubertas dan rambut serta gigi bayi, kehilangan kegunaanya, ciri tersebut
secara bertahap mengalami atrofi pengecilan atau penyususutan jaringan otot atau jaringan saraf, seperti halnya beberapa ciri
bawaan psikologis dan perilaku – misalnya, gerak dan bicara
bayi serta imajinasi yang sangat luas. d.
Mendapatkan ciri baru Beberapa ciri fisik dan mental baru berkembang dari kematangan
dan beberapa lainnya berkembang dari hasil belajar dan pengalaman. Ciri fisik yang baru termasuk gigi tetap dan
karakteristik jenis kelamin primer dan sekunder, ciri mental baru termasuk perhatiandalam seks, standar moral, dan keyakinan
agama. Hurlock 1978 menyatakan perubahan tubuh yang utama dalam
masa puber adalah perubahan ukuran tubuh, ciri jenis kelamin, dan ciri kelamin kedua. Kecepatan pertumbuhan mendadak menjadi cepat
sekitar 2 tahun sebelum anak mencapai taraf pematangan. Anak laki- laki lebih tumbuh terus lebih cepat dari anak perempuan.
Pada masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama masih belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa puber alat