Karakteristik Perkembangan Fisik Anak SD Sekolah Dasar

kelamin mulai berfungsi pada saat anak berumur 14 tahun. Pada anak perempuan, indung telurnya juga mulai berfungsi pada usia 13 tahun. Ciri kelamin kedua inilah yang mebedakan bentuk fisik antara wanita dan pria. Pada anak perempuan antara lain tampak pertumbuhan buah dada dan pinggul membesar, pada anak laki-laki antara lain terjadi perubahan suara, meningkatkan pertumbuhan otot, tumbuhnya bulu kumis dan jenggot, dan perubahan jaringan kulit. Hurlock 1978 menyebutkan ada beberapa metode belajar memerankan peran seks yang terkait dengan karakteristik seksualitas dalam sosial pada masa kanak-kanak, yakni; a. Meniru Bila anak belajar memerankan peran seks dengan meniru, mereka melakukannya dengan meniru cara bicara, perilaku dan ciri-ciri pribadi maupun minat dan nilai orang yang ditiru. Model yang biasa ditiru adalah orang tua, saudara yang lebih tua atau orang lain yang mengasuhnya seperti guru kelompok bermain atau guru taman kanak-kanak sekolah. b. Identifikasi Anak bukannya meniru orang-orang dalam lingkungannya, melainkan memilih dari antara mereka seorang yang sangat dikaguminya atau yang sangat disayanginya sebagai modelnya. Kemudian model ini mungkin lebih sering tokoh luar rumah – terutama tokoh media massa, pemimpin masyarakat atau negara, juara olahraga. c. Pelatihan anak Lewat pelatihan anak belajar bertindak, berpikir, dan merasa seperti yang diharapkan orang yang berwewenang. Pelatihan anak, terutama menekankan aspek negatif peran seks daripada aspek positif. Karnadi 2014 menyatakan tahapan perkembangan seksual anak normal umur 8-12 tahun, yakni; a. Kelompok teman sebaya telah mulai mengikat dalam mempengaruhi persepsi gambaran diri anak. b. Anak mulai menjauh dari orang tua dan sering menghabiskan waktunya bersama teman-teman sebayanya. c. Anak mulai mengalami perubahan bentuk tubuh akibat pubertas. d. Anak perempuan mulai ada yang menstruasi antara umur 9-10 tahun. e. Anak merasa aneh dengan tubuhnya, terkadang muncul rasa malu bahkan rendah terhadap tubuhnya. f. Anak mungkin mengalami masturbasi, bahkan orgasme. g. Anak menyembunyikan sex play sendiri atau bersama teman- temannya dari orang tuanya.

B. Hakikat Perkembangan Siswa SD

1. Tugas Perkembangan SD Sekolah Dasar

Hartinah 2008 menyatakan ada beberapa tugas perkembangan yang dituntut pada masa anak berusia antara 6-12 tahun, yakni; a. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. b. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang. c. Belajar berkawan dengan teman sebaya. d. Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki dan wanita. e. Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar, yaitu membaca, menulis, berhitung. f. Pengembangan konsep-konsep diperlukan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menyesuaikan diri dan berperilaku sesuai dengan tuntutan dari lingkungannya. Pemahaman tentang seksualitas kepada anak sejak dini tidak pernah terlepas dari periode perkembangan anak. Hurlock 1978 menyatakan periode perkembangan utama yang harus di lewati pada masa kanak- kanak. Periode ini biasanya terdiri atas dua bagian, yakni; a. Masa kanak-kanak dini 2 sampai 6 tahun adalah usia prasekolah atau “prakelompok”. Anak itu berusaha mengendalikan lingkungan dan mulai belajar menyesuaikan diri secara sosial. b. Akhir masa kanak-kanak 6 sampai 13 tahun pada masa anak perempuan dan 14 tahun pada anak laki-laki adalah dimana terjadi kematangan seksual dan masa remaja dimulai. Perkembangan utama ialah sosialisasi. Ini merupakan usia sekolah atau “usia kelompok”.

2. Layanan Bimbingan Pribadi

– Sosial a. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial Wingkel Hastuti 2007 menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi-sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri; dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual, dan sebagainya; serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan pergaulan sosial. b. Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan Pribadi-Sosial Menurut Winkel dan Hastuti 2007, terdapat beberapa bentuk dalam layanan bimbingan pribadi-sosial, diantaranya meliputi: 1 Bimbingan Individual atau Bimbingan Perorangan Bimbingan yang dilakukan oleh konselor untuk satu orang saja. Bimbingan individual ini dapat disalurkan melalui layanan konseling apabila seorang siswa yang bertatap muka dengan konselor untuk membicarakan masalah yang sedang dihadapinya. 2 Bimbingan Kelompok Bimbingan yang dilakukan konselor dimana yang dilayani atau yang mendapatkan pelayanan berjumlah lebih dari satu orang, baik itu kelompok kecil, sedang, besar ataupun sangat besar. Dalam bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti contoh membentuk kelompok kecil dalam rangka layanan konseling kelompok. 3 Bimbingan Klasikal Bimbingan yang dilakukan konselor dimana layanan atau yang mendapatkan pelayanan sangat besar. Seperti contoh konselor mengadakan layanan konseling satu kelas, atau satu sekolah. c. Tujuan Layanan Bimbingan Pribadi-Sosial Menurut Reiss dan Halstead 2004 para siswa perlu diberikan pendidikan seksual. Pendidikan seksual dapat diberikan melalui bimbingan pribadi dan sosial di sekolah. Bimbingan pribadi bertujuan: 1 Siswa dapat memiliki pengertian dan pengetahuan mengenai perubahan fisik, mental, dan proses kematangan emosional terhadap masalah seksual.

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

TANGGAPAN REMAJA TENTANG SERIAL TV (SINETRON) ADA APA DENGAN CINTA DI RCTI (study pada siswa-siswi kelas II MAN Malang I tahun ajaran 2004-2005)

0 3 1

Efektifitas penerapan metode ekperimen dengan kerja kelompok pokok bahasa bunyi pada siswa kelas II A Cawu 2 SLTP Negeri 2 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 6 76

Efektifitas penggunaan media audio visual (VCD) dan media charta terhadap hasil belajar biologi konsep sirkulasi pada hewan dan manusia siswa kelas II semester II di SMU Negeri 2 Jember tahun ajaran 2003/2004

0 20 114

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Analisis kesalahan huruf kapital dan tanda baca pada paragraf deskriptif siswa kelas V SD Negeri Sampay Rumpin-Bogor

1 20 151

Pengaruh penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman dongeng pada siswa kelas V SD Putra Jaya Depok Tahun pelajaran 2013/2014

2 12 154

Tingkat pemahaman siswa SMK panglima besar Soedirman 2 terhadap akad perbankan syariah

2 11 105

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6