G. Definisi Operasional Variabel
Adapun Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1.
Perkembangan seksualitas adalah serangkaian perilaku yang dipelajari berdasarkan sifat dasar seks dan ciri-ciri yang khusus yang ada pada diri
individu baik interaksi dari pengaruh lingkungan maupun sifat bawaan lahir.
2. Siswasiswi SD adalah jenjang paling dasar bagi anak usia pertengahan-
akhir untuk menempuh pendidikan formal.
10
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memaparkan kajian teori penelitian.
A. Hakikat Pemahaman Perkembangan Seksualitas
1. Pengertian Seksualitas
Seks adalah hal yang berkaitan dengan jenis kelamin. Setiap orang sadar akan seksnya. Sejak lahir, seorang anak sudah dikenal,
entah sebagai anak pria atau sebagai anak wanita. Diharapkan agar anak dapat bertindak dalam masyarakat sesuai atau menurut jenis
kelaminnya. Melalui seks sorang pria dan seorang wanita saling tertarik satu sama lain, saling mencintai dan melanjutkan
keturunan. Tukan, 1985. Tukan 1985 menyatakan seksualitas adalah satu daya terbesar
dalam diri setiap makhluk hidup di dunia termasuk manusia. Kemampuan seksual adalah sarana untuk menjamin kelangsungan
jenis. Fakta bahwa anak sebagai pria atau sebagai wanita menentukan anak secara keseluruhan, mewarnai segala sikap dan
merupakan pengalaman dasar anak dalam dunia dan masyarakat. Dian 2010 menyebutkan seksualitas merupakan dimana laki-
laki dan perempuan berbeda dan mirip satu sama lain, secara fisik, psikologis, dan dalam istilah-istilah perilaku; aktivitas,
perasaan, dan sikap yang dihubungkan dengan reproduksi; dan bagaimana
laki-laki dan
perempuan berinteraksi
dalam berpasangan dan di dalam kelompok. Di terjemahkan ke dalam
bahasa yang sederhana, seksualitas adalah bagaimana orang merasakan dan mengekspresikan sifat dasar dan ciri-ciri yang
khusus. Ada pula penjelasan lain mengenai pendidikan seksualitas dari penulis jurnal maupun sumber lain yang masih berkaitan
dengan mengenai seksualitas. Definisi dari pendidikan seks adalah pendidikan tentang
tingkah laku yang baik sehubungan dengan masalah-masalah seks. Jadi, pendidikan seks mengutamakan pendidikan tingkah laku yang
baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemasyarakatan; yang dipentingkan adalah pendidikannya, bukan seksnya, walaupun
pada pendidikan seks memang tidak dapat dihindari pembahasan pengetahuan tentang seks dalam arti keilmuan seksologi.
Pendidikan seks juga dapat diartikan sebagai semua cara pendidikan yang dapat membantu anak muda untuk menghadapi
persoalan hidup yang berpusat pada naluri seks, yang kadang- kadang timbul dalam bentuk tertentu dan merupakan pengalaman
manusia yang normal Wuryani, 2008. Binues 2011 menyatakan pendidikan seksualitas adalah upaya
untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang perubahan biologis, psikologis, dan psikososial sebagai akibat pertumbuhan
dan perkembangan manusia. Artinya, pendidikan pada dasarnya merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan tentang fungsi
organ reproduksi dan menanamkan moral etika serta komitmen