Dummy Data DASAR TEORI
Setiap bit dari register yang berhubungan dengan SPI mempunyai fungsinya masing-masing. Dan untuk mengaktifkan SPI. Pada gambar 2.14. menunjukan register yang berhubungan
dengan SPI.
Gambar 2.14. SPI control register a
Bit 7 – SPIE: SPI Interrupt Enable. SPIE digunakan untuk mengaktifkan interupsi
SPI. b
Bit-6 SPE SPI Enable.
SPE digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan komunikasi SPI dimana jika SPI bernilai 1 maka komunikasi SPI aktif sedangkan jika
bernilai 0 maka komunikasi SPI tidak aktif.
c Bit 5
– DORD: Data Order. DORD digunakan untuk memilih urutan pengiriman
data, dari LSB atau MSB terlebih dahulu. Nilai satu untuk LSB dan nilai nol untuk
MSB.
d Bit-4 MSTR Master or Slave Select.
MSTR digunakan untuk mengkonfigurasi sebagai master atau slave secara software dimana jika MSTR bernilai 1 maka
terkonfigurasi sebagai master sedangkan MSTR bernilai 0 maka terkonfigurasi sebagai slave
. Pengaturan bit MSTR ini tidak akan bisa dilakukan jika pin SS dikonfigurasi sebagai input karena jika pin SS dikonfigurasi sebagai input maka penentuan master
atau slavenya otomatis dilakukan secara hardware yaitu dengan membaca level tegangan pada SS.
e
Bit-3 CPOL dan Bit-2 CPHA
digunakan untuk pengaturan polaritas dan fasa dari clock
. f
Bit-1 SPR10 SPI Clock Rate Select SPR1 dan SPR0 digunakan untuk menentukan
kecepatan clock yang digunakan dalam komunikasi SPI.
SPIF SPI Interrupt Flag SPIF digunakan untuk mengetahui bahwa proses pengiriman data satu byte sudah selesai. Jika proses pengiriman data sudah selesai maka SPIF akan bernilai
satu high. SPIF ini berada dalam SPI Status Register SPSR. SPI Data Register SPDR SPDR merupakan register yang digunakan untuk menyimpan data yang akan dikirim atau
diterima pada komunikasi SPI.
Gambar 2.15. SPI Data Register
2.2.5.
External Interupt
Mikrokontroler ATmega128 mempunyai delapan buah pin yang dapat digunakan sebagai external interupt. Empat register utama digunakan sebagai pengatur kerja external