Gambar 2.24. Rangkaian umum dari IC DS1307 [18]
Pertukaran data menggunakan antarmuka , yang setiap memulai pertukaran data,
master device harus mengisialisai keadaan START dan diakhiri dengan keadaan STOP.
Keadaan START terjadi apabila pin SDA berubah dari logika satu ke logika nol saat pin SCL berada pada logika satu.
Tabel 2.6. Memori IC DS1307 [18]
Alamat Bit 7 Bit 6 Bit 5
Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0 Fungsi
Rentang
00h CH
10 detik detik
Detik 00-59
01h 10 menit
menit Menit
00-59 02h
12 10 jam 10 jam jam
Jam 1-12
+AMPM 02h
24 AM PM 10 jam jam
Jam 1-12
+AMPM 03h
hari Hari
01-07 04h
10 tanggal tanggal
Tanggal 01-31
05h 10
Bulan bulan
Bulan 01-12
06h 10 tahun
tahun Tahun
00-99 07h
Out SQWE
RS1 RS0 Kontrol
- 08h-3Fh
RAM 56x8 00h-FFh
Gambar 2.25. Register Control IC DS1307
Bit ini mengontrol tingkat output dari bit SQW OUT ketika gelombang output dinonaktifkan. Jika bit SQW sama dengan satu maka tingkat logika pada bit SQW OUT juga
bernilai satu sedangkan jika bit SQW bernilai nol maka SQW OUT juga bernilai nol. [18]
2.7. Push Button
Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian
– bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dan saklar tekan untuk emergency.
Push button memiliki kontak NC normally close dan NO normally open. Push button ini digunakan sebagai tombol menu dan pengaturan pada sistem. Push button dapat dilihat pada
gambar 2.26.
Gambar 2.26. Gambar Push Button [19]
2.8. LED Light-Emitting Diode
LED adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memancarkan cahaya. LED mampu menghasilkan cahaya yang berbeda menurut
semi konduktor yang digunakan dan jenis bahan semi konduktor tersebut akan menghasilkan panjang gelombang yang berbeda sehingga cahaya yang dihasilkan berbeda pula. LED adalah
salah satu jenis dioda, maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda.
Pemasangan kutub LED tidak boleh terbalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. LED memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna
yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa arus yang diperbolehkan 10mA-
20mA dan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA, maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak
terbakar perlu digunakan resistor sebagai penghambat arus. LED ditunjukkan pada gambar 2.27.
Gambar 2.27. Konfigurasi LED Berdasarkan gambar 2.28, persamaan untuk mencari nilai tegangan menggunakan
hokum ohm adalah V = I.R, sehingga persamaan untuk mencari nilai resistor yang digunakan sebagai indikator adalah :
2.7
Gambar 2.28. Rangkaian indikator LED Dimana :
V = Tegangan
I = Arus Listrik
R = Resistor