Tujuan dan Manfaat Penelitian Batasan Masalah

2.1.3. Pengendalian Derajat Kekeruhan

Air yang terlalu keruh dapat menyebabkan ikan mengalami gangguan pernafasan sulit bernafas karena insangnya terganggu oleh kotoran. Di samping itu juga air keruh dapat menurunkan atau dapat melenyapkan selera makan karena daya penglihatan ikan terganggu. Batas kekeruhan dapat diukur dengan memasukan benda yang terang berwarna putih sampai kedalaman 40cm[3]. Jika masih kelihatan, maka kekeruhan air masih belum mengganggu kehidupan ikan. Satuan yang biasa dipakai dalam kekeruhan ialah NTU Nephelometric Turbidity Units . Kekeruahan juga sering digambarkan dengan dalam satuan TSS Total Suspended Solids atau mgl miligram per liter. Air murni memiliki NTU kurang dari 1 atau 0 mgl. Standar kekeruhan air yang baik bagi ikan harus kurang dari 400 NTU[6], bila kekeruhan berada di atas 400 NTU maka akan mengganggu pertumbuhan ikan. Dalam pengujian pengendalian kekeruhan air dilakukan dengan mencampurkan air sumur dengan air kolam. Air kolam yang dibuat keruh 434 NTU dikendalikan dengan air sumur yang memiliki kekeruhan sebesar 104 NTU. Pada pengendalian ini menggunakan sensor cahaya untuk mendeteksi apakah air di dalam kolam berada pada kondisi keruh atau jernih, berikut adalah rangkaian sensor cahaya terdapat pada Fototransistor dalam pengujian derajat kekeruhan. Gambar 2.5. Sensor Cahaya[7]

2.1.4. Pengendalian Kandungan Oksigen

Oksigen sangat diperlukan untuk pernapasan dan metabolisme ikan serta jasad – jasad renik dalam air. Kandungan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ikan dan biota lainya dapat menyebabkan penurunan daya hidup ikan. Kandungan oksigen terlarut dalam air cocok untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan gurami sebesar 5ppm, untuk ikan nila lebih dari 3ppm, dan ikan mas berkisar 5 – 7ppm 5 – 7cc per liter air[3]. Pengaliran air yang baik dan permukaan kolam yang selalu terbuka dapat meningkatkan kadar oksigen dalam air. Peningkatan nilai kandungan oksigen dapat ditingkatkan dengan menggunakan aerator. Peningkatan kandungan oksigen dikarenakan kontak yang terjadi antara air dan udara, sehingga oksigen dalam air meningkat dari sebelumnya 0.07339 menjadi 0.33763. Gambar 2.6. Konstruksi Ketinggian Sensor Konduktivitas[8]

2.1.5. Pengendalian Konduktivitas Air

Nilai konduktivitas merupakan ukuran terhadap konsentrasi total elektrolit di dalam air. Kandungan elektrolit yang pada prinsipnya merupakan garam-garam yang terlarut dalam air, berkaitan dengan kemampuan air di dalam menghantarkan arus listrik. Standar konduktivitas yang baik bagi ikan ialah kurang dari 5000μS mikro simens dengan suhu 25 ºC [9 ]. Bila konduktivitas berada di atas 5000μS maka akan mengganggu kehidupan ikan.