Aksi Pengendalian State of The Art

hardware hanya membutuhkan dua pin yaitu TXD dan RXD sedangkan untuk mode synchronous membutuhkan 3 pin yaitu RXD, TXD, dan SCK. Register yang digunakan adalah USART Data Register UDR. Meskipun register UDR hanya menempati satu lokasi memori yaitu 0x0C 0x02C tetapi sebenarnya register UDR mempunyai dua register IO yaitu RXB sebagai buffer untuk menyimpan data yang diterima dan TXB sebagai buffer untuk menyimpan data yang dikirim. Bagan UDR dapat dilihat pada gambar 2.12. Gambar 2.12. USART Data Register

2.2.4. Serial Peripheral Interface SPI

Transfer data pada SPI digunakan antara master dan slave dalam jarak dekat dengan kecepatan cukup tinggi. Terdapat empat buah pin yang mengatur komunikasi serial antara master dan slave yaitu: 1. SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai clock. 2. MOSI jalur data dari master yang masuk ke dalam slave. 3. MISO jalur data keluar dari slave dan masuk kedalam master. 4. SS Slave Select merupakan pin yang berfungsi mengaktifkan slave. Gambar 2.13. Hubungan antara Master-Slave dengan SPI Setiap bit dari register yang berhubungan dengan SPI mempunyai fungsinya masing-masing. Dan untuk mengaktifkan SPI. Pada gambar 2.14. menunjukan register yang berhubungan dengan SPI. Gambar 2.14. SPI control register a Bit 7 – SPIE: SPI Interrupt Enable. SPIE digunakan untuk mengaktifkan interupsi SPI. b Bit-6 SPE SPI Enable. SPE digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan komunikasi SPI dimana jika SPI bernilai 1 maka komunikasi SPI aktif sedangkan jika bernilai 0 maka komunikasi SPI tidak aktif. c Bit 5 – DORD: Data Order. DORD digunakan untuk memilih urutan pengiriman data, dari LSB atau MSB terlebih dahulu. Nilai satu untuk LSB dan nilai nol untuk MSB. d Bit-4 MSTR Master or Slave Select. MSTR digunakan untuk mengkonfigurasi sebagai master atau slave secara software dimana jika MSTR bernilai 1 maka terkonfigurasi sebagai master sedangkan MSTR bernilai 0 maka terkonfigurasi sebagai slave . Pengaturan bit MSTR ini tidak akan bisa dilakukan jika pin SS dikonfigurasi sebagai input karena jika pin SS dikonfigurasi sebagai input maka penentuan master atau slavenya otomatis dilakukan secara hardware yaitu dengan membaca level tegangan pada SS. e Bit-3 CPOL dan Bit-2 CPHA digunakan untuk pengaturan polaritas dan fasa dari clock . f Bit-1 SPR10 SPI Clock Rate Select SPR1 dan SPR0 digunakan untuk menentukan kecepatan clock yang digunakan dalam komunikasi SPI. SPIF SPI Interrupt Flag SPIF digunakan untuk mengetahui bahwa proses pengiriman data satu byte sudah selesai. Jika proses pengiriman data sudah selesai maka SPIF akan bernilai