Manfaat Besi Dalam Tubuh

a. Sebagai alat angkut oksigen dari paru–paru ke seluruh tubuh b. Sebagai alat angkut elektron dalam sel c. Sebagai bagian terpadu dari berbagai reaksi enzim Besi Fe berperan penting dalam sistem imunitas. Seseorang dengan kadar Fe rendah akan memiliki daya tahan tubuh rendah terhadap infeksi. Respons kekebalan sel oleh sel limfosit T akan terganggu bila pembentukan sel tersebut berkurang yang disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA karena gangguan enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi Fe untuk fungsi enzim tersebut. Sel darah putih berfungsi menghancurkan bakteri dan tidak dapat bekerja efektif bila kekurangan besi Fe Widowati, dkk., 2008.

2.6.2 Efek Toksik Logam Besi

Perairan yang mengandung kadar besi pada konsenterasi diatas 0,3 mgl, tidak diperbolehkan untuk keperluan rumah tangga, karena dapat menyebabkan bekas karat pada pakaian, porselin dan alat-alat lainnya serta menimbulkan rasa yang tidak enak pada air minum Achmad, 2004. Kelebihan zat besi Fe bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan kerusakan usus. Kelebihan zat besi juga dapat menyebabkan hemokromatis. Hemokromatis merupakan penyakit kelebihan zat besi Fe, yang bisa berakibat fatal tetapi mudah diobati, dimana penyakit ini banyak menyerang lebih dari 1 juta orang di Amerika Serikat Achmad, 2004.

2.7 Logam Mangan

Mangan Mn adalah logam berwarna abu–abu keputihan memiliki sifat seperti besi Fe, merupakan logam keras, mudah retak dan mudah teroksidasi. Logam mangan Mn merupakan salah satu logam dengan jumlah sangat besar di dalam tanah, dalam bentuk oksida maupun hidroksida. Logam mangan Mn bereaksi dengan air dan larut dalam larutan asam. Kadar mangan Mn dilingkungan meningkat sejalan dengan meningkatnya aktifitas manusia dan industri, yaitu berasal dari pembakaran bahan bakar. Mangan yang bersumber dari aktifitas manusia dapat masuk ke lingkungan air, tanah, udara dan makanan. Kadar mangan Mn dalam dosis tinggi bersifat toksik Widowati, dkk., 2008.

2.7.1 Manfaat Mangan Dalam Tubuh

Di tubuh terdapat 10–20 mg mangan, yang terutama berada di dalam tulang dan kelenjar. Mangan berperan sebagai kofaktor berbagai enzim yang membantu bermacam proses metabolisme, diantaranya metabolisme karbohidrat dan lemak. Mangan juga berperan dalam pembentukan jaringan ikat dan tulang serta pencegahan pengoksidasian lemak oleh radikal bebas. Angka kecukupan gizi mangan bagi wanita 1,6–1,8 mg dan pria 1,9–2,3 mg per hari tergantung usia Almatsier, 2004.

2.7.2 Efek Toksik Logam Mangan

Mangan dalam dosis tinggi bersifat toksik. Paparan dosis tinggi dalam waktu singkat menunjukkan gejala berupa kegemukan, glukosa intoleransi, penggumpalan darah, gangguan kulit, gangguan skeleton, menurunnya kadar kolesterol, mengakibatkan cacat lahir, perubahan warna rambut, gangguan sistem syaraf, gangguan hati, jantung dan pembuluh vaskuler, menurunnya tekanan darah, mengakibatkan cacat pada fetus, kerusakan otak, serta iritasi alat pencernaan Widowati, dkk., 2008.

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Cu Pada Makanan Cokelat Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 123 42

Studi Penurunan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Nikel (Ni) Dalam Air Minum Isi Ulang Yang Diolah Dengan Sistem Reverse Osmosis

6 71 66

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Penentuan Kadar Logam Kadmium Cd ) Dan Logam Zinkum ( Zn ) Dalam Black Liquor Pada Industri Pulp Proses Kraft Dari Toba Pulp Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( Ssa)

4 71 53

Analisis Kuantitatif Besi (Fe), Seng (Zn) dan Mangan (Mn) Dalam Air Sumur Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

12 143 50

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4

Analisa Kadar Ion Besi, Kadmium Dan Kalsium Dalam Air Minum Kemasan Galon Dan Air Minum Kemasan Galon Isi Ulang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

11 73 76

Analisa Kadar Ion Cu2+ Pada Glyserol Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

1 87 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 13