– Luruskan Burner dengan menggunakan Card Target
– Tekan tombol ignite pada AAS sehingga flame menyala
– Klik “Optimasi Signal”. Aspirasikan blank kemudian klik “Instrument
Zero” sehingga absorbansi = 0,000 ± 4. Aspirasikan standar dan atur absorbansi sehingga memenuhi acuan sensitivitasnya, contoh: A
→ 1,5 ppm = 0,2 Abs
– Jika sudah tercapai, aspirasikan blank atau akuades, kemudian klik ”OK”
– Pada dialog box Optimize, klik “Cancel”
– Pastikan bahwa semua sampel yang akan dianalisa ter-Select blok
cokelat –
Klik “Start” untuk memulai kalibrasi dan analisa
–
Aspirasikan standar atau sampel seperti yang diinginkan oleh instrument, kemudian klik ”Read” sampai Autorun Complete.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Diperoleh kadar logam pada pemeriksaan kadar besi Fe dan mangan Mn pada air minum isi ulang sebagai berikut:
Tabel 4.1 Kadar besi Fe dan mangan Mn yang diperoleh dalam sampel air
minum isi ulang.
No. Kode
sampel Logam yang
dianalisis Kadar mgl
Rata-rata kadar
mgl 1.
0300 Fe
Mn Perulangan I
Perulangan II 0,0104 mgl
0,0125 mgl 0,011 mgl
0,0224 mgl 0,0236 mgl
0,023 mgl
2. 0301
Fe
Mn 0,0314 mgl
0,0335 mgl 0,032 mgl
0,0401 mgl 0,0413 mgl
0,040 mgl
Data kalibrasi besi Fe dan mangan Mn; perhitungan persamaan regresi dan koefisien r korelasi; perhitungan kadar besi Fe dan mangan
Mn dapat dilihat pada lampiran.
4.2 Pembahasan
Air yang dapat dikonsumsi sebagai air minum adalah air yang telah memenuhi standar kesehatan. Di Indonesia, standar kualitas air minum diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492MENKESPERIV2010. Di dalam air minum isi ulang terkandung ion–ion logam, di antaranya adalah besi
Fe dan mangan Mn yang kadarnya harus memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Besi dan mangan dibutuhkan oleh tubuh sebagai nutrisi. Walaupun unsur– unsur tersebut diperlukan oleh tubuh, tetapi jika melebihi kebutuhan maka akan
menimbulkan masalah bagi kesehatan. Oleh karena itu diperlukan suatu analisa terhadap kualitas air minum, sehingga dapat diketahui apakah air minum tersebut
telah memenuhi standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492MENKESPER IV2010.
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan kandungan logam besi Fe dan mangan Mn adalah dengan Spektrofotometri Serapan Atom SSA.
Analisis dengan metode ini memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya adalah sensitifitas yang tinggi, teliti, cepat dan pengerjaannya relatif sederhana Rohman,
2007.