Air Tanah Sumber-sumber Air

dan lebih murni dibandingkan air permukaan. Air tanah juga memiliki beberapa kelemahan yaitu air tanah mengandung zat-zat mineral semacam magnesium, kalsium dan logam berat seperti besi yang dapat menyebabkan kesadahan air. Selain itu, untuk mengisap dan mengalirkan air ke atas permukaan diperlukan pompa Sumantri, 2010. Air tanah dibedakan atas dua macam, yaitu air tanah bebas dan air tanah terkekang. Air tanah bebas adalah air dari akuifer yang hanya sebagian terisi air, terletak pada suatu dasar yang kedap air dan mempunyai permukaan bebas. Air tanah terkekang adalah air dari akuifer yang jenuh air dengan bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air Effendi, 2003.

2.3 Air dan Penyakit

Penyakit yang menyerang manusia dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit yang ditularkan melalui air disebut sebagai waterbone disease atau water related disease. Terjadinya suatu penyakit memerlukan adanya agen penyakit ataupun vektor yang tinggal di air. Ada beberapa contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui air berdasarkan tipe agen penyebabnya: – penyakit hepatitis dan poliomyelitis disebabkan oleh virus – penyakit kolera, disentri, demam tifoid dan diare disebabkan oleh bakteri – penyakit amebiasis dan giardiasis disebabkan oleh protozoa – penyakit askariasis, whip worm dan hydatid desease disebabkan oleh golongan helmintik – weil’s disease disebabkan oleh Leptospira sp Sumantri, 2010. Selain penyakit menular, penggunaan air juga dapat memicu terjadinya kontaminasi dari zat–zat berbahaya atau beracun. Beberapa kasus keracunan akibat mengonsumsi air yang terkontaminasi di antaranya: – Kasus keracunan kobalt Co yang terjadi di Nebraska Amerika Serikat yang diakibatkan kontaminasi kobalt di dalam air. Akibat keracunan kobalt ini dapat berupa gagal jantung, kerusakan kelenjar, kerusakan kelenjar gondok, tekanan darah tinggi dan pergelangan kaki membengkak – Keracunan kadmium Cd di kota Toyoma, Jepang. Keracunan ini menyebabkan terjadinya pelunakan tulang, sehingga tulang–tulang punggung menjadi sangat nyeri. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata bahwa beras yang dimakan penduduk Toyoma berasal dari tanaman padi yang selama bertahun–tahun mendapatkan air yang telah tercemar kadmium Sumantri, 2010.

2.4 Syarat Air Minum

Menurut Sutrisno dan Suciastuti 2010, air minum harus memenuhi beberapa persyaratan bila ditinjau dari segi kualitasnya, yaitu: a. Syarat Fisik Air yang baik untuk dikonsumsi adalah air yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak bebau, jernih, suhu air hendaknya dibawah sela udara sejuk ± 25°C.

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Cu Pada Makanan Cokelat Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 123 42

Studi Penurunan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Nikel (Ni) Dalam Air Minum Isi Ulang Yang Diolah Dengan Sistem Reverse Osmosis

6 71 66

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Penentuan Kadar Logam Kadmium Cd ) Dan Logam Zinkum ( Zn ) Dalam Black Liquor Pada Industri Pulp Proses Kraft Dari Toba Pulp Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( Ssa)

4 71 53

Analisis Kuantitatif Besi (Fe), Seng (Zn) dan Mangan (Mn) Dalam Air Sumur Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

12 143 50

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4

Analisa Kadar Ion Besi, Kadmium Dan Kalsium Dalam Air Minum Kemasan Galon Dan Air Minum Kemasan Galon Isi Ulang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

11 73 76

Analisa Kadar Ion Cu2+ Pada Glyserol Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

1 87 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 13