Konsentrasi standar maksimum yang ditetapkan Permenkes RI. untuk mangan Mn ini adalah sebesar 0,4 mgl merupakan batas konsentrasi maksimal
yang diperbolehkan. Konsentrasi mangan Mn yang lebih besar dari 0,4 mgl dapat menyebabkan rasa yang aneh pada air minum dan meninggalkan warna
kecokelat–cokelatan pada pakaian dan dapat menyebabkan kerusakan pada hati Sutrisno dan Suciastuti, 2009.
2.8 Spektrofotometri Serapan Atom SSA
Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhofer ketika mengamati garis–garis hitam pada spektrum Matahari. Spektroskopi serapan atom
pertama kali digunakan pada tahun 1955 oleh Walsh. Spektroskopi serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur–unsur logam dalam jumlah sedikit
trace dan sangat besar ultra trace Gandjar dan Rohman, 2007. Metode spektrofotometri serapan atom berprinsip pada absorpsi cahaya
oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Misalnya besi menyerap pada panjang
gelombang 248,3 nm, mangan pada panjang gelombang 279,5 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat
elektronik suatu atom. Transisi elektronik suatu unsur bersifat spesifik. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom
pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi Khopkar, 1990.
Untuk keperluan analisis kuantitatif dengan spektrofotometer serapan atom, maka sampel harus dalam bentuk larutan. Untuk menyiapkan larutan,
sampel harus diperlakukan sedemikian rupa yang pelaksanaannya tergantung dari macam dan jenis sampel. Yang penting untuk diingat adalah bahwa larutan
yang akan dianalisis haruslah sangat encer. Ada beberapa cara untuk melarutkan sampel, yaitu :
– Langsung dilarutkan dengan pelarut yang sesuai
– Sampel dilarutkan di dalam suatu asam
– Sampel dilarutkan dalam suatu basa atau dilebur dahulu dengan basa
kemudian hasil leburan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Metode pelarutan apapun yang akan dipilih untuk dilakukan analisis
dengan spektrofotometer serapan atom, yang terpenting adalah bahwa larutan yang dihasilkan harus jernih, stabil dan tidak mengganggu zat-zat yang akan
dianalisis Gandjar dan Rohman, 2007. Bahan bakar yang umumnya digunakan adalah propana, butana, hidrogen
dan asetilen, sedangkan oksidatornya adalah udara, oksigen, N
2
O dan asetilen. Logam-logam yang mudah diuapkan seperti Cu, Pb, Zn, Cd, umumnya ditentukan
pada suhu rendah sedangkan untuk unsur-unsur yang tak mudah diatomisasi diperlukan suhu tinggi. Suhu tinggi dapat dicapai dengan menggunakan suatu
oksidator bersama dengan gas pembakar, contohnya atomisasi unsur seperti Al, Ti, Be perlu menggunakan nyala oksida asetilena atau nyala nitrogen oksida
asetilena sedangkan untuk atomisasi unsur alkali yang membentuk refraktori harus menggunakan campuran asetilena udara Khopkar, 1990.