Gambaran Nilai Anak Segi Ekonomi

namun justru kehadiran anak-lah yang mempengaruhi psikologis PUS. Kehadiran anak dalam satu keluarga memberi kebahagiaan bagi pasangan tersebut, dan kebahagiaan tersebut tidak bertambah atau berkurang bila jumlah anak dalam keluarga tersebut bertambah. Hal ini dapat menjelaskan mengapa tidak diperoleh perbedaan yang kuat antara PUS yang menggunakan akseptor KB dan non-akseptor KB, karena prinsip dari penggunaan alat kontrasepsi adalah untuk membatasi jumlah kelahiran anak dan bukan mempengaruhi psikologis PUS tersebut.

5.4 Gambaran Nilai Anak Segi Ekonomi

Nilai anak dari segi ekonomi adalah adanya harapan bahwa anak akan memberikan bantuan yang bernilai ekonomi kepada orangtua. Bantuan tersebut umumnya berupa bantuan tenaga dalam membantu pekerjaan orang tua maupun bantuan materi Ihromi, 1999. Bantuan tenaga kerja anak mempunyai arti penting dalam hal anak sebagai tenaga kerja keluarga dalam usaha tani keluarga. Hal ini merupakan ciri masyarakat tradisional yang anggota masyarakatnya kebanyakan hidup bertani. Bantuan semacam ini, umumnya diharapkan dari anak laki-laki. Masyarakat yang anggotanya telah bekerja di sektor industri, bantuan anak sebagai tenaga kerja keluarga tidak diperlukan lagi. Dalam masyarakat seperti ini, bantuan ekonomi anak bentuknya berupa bantuan materi. Bantuan ekonomi anak dalam bentuk materi, diakui oleh para orangtua sangat penting artinya dalam meringankan beban ekonomi rumah tangga. Namun pada umumnya orangtua pada masa sekarang ini yang anggota keluarganya telah Universitas Sumatera Utara bekerja di sektor industri tidak mengharapkan bantuan dari anak laki-laki saja, namun juga mengharapkan bantuan ekonomi dari anak perempuan. Penelitian Astiti 1994, dalam Astiti, 1999 memperlihatkan bahwa bantuan ekonomi dari seorang anak kepada orangtuanya diharapkan diperoleh baik dari anak laki-laki maupun anak perempuan. Bantuan ekonomi tersebut juga sudah mengalami perubahan dimana tidak hanya mengharapkan bantuan tenaga untuk membantu pekerjaan orangtua namun juga dapat berupa bantuan materi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai anak segi ekonomi pada akseptor dan non akseptor KB di daerah Kelurahan Pekan Gebang yang dikategorikan sebagai daerah rural, termasuk dalam kategori yang tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Fazidah yang mengatakan nilai anak di pedesaan lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan Siregar, 2003. Nilai anak yang tinggi di daerah pedesaan dapat diartikan bahwa masyarakat pedesaan masih menganggap banyaknya anak akan memberikan rezeki yang banyak bagi keluarga. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah 2014 yang mengatakan telah terjadi perubahan terhadap nilai anak dari segi ekonomi pada masyarakat pedesaan. Penelitian yang dilakukan Istiqomah 2014 menunjukkan bahwa pada PUS yang berada di daerah pedesaan tidak lagi memandang banyaknya anak menjamin banyaknya rezeki keluarga, namun telah mengalami perubahan, dimana mereka berpendapat bahwa banyaknya anak akan membuat tingginya beban hidup keluarga akibat bertambahnya biaya hidup keluarga. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang disampaikan oleh Woyanti 2005, dimana dalam penelitiannya ia menyampaikan bahwa pada PUS berekonomi rendah bila memiliki nilai anak yang tinggi maka akan ada kecenderungan tidak mengikuti program KB dikarenakan keinginan untuk memiliki jumlah anak yang banyak.

5.5 Gambaran Nilai Anak Segi Agama

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 62 58

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 15

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 8

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 1 21

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 3

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 12

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

0 0 18

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

0 0 2

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

3 6 9