Perumusan Masalah Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian

terhadap penentuan jumlah anak sehingga pada akhirnya akan memengaruhi PUS untuk ikut dalam program KB.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana hubungan nilai anak pada PUS Akseptor dan Non Akseptor KB di Kelurahan Pekan Gebang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan Nilai Anak pada PUS Akseptor KB dan Non Akseptor KB.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan persepsi PUS terhadap nilai anak dari segi agama pada Akseptor dan Non Akseptor KB. 2. Mengetahui hubungan persepsi PUS terhadap nilai anak dari segi psikologi pada Akseptor dan Non Akseptor KB. 3. Mengetahui hubungan persepsi PUS terhadap nilai anak dari segi sosial pada Akseptor dan Non Akseptor KB. 4. Mengetahui hubungan persepsi PUS terhadap nilai anak dari segi ekonomi pada Akseptor dan Non Akseptor KB.

1.4 Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini adalah nilai anak pada Non akseptor KB lebih tinggi dibandingan Akseptor KB Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi mengenai gambaran dari aspek sosio budaya nilai anak pada PUS Akseptor dan Non Akseptor KB. 2. Memberikan masukkan kepada instansi kesehatan untuk dapat mengambil tindakan terhadap perilaku PUS yang tidak mau mengikuti program KB karena adanya pengaruh nilai anak. Universitas Sumatera Utara 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Nilai Anak Di Dalam Keluarga

Nilai anak adalah fungsi-fungsi yang dilakukan atau dipenuhinya kebutuhan orangtua oleh anak Esphenshade,1977. Nilai anak bagi orangtua dalam kehidupan sehari-hari dapat diketahui antara lain dari adanya kenyataan bahwa anak menjadi tempat orangtua mencurahkan kasih sayang, anak merupakan sumber kebahagiaan keluarga, anak sering dijadikan pertimbangan oleh sepasang suami istri untuk membatalkan keinginannya bercerai, kepada anak nilai-nilai dalam keluarga disosialisasikan dan harta kekayaan keluarga diwariskan, dan anak juga menjadi tempat orangtua menggantungkan berbagai harapan Ihromi, 1999. Penelitian yang dilakukan Puspasari 2014 menyimpulkan bahwa jumlah anak yang ingin dimiliki oleh PUS dipengaruhi oleh nilai anak yang dianut dalam masyarakat, dan penentuan jumlah anak oleh PUS tersebut akan mempengaruhi PUS untuk menggunakan atau tidak menggunakan alat kontrasepsi. Nilai anak berhubungan erat dengan kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat, dimana setiap masyarakat memiliki nilai tertentu mengenai sesuatu yang mereka miliki. Nilai itu umumnya tidak mudah berubah, karena setiap individu telah disosialisasikan dengan nilai-nilai tersebut. Melalui proses sosialisasi, setiap individu anggota masyarakat telah diresapi dengan nilai-nilai budaya yang hidup didalam masyarakat itu, mulai dari kecil sampai dewasa, sehingga konsep-konsep nilai tersebut berakar dalam jiwanya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 62 58

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 15

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 8

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 1 21

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 3

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 12

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

0 0 18

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

0 0 2

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

3 6 9