Jurusita Pajak Tunggakan Pajak

3.15 Jurusita Pajak

Dasar Hukum : a. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 561KMK.042000 Tentang Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Pelaksanaan Surat Paksa c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 562KMK.042000 Tentang Syarat- syarat, Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Jurusita Pajak Berdasarkan pasal 1 ayat 6 undang-undang Penagihan Pajak dan pasal 1 ayat 1 Keputusan Menteri Keuangan, Jurusita Pajak adalah pelaksanaan tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan, dan Penyanderaan. Tugas Jurusita Pajak, meliputi : a. Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus b. Memberitahukan Surat Paksa c. Melaksanakan Penyitaan Barang Penanggung Pajak berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan d. Melaksanakan penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan Jurusita Pajak dalam melaksanakan tugas harus dilengkapi kartu tanda pengenal dan memperlihatkannya kepada Penanggung Pajak, Jurusita Pajak mempunyai beberapa wewenang yaitu ; Universitas Sumatera Utara a. Jurusita Pajak berwenang memasuki dan memriksa semua ruangan termasuk membuka lemari,laci,dan tempat lain untuk menemukan objek sita ditempat usaha,tempat kedudukan, atau tempat tinggal Penanggung Pajak,atau tempat lain yang dapat diduga sebagai tempat penyimpanan objek sita . b. Jurusita Pajak bisa meminta bantuan Kepolisian,kejaksaan,departemen yang membidangi hukum dan perundang-undangan,pemda setempat,BPN,atau pihak lain. c. Jurusita Pajak menjalankan tugas diwilayah kerja pejabat yang mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain dengan Keputusan Menteri atau Keputusan Kepala Daerah.

3.16 Tunggakan Pajak

Tunggakan pajak terjadi jika Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajka Kurang Bayar Tambahan, dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau kurang bayar, maka saat itulah pajak tertunggak.Prastowo,2011:221 Universitas Sumatera Utara

3.17 Pengertian Utang Pajak