Penyitaan Lelang Mekanisme Pelaksanaan Penagihan Pajak

2. Penyitaan

Dasar hukum ; a. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 561KMK.042000 tentang Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus dan Pelaksanaan Surat Paksa c. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Penyitaan adalah tindakan Jurusita Pajak untuk menguasai brang penanggung pajak, guna dijadiakan jaminan untuk melunasi utang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyitaan dilakukan apabila utang pajak tidak dilunasi oleh Penangung Pajak dalam jangka waktu 2 x 24 jam setelah Surat Paksa diterbitkan. Penyitaan dilaksanakan dengan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 orang saksi dengan syarat; a. Telah dewasa b. Penduduk Indonesia c. Dikenal Jurusita Pajak d. Dapat dipercaya Universitas Sumatera Utara Dalam setiapa melaksanakan penyitaan, Jurusita Pajak membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita BAPS yang ditanda tangani Jurusita Pajak, Penanggung Pajak dan saksi-saksi. BAPS sekurang-kurangnya memuat ; a. Hari, tanggal, nomor b. Nama Jurusita Pajak, penanggung pajak, para saksi c. Nama dan jenis barang yang disita d. Tempat pemyitaan

3. Lelang

Lelang adalah setiap penjualan barang dimuka umum denagn cara penawaran harga secara lisan atau tertulis melalui usaha pengumpulan peminat atau calon pembeli . Dasar hukum ; a. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa b. Peraturan Pemerintah Nomor 136 tahun 2000 tentang Tata Cara Penjualan Barang Sitaan yang Dikecualikan dari Penjualan secara Lelang dalam Rangka Penagihan Pajakdengan Surat Paksa. Syarat pelaksanaan lelang yaitu; 1. Penjualan lelang dilakukan melalui Kantor Lelang dan dilaksanakan paling cepat setelah jangka waktu 14 hari terhitung sejak pengumuman lelang Universitas Sumatera Utara 2. Pengumuman lelang dilaksanakan paling cepat setelah jangka waktu 14 hari terhitung sejak penyitaan 3. Pejabat bertindak sabagai penjual atas barang yang disita mengajukan permintaan lelang kepada Kantor Lelang sebelum lelang dilaksanakan 4. Pejabat atau yang mewakilinya mengahadiri pelaksanaan lelang untuk menentukan dilepas atau tidaknya barang yang dilelang dan menandatangani asli risalah lelang 5. Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak belum memperoleh keputusan keberatan 6. Lelang tetap dilaksanakan tanpa dihadiri Penaggung Pajak 7. Bila hasil lelang sudah mencapai jumlah yang cukup untuk melunasi biaya penagihan dan utang pajak, pelaksanaan lelang dihentikan walaupun barang yang akan dilelang masih ada 8. Pejabat dan Jurusita Pajak termasuk istri,keluarga sedarah dan semenda dalam keturunan garis lurus, dan anak angkatnya tidak diperbolehkan membeli barang sistem yang dilelang 9. Hak Penaggung Pajak atas barang yang telah dilelang berpindah kepada pembeli dan kepadanya diberika Risalah lelang yang merupakan bukti otentik sebagai dasar pendaftaran dan pengalihan hak Barang-barang yang dikecualikan dari penjualan secara lelang, yaitu : 1. Uang 2. Kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan pada Bank Universitas Sumatera Utara 3. Obligasi 4. Saham 5. Piutang 6. Penyertaan modal dan Surat Berharga lainnya 7. Barang yang mudah rusak atau cepat busuk Bila penjualan barang secara lelang biaya penagihan pajak ditambah 1 dari pokok lelang. Sisa barang dan kelebihan uang hasil lelang dikembalikan oleh Pejabat kepada Penanggung Pajak paling lambat 3 hari setelah pelaksanaan lelang .

4. Pemblokiran