Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memoong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib
Pajak. Waluyo,2010:13-17
3.4 Wajib Pajak
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan,meliputi pembayar pajak,pemotong pajak,dan pemungut pajak,yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
3.5 Definisi Penanggung Pajak
Definisi Penanggung Pajak pada pasal 1 ayat 28 Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan pasal 1 ayat 3 Undang-undang Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa adalah Orang Pribadi atau Badan yang bertanggungjawab atas pembayaran pajak,termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban
Wajib Pajak sesuai dengan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Wiryawan,2012:43
3.6 Pengertian Penagihan
Di dalam Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 9 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa,Penagihan adalah “Serangkaian
tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dengan menegur atau memperingati, melaksanakan penagihan seketika da sekaligus, memberitahukan surat
Universitas Sumatera Utara
paksa,mengusulkan pencegahan,melaksanakan penyitaan,melaksanakan penyanderaan,menjual barang yang disita.Muljono,2010;213-214
3.7 Dasar Hukum Penagihan
Ialah ; a.
Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 19 Tahun 2000 b.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2009 c.
Peraturan Menteri Keuangan 24PMK.032008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan
Sekaligus d.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 147KMK.041998 Tentang Penunjukkan Pejabat untuk Penagihan Pajak Pusat, Tata Cara dan Jadwal
Waktu Pelaksanaan Penagihan Pajak e.
Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-13PJ.751998 Tentang Jadwal Waktu Pelaksanaan Penagihan Pajak.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Bentuk Penagihan
Bentuk penagihan ada 2, yaitu ; a.
Penagihan Pasif Penagihan dimana fiskus menagih utang Wajib Pajak dengan cara
mengeluarkan Ketetapan Pajak seperti : Surat Tagihan Pajak,Surat Ketetapan Pajak. Apabila setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan pajak tetapi utang pajak belum juga
dilunasi maka langkah selanjutnya fiskus mengeluarkan Surat Teguran. b.
Penagihan Pasif Merupakan kelanjutan dari Penagihan Pasif. Dimana fiskus berperan aktif
dalam hal menagih utang pajak, tidak hanya menerbitkan surat, tetapi melakukan penyitaan, penyanderaan, dan pencegahan.
3.9 Daluwarsa Penagihan