Tabel 4.26 menunjukkan hubungan antara employee relations melalui reguler meeting sering dilakukan dengan Komunikasi yang terjalin selama ini baik
kepada atasan maupun antara sesama rekan sekerja. Dari 26 responden dalam penelitian ini memiliki tanggapan yang berbeda mengenai reguler meeting sering
dilakukan, sebanyak 2 orang 7,7 menyatakan jarang mengikuti reguler meeting, 10 orang 38,5 menyatakan reguler meeting cukup sering dilakukan,
14 orang 53,8 menyatakan reguler meeting sering dilakukan. Selanjutnya data tentang komunikasi yang terjadi selama ini baik kepada
atasan maupun sesama rekan sekerja yaitu sebanyak 1 orang 3,8 menyatakan bahwa komunikasi yang berjalan selama ini baik kepada atasan maupun sesama
rekan sekerja berjalan kurang baik, 6 orang 23,1 menyatakan bahwa komunikasi yang berjalan selama ini baik kepada atasan maupun sesama rekan
sekerja berjalan cukup baik, dan 19 orang 73,1 menyatakan bahwa komunikasi yang berjalan selama ini baik kepada atasan maupun sesama rekan sekerja
berjalan dengan baik. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan reguler meeting sering dilakukan yang menjadikan komunikasi antar
atasan dan bawahan juga diantara sesama pegawai berjalan dengan baik. Hal ini tentu saja berkaitan karena Employee Relations melalui reguler meeting dilakukan
untuk meningkatkan komunikasi yang baik antara sesama Pegawai.
4.5 Uji Hipotesa
Uji hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji
Universitas Sumatera Utara
hipotesa, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan dengan menggunakan rumus Korelasi Rank Spearman yaitu:
r
s
= 1-
1 6
2 2
− −
∑
N N
d
Dengan menggunakan analisis Spearman melalui aplikasi SPSS 13.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.27 Hasil Uji Korelasi Spearman
Employee Relations
Kepuasan Komunikasi
Spearmans rho
Employee Relations
Correlation Coefficient
1,000 ,699
Sig. 2-tailed .
,000 N
26 26
Kepuasan Komunikasi
Correlation Coefficient
,699 1,000
Sig. 2-tailed ,000
. N
26 26
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan hasil uji hipotesis spearman’s rho di atas, korelasi spearman
yang diperoleh adalah 0,699. Sesuai dengan kaidah korelasi spearman Rho, jika
s
r 0 maka hipotesis ditolak, tetapi jika
s
r 0 maka hipotesis diterima. Selanjutnya, merujuk pada kuat-lemahnya hubungan berdasarkan skala Guilford,
maka hasil 0,699 menunjukkan hubungan yang cukup berarti. Dengan demikian
a
H yang menyatakan tedapat hubungan antara employee relations dalam bentuk reguler meeting dengan kepuasan komunikasi Pegawai Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Sumatera Utara diterima. Untuk mengukur tingkat derajat
Universitas Sumatera Utara
hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi menurut Guilford, yaitu sebagai berikut:
0,20 = Hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20-0,40 = Hubungan rendah tetapi pasti
0,41-0,70 = Hubungan yang cukup berarti
0,71-0,90 = Hubungan yang tinggi; kuat
0,90 = Hubungan sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan.
Berdasarkan skala Guilford diatas diketahui bahwa kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang cukup berarti karena bila koefisien korelasi
sebesar 0,41 – 0,70 hubungan yang cukup berarti. Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan pengaruh
antara variabel X terhadap Y yaitu dengan rumus: Kp
= Rs
2
x 100 Kp
= 0,699
2
x 100 Kp
= 46,9 Maka kekuatan pengaruh di atas menunjukkan bahwa pengaruh antara
employee relations dalam bentuk reguler meeting dengan kepuasan komunikasi di kalangan Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
sebesar 46,9.
4.5 Pembahasan