Teknik Pengolahan Data Teknik Analisa Data

tersebut sehingga diperoleh data-data yang relevan dan dapat mendukung penelitian ini. Tahapan yang dilakukan peneliti, antara lain : a. Meminta surat ijin penelitian dari FISIP USU untuk mengadakan penelitian. b. Surat ijin yang diperoleh selanjutnya digunakan sebagai lampiran untuk memohon ijin penelitian kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. c. Setelah perusahaan memberikan surat yang menyatakan ijin penelitian diberikan, selanjutnya peneliti meminta data pegawai yang bekerja di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. d. Menentukan sampel e. Membuat kuesioner yang selanjutnya diberikan kepada sampel. Kuesioner yang dibuat sebelumnya sudah disetujui oleh dosen pembimbing.

3.7. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, maka dimulailah tahap selanjutnya, yaitu pengolahan data. Adapun tahap-tahap pengolahan data yang peneliti lakukan adalah : a. Penomoran kuesioner, kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut 01–26 untuk memudahkan peneliti memindahkan data dalam kuesioner ke dalam tabel. b. Editing, peneliti melakukan pembenahan terhadap jawaban dari responden untuk menghindari terjadinya kesilapan pengisian data pada kotak kode yang disediakan. Universitas Sumatera Utara c. Coding,peneliti memindahkan setiap jawaban responden ke dalam bentuk angka. d. Inventarisasi variabel, peneliti memindahkan semua data mentah yang diperoleh ke dalam lembar FC Fortran Cobol e. Tabulasi data, peneliti memindahkan data dari lembar FC ke dalam tabel. Penyebaran data dalam tabel secara rinci melalui kategori frekuensi, persentase, dan selanjutnya tabel – tabel tersebut dianalisis. f. Uji hipotesis, peneliti menguji data statistik yang diperoleh untuk mengetahui apakah data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini digunakan rumus uji korelasi tata genjang Spearman, sedangkan untuk mengukur tinggi rendahnya digunakan skala Guilford.

3.8. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan Singarimbun, 1995:203. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan di dengan analisa tabel tunggal. 1. Analisa Tabel Tunggal Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan di analisa dengan menggunakan Tabel Analisa Tunggal dengan membagi-bagikan variable penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995:266. Universitas Sumatera Utara 2. Analisa Tabel Silang Analisis tabulasi silang merupakan salah satu analisis korelasional yang digunakan untuk melihat hubungan antar variable. Sehingga analisa tabulasi silang ini dapat digunakan untuk menganalisa lebih dari dua variable. Tabulasi silang Indriatno, dkk,;1998 merupakan metode analisis kategori data yang menggunakan data nominal, ordinal, interval serta kombinasi diantaranya. Prosedur tabulasi silang digunakan untuk menghitung banyaknya kasus yang mempunyai kombinasi nilai-nilai yang berbeda dari dua variabel dan menghitung harga-harga statistik berserta ujinya. Crosstab digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan kolom. Ciri crosstab adalah adanya dua variabel atau lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif serta data penyajiannya berupa data kualitatif, khususnya yang berskala nominal. Dalam analisi data statistik deskriptif, jika akan ditempilkan satu variabel atau tiap variabel ditampilkan dan dideskriptifkan tersendiri, maka dapat digunakan “Frequencies, “Descriptive” dan “Explore”. Namun, jika akan ditampilkan hubungan antara dua variabel atau akan dibuat tabulasi silang, maka dapat digunakan menu “Crosstab”. Metode analisis silang CrosstabCrossclasifed memiliki beberapa metode pendekatan yangberbeda dan menggunakan uji statistik yang berbeda pula, bergantung pada banyaknya variabel yang akan di identifikasi hubungannya satu sama lain. Jika hanya menggunakan dua variabel maka dapat menggunakan metode kontigensi, metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan dalam analisis tabulasi silang. Jika variabel yang hendak diuji jumlahnya lebih dari dua dapat menggunakan model yang disebut dengan Hirarchical Log Linier. Kegunaan Analisis Tabulasi Silang adalah dalam Universitas Sumatera Utara menyelesaikan permasalahan analisis data. Manfaat yang dapat diperoleh dari analisis tabulasi silang, adalah : 1. Membantu menyelesaikan penelitian yang berkaitan dengan penentuan hubungan antara variabel atau faktor yang diperoleh dari data kualitatif, setelah melalui uji statistik. 2. Menentukan besarnya derajat asosiasi hubungan kuat atau lemah 3. Dapat menentukan variabel dependent terikat dan variabel independent bebas dari dua variable yang dianalisis. Dilihat bahwa analisis silang akan sangat membantu perencanaan dalam menganalisis pada tahap selanjutnya, sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Analisis Tabulasi Silang bergunaapabila data yang diperolah merupakan data dalam bentuk data kategori yang diperoleh dari surveyprimer. Dalam analisis Crosstab terdapat analisis statistik yang merupakan salah satu tahapan mengetahui hubungan antar variabel yaitu analisis Chi Kuadarat yang dilambangkan dengan X2 Metode analisis ini digunakan untuk menguji korelasi antara variabel dalam tabel kontigensi sehingga diketahui apakah proporsi dari dua 2 peubah terjadi karena kebutuhan atau karena adanya asosiasi.Test ini cukup sederhana dan mudah dihitung dari hasil tabel silang. Dalam analisis tabel silang, peneliti menggunakan distribusi frekuensi pada sel-sel dalam tabel sebagai dasar untuk menyimpulkan hubungan antara variabel- variabel penelitian sehingga dengan demikian dapat dengan mudah melihat keterkaitan hubungan antara dua variabel 3 Uji Hipotesa Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui ata hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat Universitas Sumatera Utara hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang oleh Spearman Spearman’s Rho Rank-Order correlations. Dalam teknik ini setiap data dari variabel-variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai terbesar diranking. Rumus koefisien korelasinya Kriyantono, 2008:176 adalah:         − − = ∑ 1 6 1 2 2 N N d rho Keterangan: Rs rho : koefisien korelasi rank-order Angka 1 : bilangan konstan 6 : bilangan konstan d : perbedaan antara pasangan jenjang Σ : sigma atau jumlah N : jumlah individu dalam sampel Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika r s 0, maka hipotesa ditolak Jika r s 0, maka hipotesa diterima Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika n10, digunakan rumus t test tingkat signifikasi 0,05 Kriyantono, 2008: 177 sebagai berikut: t = 2 1 2 r n − − Keterangan: t= nilai t hitung Universitas Sumatera Utara r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel jika t hitung t tabel , maka hubungannya signifikan. Jika t hitung t tabel , maka hubungannya tidak signifikan. Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat, 2004: 29 : 0,20 = Hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20-0,40 = Hubungan rendah tetapi pasti 0,41-0,70 = Hubungan yang cukup berarti 0,71-0,90 = Hubungan yang tinggi; kuat 0,90 = Hubungan sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan. Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan pengaruh antara variabel X terhadap Y yaitu dengan rumus kekuatan pengaruh, Kp = Rs 2 x 100 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data di Lapangan

Pada saat melakukan penelitian, peneliti melalukan beberapa tahapan dalam proses pengumpulan data. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

4.1.1 Tahap awal

Pada tahap awal peneliti meminta izin kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sumatera Utara untuk mengadakan penelitian. Setelah mendapatkan izin penelitian, kemudian peneliti meminta data mengenai Pegawaikaryawan ataupun data tentang profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sumatera Utara, kemudian peneliti menyusun kuesioner yang berisi daftar pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian yang nantinya akan dijawab oleh responden.

4.1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai dengan penyebaran kuesioner kepada para responden. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah 26 buah.

4.2. Teknik Pengolahan Data

Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data dari para responden, maka peneliti melakukan proses pengolahan data dari kuesioner yang telah diisi oleh para responden. Adapun tahapan-tahapan pengolahan data yang telah diperoleh adalah sebagai berikut: a. Penomoran kuesioner: yang telah diisi oleh para responden dikumpulkan, lalu diberi nomor urut sebagai tanda pengenal 01-26. Universitas Sumatera Utara