5.2.2. Perhitungan Order Quantity untuk Setiap Distribution Center
Metode yang digunakan dalam perhitungan order quantity untuk setiap distribution center adalah economic order quantity. Perhitungan EOQ dilakukan
dengan menggunakan rumus berikut:
Keterangan: D = Jumlah kebutuhan barang selama satu periode tahun k
= Orderingcost setiap kali pesan h
= Holdingcost setiap kotak selama satu periode tahun Berikut perhitungan EOQ untuk masing-masing distribution center:
a. Distribution Center TSML untuk 240 ml D = 41.027 kotaktahun
k = Rp 248.500pesan h = Rp.5.000
= 2.020 kotakpesan b. Distribution Center TSML untuk 600 ml
D = 45.334 kotaktahun k = Rp 248.500pesan
h = Rp 5.000tahun
= 2.123 kotakpesan
Universitas Sumatera Utara
c. Distribution Center TSML untuk 1500 ml D = 19.436 kotaktahun
k = Rp 248.500pesan h = Rp 5.000tahun
= 1.390 kotakpesan
Tabel 5.9. Rekapitulasi Perhitungan Order Quantity
No. Distribution Center
Produk ml OrderQuantity
KotakPesan
1 TSML
240 2.020
600 2.123
1500 1.390
3 TIV
240 2.991
600 3.298
1500 2.332
2 HMT
240 2.649
600 3.186
1500 2.333
4 AWS
240 3.505
600 3.909
1500 2.990
Sumber : Pengolahan Data
5.2.3. Perhitungan Frekuensi Pemesanan
Frekuensi pemesanan untuk setiap distribution center dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
Berikut perhitungan frekuensi pemesanan untuk masing-masing distribution center:
a. Distribution Center Banda Aceh untuk 240 ml
Universitas Sumatera Utara
≈ 21 pemesanan b. Distribution Center Banda Aceh untuk 600 ml
≈ 22 pemesanan c. Distribution Center Banda Aceh untuk 1500 ml
≈ 14 pemesanan
Tabel 5.10. Rekapitulasi Perhitungan Frekuensi Pemesanan No.
Distribution Center Produk ml
Frekuensi Pemesanan
1 TSML
240 21
600 22
1500 14
3 TIV
240 27
600 30
1500 21
2 HMT
240 17
600 20
1500 15
4 AWS
240 19
600 21
1500 16
Sumber : Pengolahan Data
5.2.4. Perhitungan Safety Stock
Safety stock dalam sistem ini merupakan suatu acuan untuk melakukan pemesanan kembali guna memenuhi hasil peramalan. Dalam perencanaan sistem
Distribution Requirement Planning ini perkiraan safety stock dilakukan dengan cara sederhana dengan menganggap permintaan normal selama lead time distribusi dan
Universitas Sumatera Utara
tingkat pelayanan yang diinginkan perusahaan adalah 96. Sebagaimana pada bagian
landasan teori maka perhitungan safety stock yang dipakai adalah sebagai berikut:
Safety Stock = s x Z Dimana : s = Standar deviasi permintaan pada distribution center
Z = Faktor penggandaan pada service level yang diinginkan.
s = Dimana :
= Jumlah seluruh data penjualan = Rata-rata penjualan.
n = Jumlah data Servis level perusahaan terhadap konsumen ialah sebesar 96 dan nilai Z diperoleh
ialah sebesar 1,75. Nilai ini diperoleh dari tabel distribusi normal. Berikut perhitungan safety stock untuk Distribution Center Banda Aceh
untuk 240 ml: Perhitungan standar deviasi dapat dilihat pada Tabel 5.11
Tabel 5.11. Perhitungan Standar Deviasi DC Banda Aceh 240 ml
Periode Hasil
Peramalan
2
November 2013
3.328 3.418,9167
8.265,8403
Desember 2013
3.344 3.418,9167
5.612,5069
Januari 2014
3.361 3.418,9167
3.354,3403
Februari 2014
3.378 3.418,9167
1.674,1736
Maret 2014
3.394 3.418,9167
620,8403
April 2014
3.411 3.418,9167
62,6736
Mei 2014
3.427 3.418,9167
65,3403
Juni 2014
3.444 3.418,9167
629,1736
Juli 2014
3.460 3.418,9167
1.687,8403
Tabel 5.11. Perhitungan Standar Deviasi DC Banda Aceh 240 ml Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
Periode Hasil
Peramalan
2
Agustus 2014
3.477 3.418,9167
3.373,6736
September 2014
3.493 3.418,9167
5.488,3403
Oktober 2014
3.510 3.418,9167
8.296,1736
Total 41.027
39.130,9167
Sumber : Pengolahan Data
s =
=
=
60 kotak
s x Z = 60 x 1,75 = 105 kotak
Tabel 5.12. Rekapitulasi Perhitungan Safety Stock No.
Distribution Center Produk ml
Safety Stock
1 TSML
240 105
600 425
1500 336
3 TIV
240 29
600 861
1500 315
2 HMT
240 48
600 248
1500 79
4 AWS
240 105
600 726
1500 72
Sumber : Pengolahan Data
5.2.5. Perhitungan Jumlah Permintaan Setiap Minggu Distribution Center