mengantisipasi perencanaan masa depan dengan perencanaan yang lebih dini pada setiap level distribusi. Untuk organisasi manufaktur, yang memproduksi untuk
memenuhi persediaan serta untuk dijual melalui jaringan distribusinya sendiri. Perencanaan horizon Distribution Requirement Planning seharusnya
sekurangkurangnya sama dengan lead time kumulatif. Penjadwalan ulang dan jaringan dilakukan secara periodik, biasanya sekurang-kurangnya sekali
seminggu. Menurut Green 1987, keuntungan yang didapat dari penerapan metode DRP adalah :
1. Dapat dikenali saling ketergantungan persediaan distribusi dan manufaktur. 2. Sebuah jaringan distribusi yang lengkap dapat disusun, yang memberikan
gambaran yang jelas dari atas maupun dari bawah jaringan. 3. DRP menyusun kerangka kerja untuk pengendalian logistik total dari
distribusi ke manufaktur untuk pembelian. 4. DRP menyediakan masukan untuk perencanaan penjadwalan distrbusi dari
sumbcr penawaran ke titik distribusi.
3.1.4. Input Distribution Requirement Planning
Input-input DRP secara umum meliputi data sebagai berikut: 1.
Bill of Distribution Bill of Distribution adalah informasi tentang hubungan antara supplier dan
yang disuplainya yang dibentuk dari level per level. Informasi ini menunjukkan arah informasi material produk dari level yang lebih tinggi
ke level yang lebih rendah.
Universitas Sumatera Utara
2. Lead Time Distribusi
Lead time distribusi adalah waktu yang dibutuhkan dari pelepasan order sampai order diterima di DC. Lead time distribusi disusun dari dari
beberapa komponen
yaitu pelepasan
order, pemuatan
barang, pengangkutan barang, pembongkaran muatan di DC
3. Order Entry
Order entry merupakan proses penerimaan dan penerjemahan apa yang diinginkan konsumen kepada bagian distribusi. Hal ini dapat merupakan
sebuah proses yang sederhana seperti pembuatan dokumen penerimaan untuk finished good, sampai kepada aktivitas usaha rumit yang meliputi
usaha engineering untuk produk make to order. 4.
Forcasting Forecasting adalah hasil peramalan permintaan produk masing DC yang
langsung berhubungan dengan konsumen. 5.
Inventory Record Inventory record adalah catatan keadaan persediaan pada masing-masing
DC.
3.1.5 Output Distribution Requirement Planning
Sistem DRP dengan nyata menghasilkan dua output yaitu jadwal distribusi untuk setiap DC, dan master schedule yang merupakan DRP display untuk CSF.
Disamping itu terdapat pegging informasi yang dapat melacak kembali sumber dari permintaan kepada CSF dan Tranportation Planning Report.
Universitas Sumatera Utara
DRP display DRP Worksheet memiliki 2 bagian penting yaitu: 1. Time Phased Information
Time phased information adalah informasi-informasi yang dikeluarkan berdasarkan pada suatu time phased yang menunjukkan perkiraan keadaan
pada time phased tersebut. Informasi time phased meliputi: a. Gross Requirement
Gross requirement merupakan permintaan akan suatu item atau produk yang diramalkan.
b. Schedule Receipt Schedule receipt adalah jumlah item atau produk yang dijadwalkan untuk
dimasukkan dalam stok. Schedule receipt produk tidak harus dalam perjalanan, tetapi dapat juga berupa order yang masih dalam pengemasan dan
pemuatan. c. Planned Order
Planned order adalah order yang belum dilepas dan masih dalam perencanaan. Pada DC, planned order adalah jadwal untuk pengiriman
produk pada masa yang akan datang dari CSF. d. P
–hand roject on Project on-hand balance adalah proyeksi jumlah persediaan yang ada pada
suatu time phased tertentu. Project on- hand balace merupakan suatu perencanaan jumlah persediaan pada DC dan CSF yang dijadikan gambaran
persediaan yang ada pada masa yang akan datang. Sehingga dengan project
Universitas Sumatera Utara
on- hand balance ini, setiap komponen sistem distribusi dapat mengetahui masing-masing dapat mengetahui inventory level sistem tersebut.
2. Description Information Description information adalah atribut-atribut masukan pada awal
perencanaan. Description information ini berupa pengolahan data awal untuk masukan sistem DRP. Description information meliputi:
a. On-hand balance On-hand balance adalah jumlah persediaan produk yang terdapat dalam DC
pada awal perencanaan. On-hand balance tidak termasuk pada produk yang berada dalam transit dan produk rusak. Jadi produk yang ada pada DC adalah
jumlah produk yang tersedia untuk dikirimkan b. Safety stock
Safety stock adalah persediaan pengaman yang digunakan untuk memproteksi keadaan apabila penjualan melebihi apa yang diramalkan.
c. Lead time distribusi Lead time distribusi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan order
sampai order diterima. Lead time distribusi dimulai saat menentukan saat menentukan kebutuhan untuk sebuah penambahanreplenishment sampai
saat inventory yang dibutuhkan. d. Order Quantity
Order quantity adalah jumlah produk yang ditentukan untuk dikirim.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pegging information adalah suatu cara untuk melacak kembali sumber dari permintaan CSF untuk satu waktu tertentu. Pegging information
sangat berguna bilamana seluruh demand dari sebuah item tidak dapat terpenuhi. Penggunaan pegging ini penting dilakukan untuk menghemat waktu dalam
memperoleh sumber masalah untuk perencanaan distribusi bilamana demand melebihi supply. Dengan bantuan pegging information, perencana dapat
menghabiskan lebih banyak waktu untuk pemecahan masalah daripada mencari dimana terjadi kelebihan demand.
Transportation planning report adalah laporan yang berisikan perencanaan jumlah alat transportasi untuk pengiriman item ke DC tertentu.
Jaringan distribusi tidak hanya membuat penjadwalan persediaan, namun juga harus menjadwalkan bagaimana produk tersebut akan dikirim ke DC.
Pada beberapa perusahaan, biaya terbesar dalam distribusi berasal dari biaya transportasi sekitar 47, hampir setengah dari keseluruhan biaya distribusi.
Dengan menggunakan DRP, dapat dihitung biaya transportasi dengan akurat karena DRP adalah simulasi operasi distribusi yang detail. Dengan DRP, dapat
ditentukan berapa banyak produk yang akan dikirim dan kapan pengiriman akan dilakukan. Informasi ini dapat digunakan untuk menjadwalkan trasportasi dengan
efektif.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Distribusi Persediaan