Analisis Hasil Peramalan Permintaan Analisis Perhitungan

I-116

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Hasil Peramalan Permintaan

Distribution Center Berdasarkan data permintaan 12 bulan sebelumnya yang dimulai dari November 2011 sampai dengan Oktober 2012 dilakukan peramalan pada masing- masing distribution center untuk 12 bulan kedepan. Laju peramalan adalah suatu kumpulan peramalan yang telah diolah dengan bantuan software WinQSB 2.0 yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil olahan sehingga penerapan Distribution Requirement Planning akan lebih efisien dan efektif. Adapun 12 metode yang digunakan adalah : 25 Simple Average SA 26 Moving Average MA 27 Weight Moving Average WMA 28 Moving Average with Liniar Trend MAT 29 Single Exponential Smoothing SES 30 Single Exponential Smoothing with Trend SEST 31 Double Exponential Smoothing DES 32 Double Exponential Smoothing with Trend DEST 33 Adaptive Exponential Smoothing AES 34 Linier Regression with Time LR 35 Holt-Winters Additive Algorithm HWA 36 Holt-Winters Multiplicative Algorithm HWM Universitas Sumatera Utara Keduabelas metode akan diterapkan pada data permintaan tahun lalu dari masing-masing DC yaitu wilayah Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, dan Padang. Perbedaan permintaan tahun lalu pada setiap DC berdampak pada bedanya metode yang cocok atau sesuai untuk meramalkan permintaan yang akan datang Pemilihan kecocokan metode untuk setiap DC adalah berdasarkan MAD yang terkecil. Hasil perhitungan metode peramalan yang terpilih berdasarkan nilai MAD yang terkecil untuk setiap DC dapat diiihat pada tabel 6.1. Tabel 6.1. Model dan Nilai Kesalahan Sumber : Pengolahan Data

6.2. Analisis Perhitungan

Order Quantity Selama ini PT. Tirta Sibayakindo dalam menentukan order quantity menggunakan metode lot for lot yaitu besar pengiriman produk disesuaikan dengan jumlah permintaan sehingga menyebabkan besarnya biaya pendistribusian produk. Dengan metode EOQ ,perhitungan order quantity dilakukan untuk Distribution Center Produk Metode Peramalan MAD TSML 240 ml Linier Regression with Time LR 222,44 600 ml Linier Regression with Time LR 299,69 1500 ml Linier Regression with Time LR 285,89 TIV 240 ml Linier Regression with Time LR 337,45 600 ml Linier Regression with Time LR 608,68 1500 ml Linier Regression with Time LR 261,33 HMT 240 ml Linier Regression with Time LR 335,61 600 ml Linier Regression with Time LR 373,69 1500 ml Linier Regression with Time LR 288,74 AWS 240 ml Linier Regression with Time LR 3026,3 600 ml Linier Regression with Time LR 1654,70 1500 ml Linier Regression with Time LR 363,01 Universitas Sumatera Utara mengetahui jumlah optimum yang akan dikirimkan untuk setiap kali pemesanan pada masing - masing DC sehingga perusahaan dapat meminimumkan biaya transportasi. Hasil perbandingan frekuensi pengiriman berdasarkan perhitungan EOQ dengan frekuensi yang ditetapkan oleh perusahaan dapat dilihat pada tabel 6.2. Tabel 6.2. Perbandingan Frekuensi Pengiriman Hasil EOQ dengan Frekuensi Pengiriman Perusahaan No. Distribution Center Produk ml OrderQuantity KotakPesan Frekuensi Pengiriman Hasil EOQ Frekuensi Pengiriman Perusahaan 1 TSML 240 2.020 21 28 600 2.123 22 30 1500 1.390 14 17 3 TIV 240 2.991 27 32 600 3.298 30 36 1500 2.332 21 25 2 HMT 240 2.649 17 20 600 3.186 20 24 1500 2.333 15 17 4 AWS 240 3.505 19 21 600 3.909 21 25 1500 2.990 16 20 Total 243 295 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan antara frekuensi pengiriman hasil EOQ dengan perusahaan. Frekuensi pengiriman perusahaan masih berdasarkan pengalaman dan belum menggunakan metode untuk menghitung frekuensi pengiriman. Dengan menggunakan metode DRP maka diperoleh penurunan frekuensi jumlah pengirimannya dari 295 menjadi 243 kali dengan frekuensi penurunan 17,6. Penurunan jumlah pengiriman dapat menurunkan biaya pendistribusian produk. Universitas Sumatera Utara

6.3. Analisis