xlviii 1 Laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang
baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas dan lapiran perubahan ekuitas, serta
catatan atas laporan keuangan tersebut; 2 Laporan mengenai kegiatan perseroan;
3 Laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan; 4 Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha
perseroan; 5 Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris
selama tahun buku yang baru lampau; 6 Nama anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
7 Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampau.
76
Selanjutnya Laporan Tahunan tersebut ditandatangani oleh semua Anggota Direksi dan semua Anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun buku yang bersangkutan dan
disediakan di Kantor Perseroan sejak tanggal panggilan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS untuk dapat diperiksa oleh pemegang saham, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 67 ayat
1 UUPT.
2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB adalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang pelaksanaannya tidak bersifat wajib dilaksanakan setiap tahun, akan tetapi
dapat diadakan setiap waktu apabila kepentingan perseroan menghendaki untuk dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Berdasarkan Pasal 78 ayat 4 UUPT, agenda Rapat
Umum pemegang Saham RUPS diluar laporan tahunan Direksi tetapi tidak terbatas pada : a. Perubahan susunan anggota Direksi danatau Dewan Komisaris baik perubahan yang
disebabkan karena adanya anggota Direksi danatau Dewan Komisaris yang telah atau akan berakhir masa jabatannya, mengundurkan diri, meninggal dunia, diberhentikan oleh
76
Pasal 66 ayat 1 Undang-Undang Noor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Universitas Sumatera Utara
xlix RUPS, diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris, dimana perubahan tersebut harus
dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM. b. Perubahan AD tertentu yang harus dimitakan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM
atau perubahan AD yang harus dilaporkandiberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM.
c. Persetujuan mengenai penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan.
d. Pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan hukum Perseroan.
77
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB diadakan untuk membahas dan mengambil keputusan atas masalah-masalah yang timbul secara mendadak dan membutuhkan
penanganan segera, karena akan menghambat operasionalisasi Perseroan Terbatas.
78
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB merupakan rapat yang diselenggarakan untuk
membahas hal-hal tertentu yang dianggap perlu oleh pemegang saham. Dalam setiap forum Rapat Umum Pemegang Saham RUPS hanya dapat membicarakan agenda yang telah
ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu para pemegang saham berhak untuk memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi danatau Dewan Komisaris, sepanjang
berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak boleh bertentangan dengan kepentingan Perseroan. RUPS tidak berhak untuk membicarakan apalagi sampai mengambil keputusan dalam
mata acara lain, kecuali semua pemegang saham yang hadir danatau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tersebut menyetujui penambahan mata acara rapat. Dengan
demikian keputusan atas mata acara yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat.
79
77
Pasal 78 ayat 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
78
Rachmadi Usman, Op.Cit, hal. 131-132.
79
Gunawan Widjaja, Hak Individu dan Kolektif Para Pemegang Saham, Forum Sahabat, Jakarta, 2008, hal. 81.
Universitas Sumatera Utara
l
Kuorum dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Ketentuan aturan tentang kuorum dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dapat dilihat dalam Pasal 86 UUPT yang menyebutkan :
1. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari ½ satu per dua bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-Undang
danatau anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar. 2. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak tercapai, dapat diadakan
pemanggilan RUPS kedua. 3. Dalam pemanggilan RUPS kedua harus disebutkan bahwa RUPS pertama telah
dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum. 4. RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada ayat 2 sah dan berhak mengambil keputusan
jika dalam RUPS paling sedikit 13 satu per tiga bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali anggaran dasar menentukan jumlah kuorum
yang lebih besar. 5. Dalam hal kuorum RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada ayat 4 tidak tercapai,
Perseroan dapat memohon kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan atas permohonan Perseroan agar ditetapkan
kuorum untuk RUPS ketiga. 6. Pemanggilan RUPS ketiga harus menyebutkan bahwa RUPS kedua telah dilangsungkan
dan tidak mencapai kuorum dan RUPS ketiga akan dilangsungkan dengan kuorum yang telah ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.
7. Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai kuorum RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 5 bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap.
8. Pemanggilan RUPS kedua dan ketiga dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 tujuh hari sebelum RUPS kedua atau ketiga dilangsungkan.
9. RUPS kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 sepuluh hari dan paling lambat 21 dua puluh satu hari setelah RUPS yang mendahuluinya
dilangsungkan.
Kuorum Rapat Umum Pemegang Saham RUPS untuk mengubah anggaran dasar diatur dalam Pasal 88 UUPT yang menyebutkan :
1. RUPS untuk mengubah anggaran dasar dapat dilangsungkan jika dalan rapat paling sedikit 23 dua per tiga bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 23 dua per tiga bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan
kuorum kehadiran danatau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
li 2. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak tercapai, dapat
diselenggarakan RUPS kedua. 3. RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada ayat 2 sah dan berhak mengambil keputusan
jika dalam rapat paling sedikit 35 tiga per lima bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika
disetujui paling sedikit 23 dua per tiga bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran danatau ketentuan tentang
pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.
4. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat 5, ayat 6, ayat 7, ayat 8, dan ayat 9 mutatis mutandis berlaku bagi RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 1.
5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 mengenai kuorum kehadiran dan ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS berlaku juga
bagi Perseroan Terbuka sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Selanjutnya ketentuan kuorum Rapat Umum Pemegang Saham RUPS juga diatur dalam Pasal 89 UUPT yang menyebutkan :
1. RUPS untuk menyetujui Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu
berdirinya, dan pembubaran Perseroan dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit ¾ tiga per empat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit ¾ tiga per empat bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan
kuorum kehadiran danatau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.
2. Dalam kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak tercapai, dapat diadakan RUPS kedua.
3. RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada ayat 2 sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam rapat paling sedikit 23 dua per tiga bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh paling sedikit ¾ tiga per empat bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran danatau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.
4. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat 5, ayat 6, ayat 7, ayat 8, dan ayat 9 mutatis mutandis berlaku bagi RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 1.
Setiap saham yang hadir mempunyai hak suara oleh karena setiap saham memiliki hak sebagaimana diatur dalam Pasal 52 UUPT yang menyebutkan :
1. Saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk :
Universitas Sumatera Utara
lii a. menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;
b. menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; c. menjalankan hak lainnya berdasarkan undang-undang ini.
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berlaku setelah saham dicatat dalam daftar pemegang saham atas nama pemiliknya.
3. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dan huruf c tidak berlaku bagi klasifikasi saham tertentu sebagaimana ditetapkan dalam undang-undang ini.
4. Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi. 5. Dalam hal 1 satu saham dimiliki oleh lebih dari 1 satu orang, hak yang timbul dari
saham tersebut digunakan dengan cara menunjuk 1 satu orang sebagai wakil bersama. Kemudian dalam Pasal 53 UUPT menyebutkan :
1. Anggaran dasar menetapkan 1 satu klasifikasi saham atau lebih. 2. Setiap saham dalam klasifikasi yang sama memberikan kepada pemegangnya hak yang
sama. 3. Dalam hal terdapat lebih dari 1 satu klasifikasi saham, anggaran dasar menetapkan
salah satu diantaranya sebagai saham biasa. 4. Klasifikasi saham sebagaimana dimaksud pada ayat 3, antara lain :
a. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara; b. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi danatau anggota
Dewan Komisaris; c. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan
klasifikasi saham lain; d. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih
dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif;
e. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam
likuidasi.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan pasal yang tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan untuk setiap Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
Persamaannya adalah jika kuorum kehadiran tidak tercapai untuk setiap Rapat Umum pemegang Saham RUPS, maka Pasal 86 ayat 5, ayat 6, ayat 7, ayat 8, dan ayat 9 mutatis mutandis
berlaku terhadap semua bentuk Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Dan yang menjadi perbedaannya adalah terdapat perbedaan besarnya kuorum untuk setiap Rapat Umum pemegang
Universitas Sumatera Utara
liii Saham RUPS tergantung pada factor materi acara yang dibicarakan atau dibahas oleh
perseroan.
Cara Pelaksanaan, Bentuk Hak Suara dan Pengambilan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Menurut Pasal 79 ayat 1 juncto Pasal 81 ayat 1 UUPT memberikan kewenangan penuh kepada Direksi perseroan untuk secara langsung memanggil dan menyelenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham RUPS. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dilakukan paling lambat 14 empat belas hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
diadakan, yang dapat dilakukan dengan surat tercatat danatau dengan mengumumkan dalam Surat Kabar.
Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dicantumkan tanggal, waktu, tempat dan acara rapat disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tersedia di kantor perseroan dimulai tanggal dilakukan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sampai dengan tanggal Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS diadakan, dan Direksi wajib memberikan salinan bahan yang akan dibicarakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tersebut kepada Pemegang Saham
secara cuma-cuma jika diminta. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS diadakan di tempat kedudukan
perseroan atau ditempat perseroan melakukan kegiatan usaha pada hari, tanggal dan jam yang telah ditentukan sesuai panggilan, dipimpin oleh salah seorang Anggota Direksi Perseroan.
Sebelum Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dibuka dan dimulai, ketua Rapat Umum
Universitas Sumatera Utara
liv Pemegang Saham RUPS berhak untuk memeriksa jumlah saham perseroan sesuai buku daftar
saham yang diadakan oleh Direksi, yang hadir atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, termasuk memeriksa keabsahan surat kuasa yang dibawa oleh masing-masing
wakil pemegang saham yang menguasakan kehadirannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 85 UUPT, yang menyebutkan :
1. Pemegang saham, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah saham yang
dimilikinya; 2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak berlaku bagi pemegang saham dari
saham tanpa hak suara; 3. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk
seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya
dengan suara yang berbeda; 4. Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan
Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat 1;
5. Dalam hal pemegang saham hadir sendiri dalam RUPS, surat kuasa yang telah diberikan tidak berlaku untuk rapat tersebut;
6. Ketua rapat berhak menentukan siapa yang berhak hadir dalam RUPS dengan memperhatikan ketentuan undang-undang ini dan anggaran dasar Perseroan;
7. Terhadap Perseroan Terbuka selain berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dan ayat 6 berlaku juga ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal.
Setelah ketua Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yakin bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS semua yang hadir adalah benar para pemegang saham perseroan
sesuai dengan bukucatatan daftar saham yang ada pada perseroan atau kuasanya masing-masing berdasarkan surat kuasa dan kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
telah tercapai sesuai ketentuan Anggaran Dasar atau UUPT. Kemudian ketua membuka dan memulai Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dan
menyatakan :
Universitas Sumatera Utara
lv 1 Bahwa Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dapat diselenggarakan dengan sah sesuai
ketentuan UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan; 2 Bahwa acara Rapat Umum Pemegang Saham RUPS ini sesuai dengan surat panggilan
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang telah diterima oleh para Pemegang Saham Perseroan yang akan mengambil keputusan mengenai persetujuanpengesahan Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS. Pengambilan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dipimpin oleh ketua
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan mengenai : 1 Hak suara atas setiap saham yang hadir dalam RUPS yakni dengan berpedoman pada
ketentuan dalam Pasal 84 UUPT, yaitu : a Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara, kecuali anggaran dasar
menentukan lain; b
Hak suara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak berlaku untuk : 1 Saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan;
2 Saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya secara langsung atau tidak langsung; atau
3 Saham Perseroan yang dikuasai oleh Perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh perseroan.
2 Kuorum keputusan RUPS dengan berpedoman kepada Pasal 87 UUPT, yaitu : a Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat;
b Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari ½ satu per
dua bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan kecuali Undang-Undang danatau
Universitas Sumatera Utara
lvi anggaran dasar menentukan bahwa keputusan adalah sah jika disetujui oleh jumlah suara
setuju yang lebih besar. Pada dasarnya setiap keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS seyogyanya
diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan yang diambil akan menjadi sah jika disetujui lebih dari ½ satu per dua
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan kecuali Undang-Undang danatau Anggaran Dasar menentukan bahwa keputusan adalah sah jika disetujui oleh jumlah suara setuju yang lebih besar.
Pengambilan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS seperti yang diuraikan diatas dalam prakteknya biasanya tidak ada kesulitan yang berarti, tidak banyak perdebatan
diantara pemegang saham yang hadir sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk memutuskan segala sesuatu yang dibicarakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sesuai kuorum
yang dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi karena semua dokumen dan bahan yang dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS telah disediakan sebelumnya oleh Direksi sejak tanggal
pemanggilan sampai dengan hari pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, sehingga memungkinkan peserta Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dapat menelaah sebelumnya
secara seksama segala sesuatu yang akan dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tersebut.
Pembuatan Dan Penandatanganan NotulenRisalah RUPS
Setiap penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS “wajib” dibuat risalahnya. Oleh karena itu, pembuatannya bersifat “imperatif” mandatory rule. Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS yang tidak dibuat risalahnya, tidak sah dan dianggap tidak pernah ada
Universitas Sumatera Utara
lvii never existed. Akibatnya hal-hal yang diputuskan dan ditetapkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS tidak dapat dilaksanakan.
80
NotulenRisalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS pada UUPT diatur dalam Pasal 90 yang berbunyi :
1 Setiap penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh ketua rapat dan paling sedikit 1 satu orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta
RUPS; 2 Tandatangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak disyaratkan apabila risalah RUPS
tersebut dibuat dengan akta notaris. Berdasarkan ketentuan Pasal 90 UUPT di atas, maka Risalah Rapat Umum Pemegang
Saham RUPS dapat dibuat dengan 2 dua cara, yaitu : 1 Secara dibawah tangan onderhand yang dibuat dan disusun sendiri oleh Direksi Perseroan;
2 Secara akta notaris akta otentik yang dibuat dan disusun oleh notaris. Dalam prakteknya risalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dibuat secara
dibawah tangan biasa disebut Notulen atau Risalah. Cara ini dipilih oleh Direksi danatau Pemegang Saham Perseroan apabila agenda Rapat Umum Pemegang Saham RUPS hanya
membahas dan memutuskan hal-hal yang dianggap hanya berlaku di dalam lingkungan perseroan sendiri, dan keputusan-keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tersebut tidak
memerlukan persetujuan dari atau harus dilaporkan atau diberitahukan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
81
sehingga menurut pertimbangan Direksi danatau para Pemegang Saham Perseroan NotulenRisalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
80
M.Yahya Harahap, Op.Cit, hal.340.
81
Hasil wawancara dengan Afrizal Arsad Hakim, NotarisPPAT Kota Medan, pada tanggal 21 Juli 2011.
Universitas Sumatera Utara
lviii tersebut tidak harus berbentuk akta otentik. Karena pertimbangan itu pula Direksi danatau
Pemegang Saham Perseroan tidak perlu mengundang atau menghadap kepada seorang notaris pada saat Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dilaksanakan dan biasanya sebelum Rapat
Umum Pemegang Saham RUPS diselenggarakan Direksi telah mempersiapkan draft NotulenRisalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dengan harapan apabila keputusan
yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS ternyata sama dengan NotulenRisalah yang telah disediakan lebih dahulu itu, maka ketua rapat dan para Pemegang
Saham yang hadir dapat langsung menandatangani risalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tersebut. Dan setelah penandatanganan tersebut selesai maka selesailah seluruh
rangkaian pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang kemudian ditandai dengan pernyataan ketua rapat yang menutup Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tersebut.
NotulenRisalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dibawah tangan inilah yang tepat untuk pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Tahunan yang agenda atau
acaranya khusus mengenai pemberian persetujuan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS atas laporan tahunan yang disampaikan oleh Direksi. Akan tetapi hal itu bukan berarti bahwa
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Tahunan semacam itu tidak diperkenankan untuk menghadirkan seorang Notaris. Kehadiran seorang Notaris ini bertujuan agar NotulenRisalah
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tersebut dapat dibuat dan disusun oleh Notaris dalam bentuk akta otentik. Pilihan ini sepenuhnya tergantung kepada penyelenggara Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS Tahunan Perseroan Terbatas yang bersangkutan yaitu Direksi danatau para Pemegang Saham.
Berbeda dengan NotulenRisalah yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris disebut Berita Acara Rapat. Cara ini dipilih oleh Direksi danatau Pemegang Saham Perseroan apabila agenda
Universitas Sumatera Utara
lix Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tidak hanya membahas dan memutuska hal-hal yang
hanya berlaku di dalam lingkungan Perseroan sendiri, tetapi juga memutuskan hal-hal yang harus dimintakan persetujuan dari atau harus dilaporkan dan diberitahukan kepada Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
82
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 21 UUPT. Apabila dibuat dalam akta Notaris, maka Direksi danatau Pemegang Saham Perseroan harus
meminta jasa Notaris untuk menghadiri dan menyaksikan jalanya Rapat Umum Pemegang Saham RUPS agar Notaris dapat membuat berita acara mengenai segala sesuatu yang
dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, asalkan tempat diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham RUPS masih dalam wilayah kerja Notaris yang
bersangkutan. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dilaksanakan dengan akta Notaris tersebut,
tata cara penyelenggarannya tetap harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Anggaran Dasar Perseroan danatau UUPT, dimana Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
tetap dipimpin oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan, sedangkan Notaris berfungsi menjalankan kewajibannya untuk mendengar dan menyaksikan
langsung jalannya Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sejak dibuka sehingga ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, sehingga Notaris dapat menyusun dan membuat akta
berita acara dalam bentuk yang sesuai dengan ketentuan Pasal 38 sampai dengan Pasal 57 UUJN. Untuk penandatanganan berita acara ini tidak harus memenuhi ketentuan Pasal 90 ayat
1 UUPT, yang mensyaratkan agar hasil Rapat Umum Pemegang Saham RUPS itu ditandatangani oleh minimal ketua Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dan paling sedikit 1
satu orang Pemegang Saham. Akan tetapi berita acara ini cukup ditandatangani oleh Notaris
82
Hasil wawancara dengan Afrizal Arsad Hakim, NotarisPPAT Kota Medan, pada tanggal 21 Juli 2011.
Universitas Sumatera Utara
lx yang bersangkutan. Namun bisa saja penandatanganan berita acara ini memenuhi Pasal 90 ayat
2 UUPT, tetapi dalam Pasal 44 UUJN mengharuskan disebutkan alasan apabila akta tidak ditandatangani, misalnya peserta rapat lebih dahulu meninggalkan ruang rapat. Berdasarkan akta
berita acara inilah Notaris menerbitkan salinan akta. Salinan inilah yang harus disimpan Direksi sebagai salah satu dokumen perusahaan yang
dapat dijadikan bukti tentang adanya pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS pada hari, tanggal dan waktu yang disebutkan dalam Akta.
B. Pembubaran Perseroan Terbatas berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
1. Pengertian Pembubaran