Reability Kehandalan Penyajian Data Tentang Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga Di

“petugas selalu saya ingatkan selalu tangggap dalam menghadapi masyarakat, kadang saya ingatkan mereka kalau agak lamban merespon masyarakat yang mau mengurus Kartu Keluarga ,tapi memang seperti itulah mungkin dulu sumber daya manusia kita” Begitu juga dengan komentar dari Bapak Hotben Panggabean SE , menyatakan : “para petugas sudah kita bekali agar mereka cepat dan selalu merespon masyarakat yang mau mengurus agar tidak terjadi diskriminasi dan ketidaknyamanan dari masyarakat yang mau mengurus Kartu Keluarga” Kemudian peneliti melekukan wawancara dengan masyarakat yaitu Ibu R.Lumban Tobing , Kecamatan Tarutung , menyatakan : “kalau aku lihat orang itu kurangnya responnya sama kita yang awam ini,kadang kita kesal lihat orang itu , maunyakan kita dibimbing bukan jadi dipersulit kayak gini, kadang saya jadi malas mengurus semuanya kesana,Akte Lahir anak saya saja belum keluar-keluar” wawancara diolah november 2013 Bapak S.Simorangkir , Kecamatan Siatas Barita juga berkomentar : “respon mereka cukup memuaskan saya rasa,saat saya mengurus Kartu Kelurga mereka cepat tanggap dan memberikan saya pengarahan mengenai prosedur pengurusannya, kadang memang kita juga masyarakat yang kurang mengerti dan peduli, jadi petugas kadang kesal karena kita bandal dalam hal pengurusan” wawancara diolah november 2013 Berdasarkan keterangan informan dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapangan ,peneliti berpendapat bahwa masyarakat merasa kurang puas dengan respon petugas yang menjalankan program pembuatan Kartu Keluarga.

4.3.2. Reability Kehandalan

Untuk mengetahui kemampuan instansi untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dalam menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati dalam program pembuatan Kartu Universitas Sumatera Utara Keluarga, peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Susi Radotma Hutauruk SE selaku Kepala Seksi Pelayanan KTP dan KK Oktober 2013 mengenai sosialisasi dan informasi yang jelas dari aparat Kecamatan ,Kelurahan atau pun Desa mengenai pengenalan Kartu Keluarga dan tata cara pengurusannya , menyatakan : ”kita selalu berusaha melakukan sosialilasi setiap tahunnya di setiap kecamatan dengan mengumpulkan setiap masyarakat di kecamatan dan setiap kelurahan yang gunanya untuk mengingatkan masyarakat agar mengurus Kartu Keluarga dan KTP yang sangat berguna untuk pencatatan kependudukan yang dibantu oleh pegawai kecamatan atau kelurahan yang hanya membawa surat pengantar dari kecamatan dan kelurahan desa jika mau mengurus Kartu Keluarga’’ Begitu juga dengan pernyataan Kepala Bidang Pendaftran Penduduk , Bapak Hotben Panggabean SE menyatakan : “Bentuk penyuluhan atau sosialisasi yang dilakukan dinas biasanya berupa kegiatan tatap muka langsung, tatap muka langsung dengan masyarakat, melalui brosur-brosur, pamlet, spanduk. Kalau yang tatap muka itu dilakukan di suatu tempat, kita mengundang masyarakat, bukan semua masyarakat tapi perwakilan dari masing-masing kelurahan biasanya lurah atau masing-masing kepala lingkungan dan kegiatannya dilakukan setahun sekali.” Lalu peneliti menanyakan lagi sejauh ini Landasan Hukum apa yang di pakai dalam mengurus Kartu Keluarga , Ibu Susi Radotma Hutauruk SE menyatakan : “Sampai saaat ini kita masih menggunakan Undang-undang No 23 tahun 2004 tentang Administrasi Kependudukan” Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang mengurus Kartu Keluarga apakah pernah mengikuti sosialisai infomasi atau tidak , Bapak H.Hutabarat, Kecamatan Siatas Barita berkomentar : ”Aku gak pernah tau dan gak pernah dengar ada sosialisai atau pengenalan tentang Kartu Kelurga di tempat kami dan tidak pernah terdengar aku itu .Tapi bisa saja aku gak tau informasi itu , mungkin sudah diumumkan Lurah atau Kepala Desa untuk ada sosialisasi dan aku mungkin tidak tau , karena yang Universitas Sumatera Utara aku tau kalau mau punya Kartu Keluarga atau bagian kependudukan lainnya langsung aja ke kantornya mengurus.”wawancara diolah november 2013 Bapak S.Simanungkalit , Kecamatan Sipaholon juga berkomentar : “saya pernah dengar adanya sosialisasi dari Dinas ataupun Kecamatan,tapi saya gak pernah ikut.Informasinya saja kurang jadi kita pun gak pernah tau kapan tanggal dan bulan sosisalisainya” wawancara diolah november 2013 Berdasarakan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti , peneliti berpendapat bahwa sosialisasi informasi yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kurang efektif dan menyeluruh bagi semua masyarakat karena sebagian masyarakat kurang berminat dan tidak mengetahui adanya sosialisasi yang dilakukan oleh Kecamatan ataupun Kelurahan yang di fasilitasi oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.Tapanuli Utara. Untuk mengetahui transparansi dan manejemen dalam pelayanan publik di Kantor Dinas Dan Kependudukan Catatan Sipil Kab.Tapnuli Utara khususnya dalam pembuatan Kartu Keluarga , Ibu Susi Radotma Hutauruk SE menyatakan : “Manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik di Dinas ini , sudah sesuai dengan standart operasional prosedur. Standar pelayanan sudah tercantum dalam wewenang dan tugas setiap seksi pemerintahan di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab.Tapanuli Utara. Setiap pegawai bekerja sesuai dengan sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing – masing pegawai” Hal ini diperkuat dengan pernyataan Bapak Hotben Panggabean SE , selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk mengatakan: “Keterbukaan prosedur pelayanan dalam pengurusan kartu keluarga otomatis kita tekankan tidak boleh berbelit - belit, namun tak bisa dipungkiri ada oknum – oknum tertentu yang melakukan pelayanan berbelit – belit di setiap Universitas Sumatera Utara kelurahan. Dan untuk informasi prosedur pelayanan kami menyiapakan pegawai yang standbay di pos untuk melayani atau memberikan informasi” Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang mengurus Kartu Keluarga mengenai masalah transparansi dan pelayanan publik di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab.Tapanuli Utara , Bapak Harris Simanjuntak, Kecamatan Sipaholon mengatakan: “kalo masalah transpransi memang sudah baguslah , mereka juga jelas kok arahan dan prosedur yang baik,kalo pun kita gak ngerti mereka juga gak cuek dan mau membimbing kita bagaimana prosedur yang harus kita lakukan”wawancara diolah November 2013 Lalu di Bapak H.Hutabarat Kecamatan Siatas Barita juga berkomentar : “ saya rasa sudah baiklah kalo masalah traansparansi , mereka gak membuat kita terlalu capek dan berbeli-belit mengurusnya , kalo pun ada data yang kurang mereka selalu memberitahu cepat jadi kita gak ribet bolak-balik mengurusnya” ”wawancara diolah November 2013 Berdasarkan wawancara dan obsrevasi yang dilakukan peneliti dilapangan, peneliti berpendapat bahwa masyarakat yang mengurus pembuatan Kartu Keluarga cukup puas dengan pelayanan dan transparansi yang dilakukan para pegawai di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab.Tapanuli Utara. Dalam wawancara dengan Ibu Susi Radotma Hutauruk SE , mengenai bagaimana upaya peningkatan kualitas pelayanan . Beliau menyatakan : “setiap waktu dan setiap harinya saya selalu mengingatkan agar memberikan pelayanan terbaik buat masayarakat , karena kami disinikan bekerja untuk mengurus keperluan masyarakat dan saya ingatkan kepada teman-teman pegawai agar selalu selalu memberikan pelayanan yang terbaik:” Kemudian komentar dari Bapak Hotben SE Panggabean juga menambahkan : Universitas Sumatera Utara “kita selalu mengupayakan yang terbaik yang kita berikan,kita juga membuat masyarakat harus nyaman dengan pelayanan kita , terkadang masyarakat kurang mengerti prosedur jadi kita harus tanggap dengan persoalan tersebut , keluhan yang terjadi ataupun pengaduan menjadi acuan kita unutk lebih baik ke depannya.” Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para pegawai menggunakan alat pendukung dalam membuat Kartu Keluarga dan cara berkomunikasi aparatpetugas dengan masyarakat dalam peyampaian prosesnya , Ibu Susi Radotma Hutauruk berkata : ` “Sampai saat ini kami mengusahakan yang terbaik untuk masalah pelayanan kami,yah bagaimana juga mau dibilang,kami disini juga kekurangan sumber daya dan fasilitas yang kurang memadai di kantor ini.Tapi kita telah melakukan dan melayani semua pengurasan kependudukan dengan maksimal dan tidak membuat warga terlalu mengeluh akan pelayanan dan kita berharap masyarakat pun maklum akan keterbatasan kami disini “ Kemudian Bapak Hotben Panggabean SE berkomentar : “dengan fasilitas yang seadanya,kita upayakan pengerjaan yang efektif dan tepat waktu dan itu sudah saya katakana kepada apartur agar mereka cakap dalam melayani dan merespon masyarakat yang datang , kita akui disini masih kekurangan sumber daya yang terampil dalam hal-hal tertentu, tapi itu tidak menjadi alasan untuk mengerjakan dan meyampaikan informasi kepada masyarakat”

4.3.3 Responsive Daya Tanggap