pertanyaan dalam kuesioner dikatakan valid apabila nilai corrected item total nilai r tabel 0,361.
Untuk mengetahui sejauhmana konsistensi hasil penelitian jika kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang, maka dilakukan uji reliabilitas terhadap kuesioner
yang telah dipersiapkan dengan formula cronbach alpha. Item pertanyaan dalam kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha 0,6 Arikunto, 2006.
Hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan kepada perawat IGD RSU dr. Pirngadi Medan menunjukkan seluruh item pernyataan dan pernyataan tentang
pengetahuan, kemampuan serta penerapan standar JCI tentang keselamatan pasien valid dan reliabel Lampiran-2.
3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Keselamatan pasien yang dilakukan pada penelitian ini mengacu kepada aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang terkait dengan standar akreditasi yang
dikeluarkan oleh Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals, 4th Edition 2011, faktor yang berhubungan dengan penerapan standar
JCI serta dihubungkan dengan aspek pelayanan di IGD rumah sakit.
3.5.1 Definisi Operasional Variabel Independen
a. Pengetahuan perawat adalah segala sesuatu yang diketahui serta dipahami perawat IGD RSUP. H.Adam Malik tentang standar Joint Commission
Universitas Sumatera Utara
International JCI di IGD yang berkaitan dengan keselamatan pasien di rumah sakit.
b. Kemampuan perawat adalah kesanggupan, kecakapan dan kekuatan dalam diri perawat IGD RSUP. H. Adam Malik dalam mengiplementasikan standar Joint
Commission International JCI di IGD secara tepat dan benar yang berkaitan dengan keselamatan pasien di rumah sakit.
3.5.2 Definisi Operasional Variabel Dependen
Penerapan standar JCI tentang keselamatan pasien rumah sakit adalah upaya yang dilakukan IGD RSUP. H. Adam Malik Medan untuk menjamin setiap pasien
selamat selama dirawat di rumah sakit, upaya keselamatan pasien tersebut meliputi : a. Ketepatan identifikasi pasien adalah proses yang dilakukan perawat IGD RSUP.
H. Adam Malik Medan dalam mengkonfirmasi nama dan tanggal lahir pasien dan dicocokkan dengan data yang ada di gelang identifikasi atau rekam medis pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif adalah tata cara pemberian informasi antar profesi dalam rangka pemberian pelayanan kepada pasien rumah sakit yang
dilakukan perawat IGD RSUP. H. Adam Malik Medan. c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai adalah pemberitahuan tentang
keadaan dan sifat dari sediaan obat serta penanganan perbekalan farmasi bagi pasien sesuai dengan sifat perbekalan farmasi atau obat yang dilakukan perawat
IGD RSUP. H. Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi adalah pemberian tanda pada lokasi yang akan di operasi untuk menghindari kesalahan lokasi
tindakan operasi serta melakukan verifikasi sebelum, saat serta setelah dilakukan operasi didampingi oleh perawat IGD RSUP. H. Adam Malik Medan.
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan adalah upaya mencegah terjadinya infeksi nosokomial selama pasien dirawat di rumah sakit melalui cuci
tangan sesuai prosedur yang ditetapkan rumah sakit yang dilakukan perawat IGD RSUP. H. Adam Malik Medan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh adalah pedoman penatalaksanaan pasien untuk menghindari pasien jatuh selama di rawat di rumah sakit yang dilakukan perawat
IGD RSUP. H. Adam Malik Medan.
3.6 Metode Pengukuran