Instalasi Gawat Darurat RSUP. H. Adam Malik Ketepatan Identifikasi Pasien

c. Melaksanakan Kegiatan Pelayanan dengan Prinsip Efektif, Efisien, Akuntabel dan Mandiri Motto RSUP. H. Adam Malik adalah mengutamakan keselamatan pasien dengan pelayanan PATEN : P : Pelayanan cepat, Akurat, Terjangkau, Efisien dan Nyaman.

4.2 Instalasi Gawat Darurat RSUP. H. Adam Malik

Instalasi Gawat Darurat merupakan salah satu unit pelayanan pada Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Pengembangan kapasitas kemampuan layanan pelanggan IGD di RSUP. H. Adam Malik Medan pada tanggal 14 Januari 2012 yang dicanangkan oleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Secara teknis pengaplikasian konsep tersebut diwujudkan dalam Pos Gawat Darurat Terpadu atau yang kita kenal dengan Public Safety Center PSC sebagai ujung tombak safe community terdiri dari lintas program dan lintas sektor dalam lingkup pelayanan pertama pra Rumah Sakit yang terdiri dari 3 unsur pokok yaitu keamanansecurity, kesehatanmedical dan keselamatanrescue. sebagai rumah sakit pemerintah yang dikelola pemerintah pusat. RSUP. H.Adam Malik mulai berfungsi sejak tanggal 17 Juni 1991. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan mengenai Standar Instalasi Gawat Darurat IGD Rumah Sakit yang tertuang dalam Kepmenkes RI No. 856MenkesSKIX2009 untuk mengatur standarisasi pelayanan gawat darurat di rumah sakit. Sebagai cerminan dari keseluruhan rumah sakit, dalam pelayanan IGD terdapat struktur organisasi, standar prosedur operasional, aturan-aturan dan norma- Universitas Sumatera Utara norma seperti norma keselamatan pasien yang harus dilaksanakan di seluruh bagian rumah sakit. Kebijakan Kementerian Kesehatan tentang keharusan rumah sakit di Indonesia untuk memperoleh akreditasi dari Badan Akreditas Internasional Joint Commission International JCI. Akreditasi dirancang sebagai upaya menciptakan budaya keselamatan dan budaya kualitas dalam suatu organisasi pelayanan kesehatan. 4.3 Analisis Univariat 4.3.1 Karakteristik Responden Karakteristik perawat di IGD RSUP. H. Adam Malik yang menjadi responden meliputi : umur, pendidikan dan masa kerja seperti diuraikan berikut ini. Tabel 4.1 Distribusi Reponden Menurut Umur di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2013 No Umur Jumlah Orang 1 ≤ 36 tahun 29 47,5 2 36 tahun 32 52,5 Jumlah 61 100,0 Pengelompokan umur responden berdasarkan rata-rata umur, yaitu 36 tahun. Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui responden berumur ≤ 36 tahun sebanyak 29 orang 47,5 sedangkan yang berumur 36 tahun sebanyak 32 orang 52,5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Distribusi Reponden Menurut Tingkat Pendidikan di IGD RSUP H. Adam Malik Tahun 2013 No Pendidikan Jumlah Orang 1 S1 Keperawatan 8 13,1 2 D.III Keperawatan 50 82,0 3 SPK 3 4,9 Jumlah 61 100,0 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa tingkat pendidikan responden paling banyak adalah D.III Keperawatan yaitu sebanyak 50 orang 82,0, responden dengan tingkat pendidikan S.1 Keperawatan sebanyak 8 orang 13,1. Sedangkan yang berpendidikan SPK hanya 3 orang 4,9. Tabel 4.3 Distribusi Reponden Menurut Lama Kerja di IGD RSUP. H. Adam Malik Tahun 2013 No Lama Kerja Jumlah Orang 1 ≤ 10 tahun 27 44,3 2 10 tahun 34 55,7 Jumlah 61 100,0 Pengelompokan lama kerja responden berdasarkan rata-rata lama kerja seluruh responden yaitu 10 tahun. Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa masa kerja responden paling banyak adalah ≤ 10 tahun yaitu sebanyak 27 orang 44,3 sedangkan responden dengan lama kerja 10 tahun sebanyak 34 orang 55,7.

4.3.2 Pengetahuan Perawat tentang Keselamatan Pasien dalam Standar JCI

Pengetahuan responden tentang keselamatan pasien dalam standar JCI yang dikaji dalam penelitian ini meliputi 46 pertanyaan yang terbagi dalam 6 standar keselamatan pasien di rumah sakit, yaitu : ketepatan identifikasi pasien, peningkatan Universitas Sumatera Utara komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi dan pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, seperti pada uraian berikut.

a. Ketepatan Identifikasi Pasien

Standar keselamatan pasien berdasarkan JCI yang pertama adalah ketepatan identifikasi pasien, dalam penelitian ini diukur melalui 6 pernyataan dengan hasil seperti pada Tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang Ketepatan Identifikasi Pasien dalam Standar JCI di IGD RSUP. H. Adam Malik Tahun 2013 No Ketepatan Identifikasi Pasien Benar Salah Jumlah n n n 1 Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien nama pasien sesuai tanda pengenal dan tanggal lahir 35 57,4 26 42,6 61 100,0 2 Setiap pasien yang diobservasi di IGD harus memakai gelang identitas 33 54,1 28 45,9 61 100,0 3 Pasien diidentifikasi saat pemberian obat 23 37,7 38 62,3 61 100,0 4 Pasien diidentifikasi pada saat pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan 37 60,7 24 39,3 61 100,0 5 Pasien diidentifikasi saat pemberian darah 28 45,9 33 54,1 61 100,0 6 Pasien diidentifikasi saat melakukan prosedur tindakan 30 49,2 31 50,8 61 100,0 Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa pengetahuan tentang identifikasi pasien dalam keselamatan pasien menurut standar JCI yang paling banyak diketahui responden adalah p asien diidentifikasi pada saat pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan 37 orang : 60,7, sedangkan hal yang paling sedikit Universitas Sumatera Utara diketahui perawat tentang identifikasi pasien pada saat pemberian obat 23 orang : 37,7.

b. Peningakatan Komunikasi yang Efektif