diketahui perawat tentang identifikasi pasien pada saat pemberian obat 23 orang : 37,7.
b. Peningakatan Komunikasi yang Efektif
Standar keselamatan pasien berdasarkan JCI yang kedua adalah peningkatan komunikasi yang efektif, dalam penelitian ini diukur melalui 7 pernyataan dengan
hasil seperti pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang Peningkatan Komunikasi yang Efektif dalam Standar JCI di IGD
RSUP. H. Adam Malik Tahun 2013 No
Peningkatan Komunikasi yang Efektif Benar
Salah Jumlah
n n
n
1 Komunikasi efektif harus dilakukan oleh
sesama perawat kesehatan 21 34,4 40 65,6 61 100,0
2 Perawat melaporkan keadaan pasien dan
melakukan serahterima pasien 30 49,2 31 50,8 61 100,0
3 Perawat menulis dan membaca ulang
read back informasiinstruksi yang diterima
. 19 31,1 42 68,9 61 100,0
4 Perawat membaca ulang read back
dengan mengeja dengan bahasa radio instruksi yang terkait dengan obat-obat
LASA atau NORUM. 31 50,8 30 49,2 61 100,0
5 Perawat mencatat ke RM 14 dan di
stempel instruksi yang sudah dikonfirmasi pemberi pesan dan obat LASA
. 26 42,6 35 57,4 61 100,0
6 Perawat yang memberi pesan memberikan
tanda tangan dan nama jelas di atas stempel read back dalam waktu 1x24 jam
21 34,4 40 65,6 61 100,0 7
Perawat yang meminta membaca hasil pemeriksaan penunjang dan dibubuhkan
tanda tangan, tanggal, dan jam di sisi bawah lembar hasil pemeriksaan
27 44,3 34 55,7 61 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa pengetahuan tentang peningkatan komunikasi yang efektif dalam keselamatan pasien menurut standar JCI yang paling
banyak diketahui responden adalah membaca ulang read back dengan mengeja dengan bahasa radio instruksi yang terkait dengan obat-obat LASA Look Alike
Sound Alike atau NORUM yaitu 31 orang : 50,8, sedangkan hal yang paling sedikit diketahui perawat tentang menulis dan membaca ulang read back
informasiinstruksi yang diterima 19 orang : 31,1.
c. Peningakatan Keamanan Obat yang perlu Diwaspadai
Standar keselamatan pasien berdasarkan JCI yang ketiga adalah peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, dalam penelitian ini diukur melalui 6
pernyataan dengan hasil seperti pada Tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai dalam Standar JCI di IGD
RSUP. H. Adam Malik Tahun 2013 No
Peningkatan Keamanan Obat yang perlu Diwaspadai
Benar Salah
Jumlah n
n n
1
Perawat membuat logo high alert bukan tulisan high alert
24 .
39,3 37 60,7 61 100,0 2
Perawat menyimpan obat high alert dengan memberi garis merah pada sisi
lemari penyimpanan 34 55,7 27 44,3 61 100,0
3 Perawat memberi stiker hijau untuk obat
LASA Look Alike Sound Alike 24 39,3 37 60,7 61 100,0
4 Perawat memberi stiker gambar cel warna
ungu untuk obat sitostatika 34 55,7 27 44,3 61 100,0
5 Perawat memberi stiker gambar api untuk
bahan mudah terbakar 26 42,6 35 57,4 61 100,0
6 Perawat memberi stiker gambar tetesan air
untuk bahan yang menyebabkan iritasi 24 39,3 37 60,7 61 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa pengetahuan tentang peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai dalam keselamatan pasien menurut standar JCI
terdapat 2 pernyataan yang paling banyak diketahui responden yaitu 1 menyimpan obat high alert dengan memberi garis merah pada sisi lemari penyimpanan dan
2 memberi stiker gambar cel warna ungu untuk obat sitostatika yaitu masing- masing dijawab 34 orang 55,7, sedangkan hal yang paling sedikit diketahui
perawat adalah tentang : 1
membuat logo high alert bukan tulisan high alert, 2
d. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi