Defenisi Penduduk Teori- Teori Kependudukan

2.2 Dasar Teori Kependudukan

2.2.1 Defenisi Penduduk

Penduduk adalah orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga Negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu Undang-Undang RI No.10 tahun 1992. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penduduk adalah orang yang tinggal di suatu Negara dengan hak-hak dan kewajiban tertentu yang telah diatur dalam Undang-Undang.

2.2.2. Teori- Teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara-negara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan para ahli memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepadatan penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyababkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial. Menurut Robert Malthus 1766-1834 yang dikenal dengan aliran Malthusian menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini. Di samping itu Malthus juga berpendapat bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat di bandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk, apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan, atau dengan kata lain pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur 1, 2, 4, 8, 16, ..., sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret Universitas Sumatera Utara hitung 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, .... Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan. Emile Durkheim seorang ahli sosiologis dan salah satu tokoh kependudukan mutakhir menyatakan pada suatu wilayah dimana angka kepadatan penduduknya tinggi akibat dari tingginya laju pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan antara penduduk untuk dapat mempertahankan hidup. Dalam usaha memenangkan persaingan tiap-tiap orang berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan, dan mengambil spesialisasi tertentu. Keadaan seperti ini jelas terlihat pada masyarakat perkotaan dengan kehidupan yang kompleks.

2.3 Proyeksi Penduduk