2.4 Kepadatan Penduduk
2.4.1 Definisi Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu daerah per satuan luas kilometer persegi. Ciri-ciri kepadatan penduduk yang makin lama makin tinggi
adalah tingginya pertumbuhan penduduk yang terus berjalan dan meningkatnya jumlah pemukiman di daerah tersebut. Adapun Kepadatan Penduduk dapat dirumuskan :
KP =
KP : Kepadatan Penduduk
P : Jumlah Penduduk
A : Luas Wilayah km
2
2.4.2 Jenis-jenis Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk secara umum dibagi menjadi empat macam, sebagai berikut:
1. Kepadatan Arithmatik
Kepadatan arithmatik adalah jumlah penduduk rata-rata per kilometer persegi daerah tanpa memperhitungkan kualitas daerah maupun kualitas penduduk. Jenis kepadatan ini
merupakan kepadatan tradisional dan paling mudah perhitungannya.
2
.
Kepadatan Fisiologis
Kepadatan fisiologis adalah jumlah penduduk setiap kesatuan wilayah luas dari tanah produktif suatu daerah. Yang dimaksud tanah produktif dalam hal ini adalah tanah yang
digarap.
Universitas Sumatera Utara
3. Kepadatan Agraris
Kepadatan agraris adalah jumlah penduduk yang bertani dari setiap kesatuan tanah yang dikerjakan untuk pertanian.
4. Kepadatan Ekonomis
Kepadatan ekonomis adalah jumlah penduduk yang dapat dijamin penghidupannya oleh tiap kesatuan wilayah tanah kesatuan luas tanah. Perhitungan ini tidak hanya
tergantung dari sektor pertanian tapi juga sektor industri dan perdagangan. Kepadatan jenis ini dipengaruhi oleh:
1. Kesuburan tanah, 2. Tingkat intensitas dalam bertani,
3. Jarak dengan kota-kota industri makmur, 4. Tingkat kebutuhan rohani penduduk, seperti hiburan dll.
Berdasarkan kepadatan penduduknya, tiap-tiap daerah dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
1. Kelebihan Penduduk over population Kelebihan penduduk adalah keadaan daerah tertentu selama waktu yang terbatas,
dimana bahan-bahan keperluan hidup tidak mencukupi kebutuhan daerah tersebut secara layak. Daerah yang mengalami kelebihan penduduk biasanya akan mengalami
kesulitan pemenuhan kebutuhan pokok penduduk pangan, sandang dan tempat tinggal. 2. Kekurangan Penduduk under population
Kekurangan penduduk adalah keadaan suatu daerah tertentu, dimana keadaan jumlah penduduk sudah sedemikian kecilnya, sehingga sumber alam yang ada hanya sebagian
yang mampu untuk dimanfaatkan.
Universitas Sumatera Utara
3. Penduduk Optimum optimum population Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang sebaik-baiknya berdasarkan daerah
tertentu. Penduduk dapat berproduksi maksimum perkapita berdasarkan sumber alam yang tersedia dan teknologi yang berkembang.
2.4.3 Faktor Penyebab Kepadatan Penduduk
Adapun Faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk antara lain : a. Faktor iklim dan topografi, iklim yang nyaman dan topografi yang relatif landai
menyebabkan penduduk terkonsentrasi dan menjadi padat. b. Faktor ekonomi, yang termasuk faktor ekonomi adalah tersedianya sumber daya
alam dan tersedianya lapangan kerja. c. Faktor sosial budaya, yang termasuk faktor sosial budaya adalah kesempatan
untuk meneruskan pendidikan, keterbukaan masyarakat. Selain itu daerah yang relatif aman akan selalu jadi pemukiman yang padat.
2.2.4 Upaya Mengurangi Kepadatan Penduduk
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk antara lain :
a. Transmigrasi atau program memindahkan penduduk dari tempat yang padat ke tempat yang lain yang jarang penduduknya baik dilakukan atas bantuan
pemerintah maupun keinginan diri sendiri. b. Pemerataan lapangan kerja dengan mengembangkan industri, perikanan,
pertanian, dan pertambangan di wilayah lain. c. Mengendalikan jumlah kelahiran penduduk setempat melalui program KB dan
penundaan usia kawin.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan,
baik kualitatif
maupun kuantitatif
yang menunjukkan
fakta Riduwan,2002. Pengolahan data merupakan kegiatan terpenting dalam proses dan
kegiatan penelitian. Kekeliruan memilih analisis dan perhitungan akan berakibat fatal pada kesimpulan, generalisasi maupun interpretasi.
2.5.1 Uji Dalam pengolahan Data
2.5.1.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu test atau instrumen pengukur dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran
tersebut. Metode yang yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut :
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑ Keterangan :
r
xy
= koefisien korelasi X
= skor variabel Y
= skor total n
= jumlah sampel
Untuk menentukan
valid tidaknya
variabel adalah
dengan cara
mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi dengan tabel nilai koefisien r pada taraf kepercayaan 95 .
Apabila r
xy
≥
r
tabel
→ valid Apabila r
xy
r
tabel
→ tidak valid Ade Fatma, 2007
Universitas Sumatera Utara