Perumusan Masalah Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

Untuk mengatisipasi tingkat kepadatan penduduk, pertama harus diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadi faktor dominan kepadatan penduduk di suatu daerah tersebut. Faktor kepadatan penduduk tersebut di bagi dalam beberapa variabel yang dianggap sebagai penyebab utama kepadatan penduduk. Kemudian variabel-variabel tersebut perlu direduksi untuk memperoleh beberapa faktor yang dapat menggambarkan keragaman variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan Analisis Faktor untuk mengetahui apa saja faktor- faktor yang dominan yang dapat mempengaruhi kepadatan penduduk. Analisis Faktor dipilih karena Analisis Faktor merupakan suatu kelas prosedur yang digunakan untuk mereduksimeringkas data dari variabel banyak diubah menjadi sedikit variabel. Dengan luas wilayah Sibolga yang cukup terbatas yaitu 10,77 km 2 , sementara pertumbuhana penduduk selalu meningkat mengakibatkan kepadatan penduduk per km 2 wilayah juga meningkat. Kepadatan penduduk per km 2 kota Sibolga tahun 2010 mencapai 7.644 jiwa km 2 . Angka ini merupakan angka tertinggi di kabupatenkota se Sumatera Utara sesuai dengan hasil sensus penduduk tahun 2010 Sibolga dalam angka, 2012, sehingga Sibolga berada diurutan pertama sebagai kota terpadat di Sumatera Utara. Tentu saja ini sangat menjadi perhatian pemerintah kotamadya Sibolga guna menanggulangi kepadatan penduduk yang terus meningkat dari waktu ke waktu, ada pun cara yang telah dilakukan pemerintah yaitu menekan angka kelahiran seperti digalakkannya program Keluarga Berencana KB. Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih judul tugas akhir “Analisis Faktor Penyebab Kepadatan Penduduk Menurut Persepsi Masyarakat di Kotamadya Sibolga.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diteliti dalam tulisan ini adalah faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut mempengaruhi kepadatan penduduk di kotamadya Sibolga. Universitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah

Agar pembatasan masalah lebih jelas, maka penulis memberikan batasan yang akan dilakukan yaitu: 1. Penduduk yang menjadi responden adalah masyarakat yang terdaftar sebagai penduduk kotamadya Sibolga dan memiliki KTP. 2. Iklim di seluruh wilayah kotamadya Sibolga adalah sama, artinya iklim tidak merupakan faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk.

1.4 Tinjauan Pustaka

Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi: jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran fertilitas, kematian mortalitas dan mobilitas sosial perubahan status Ida Bagoes Mantra, 2009 Proyeksi penduduk merupakan perkiraan data kependudukan dimasa datang yang dibuat dengan perhitungan-perhitungan dan asumsi-asumsi tertentu Ida Bagoes Mantra, 2009. Proyeksi penduduk merupakan suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk. Untuk menentukan asumsi dari tingkat perkembangan kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk dimasa datang diperlukan data-data dimasa lampau, faktor-faktor yang mempengaruhi dari masing- masing komponen dan hubungan satu dengan yang lain. Ida Bagoes Mantra 2009 juga menambahkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk yang berdiam di daerah perkotaan dipengaruhi oleh faktor reklasifikasi. Reklasifikasi adalah perubahan status suatu wilayah dari pedesaan ke perkotaan. Selain itu, kota yang melaksanakan perluasan wilayah menyebabkan terjadinya pertambahan jumlah penduduk. Universitas Sumatera Utara Analisis faktor merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas prosedur, utamanya dipergunakan untuk menemukan hubungan interrelatioship antara sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga data tereduksi atau diringkas dari variabel banyak diubah menjadi variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Dengan kata lain, Analisis faktor adalah menilai mana saja variabel yang dianggap layak appropriateness untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya Supranto, 2004. Pada dasarnya tujuan Analisis Faktor adalah: Santoso, 2010 1. Data summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi. 2. Data reduction, yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu. Analisis faktor dipergunakan di dalam situasi sebagai berikut : Supranto, 2004 1. Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari underlying dimensions atau faktor, yang menjelaskan korelasi antara suatu set variabel. Menganalisis faktor berarti mereduksi datavariabel. 2. Menganalisis atau mengidentifikasi suatu set variabel baru yang tidak berkorelasi independent yang lebih sedikit jumlahnya untuk menggantikan suatu set variabel asli yang saling berkorelasi di dalam analisis multivariat selanjutnya, misalnya analisis regresi berganda dan analisis diskriminan. 3. Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu set variabel yang lebih banyak jumlanya untuk dipergunakan di dalam analisis multivariat selanjutnya. Model Analisis Faktor dapat ditulis sebagai berikut ini : dimana : X i = Variabel ke i yang dibakukan. B ij = Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel i pada komponen faktor j. Universitas Sumatera Utara F j = Komponen faktor ke j. V i = Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke i pada faktor yang unik ke i µ i = Faktor unik variabel ke i. m = Banyaknya komponen faktor. Analisis faktor memiliki banyak aplikasi di dalam riset pemasaran, manajemen dan ilmu sosialkedokteran, untuk klasifikasipengelompokkan Supranto: 2004. Antara lain adalah sebagai berikut: 1. Analisis faktor bisa dipergunakan di dalam segmentasi pasar untuk mengidentifikasi variabel yang mendasari yang dipergunakan untuk mengelompokkan pelanggan. 2. Di dalam riset produk analisis faktor dapat dipergunakan untuk menentukan atribut atau karakteristik merek yang mempengaruhi pilihan pelangganpembeli. 3. Di dalam studi advertensi, analisis faktor dapat dipergunakan untuk memahami kebiasaan mengkonsumsi media atau the media consumption habits dari sasaran the target market. 4. Di dalam penelitian harga, bisa digunakan untuk mengenalimengidentifikasi karakteristik atau sifat-sifat pelangganpembeli yang sensitif terhadap harga. Pada bidang ilmu kependudukandemografi penggunaan analisis faktor juga mengambil peran penting. Christopel 2012 menggunakan analisis faktor untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di kotamadya Medan.

1.5 Tujuan Penelitian