Reliabilitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran. Validitas lembar tes dilakukan oleh dosen pembimbing dan guru mitra. Lembar tes tersebut dikategorikan valid karena dosen pembimbing dan guru mitra menyatakan butir- butir tes telah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur, selanjutnya diuji coba di luar sampel tapi masih dalam populasi. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes, daya beda tes dan tingkat kesukaran butir tes.

1. Reliabilitas

Reliabilitas tes diukur berdasarkan koefisien reliabilitas dan digunakan untuk mengetahui tingkat keterandalan suatu tes. Nilai reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus Alpha dalam Sudijono 2003:208-209 dengan kriteria menurut Anas Sudijono suatu tes dikatakan baik bila memiliki reliabilitas lebih dari 0,70. Rumus Alpha yang digunakan sebagai berikut. 2 2 11 1 1 i i n n r Keterangan : 11 r = Reliabilitas yang dicari 2 i = Jumlah varians skor tiap-tiap item 2 i = Varians total IA JB JA DP

2. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui apakah suatu butir soal dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang ber- kemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda data terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah, kemudian diambil 27 siswa yang memperoleh nilai tertinggi disebut kelompok atas dan 27 siswa yang memperoleh nilai terendah disebut kelompok bawah. Daya pembeda ditentukan dengan rumus Keterangan : DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu JA = Rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah JB = Rata-rata kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA = Skor maksimum butir soal yang diolah Tabel 3.2. Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi 20 , DP negatif Lemah SekaliJelek 40 , 20 , DP CukupSedang 70 , 40 , DP Baik 00 , 1 70 , DP Baik Sekali Sudijono 1996: 389

3. Tingkat Kesukaran

Berdasarkan pendapat, Safari 2004:23 menyatakan tingkat kesukaran butir tes adalah peluang untuk menjawab benar suatu butir tes pada tingkat kemampuan tertentu. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir tes digunakan rumus berikut: maks i S S TK Dengan TK i : tingkat kesukaran butir tes ke-i S : rataan skor siswa pada butir ke-i S maks : skor maksimum butir ke-i Penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria menurut Witherington dalam Sudijono 2003:374 berikut: Tabel 3.3. Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes Besar TK i Interprestasi 0,25 0,25 s.d 0,75 0,75 Terlalu Sukar Cukup Sedang Terlalu Mudah Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini digunakan butir soal dengan daya beda lebih dari atau sama dengan 0,4. Dari perhitungan tes uji coba yang telah dilakukan Lampiran C.1, didapatkan data pada tabel 3.4. Tabel 3.4. Data Uji Coba Tes Pemahaman Konsep Test No Soal Reliabilitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran uji coba 1 0,71417 Reliabilitas baik 0,60 baik 0,69 sedang 2 0,44 baik 0,65 sedang 3 0,56 baik 0,67 sedang 4 0,47 baik 0,84 sedang 5 0,41 baik 0,60 sedang Dari tabel rekapitulasi hasil tes uji coba diatas, seluruh butir soal telah memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga dapat digunakan untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa.

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pagelaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 48

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP (Studi Pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi Pada Siswa Kelas VIII.6 SMP Negeri I Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 38 171

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 37

ENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 46

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

9 44 48

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 39

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 12 36

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 20 44